Ayah Islam, Ibu Buddha, Anak Kristen

Sumulyo Halim, 22, warga Dusun Mandingan, Desa Ringinharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, menjadi contoh nyata menjaga keharmonisan dalam keluarga yang berbeda agama.

Sumulyo, dengan ayahnya, Djoni Efendi Halim, 64; sang ibu, Vivi, 50, dan adiknya, Sujono Halim, 20, bisa hidup tentram di satu rumah, meski tak menganut agama yang sama.

Sebagai anak pertama, Sumulyo beragama Kristen Karismatik. Djoni Efendi beragama Islam, Vivi menganut agama Buddha, dan Sujono beragama Kristen Jawa.

Sumulyo mengatakan, perbedaan agama di keluarganya bermula ketika ayahnya pergi ke Jawa Barat dengan maksud mendalami spiritual. Saat itu, Djoni masih menganut Buddha.

Suatu ketika, Djoni memeluk Islam hingga sekarang. Sementara Vivi tetap Buddha. "Ketika umur saya tujuh tahun, orang tua mengenalkan berbagai macam agama," kata Sumulyo dihubungi di Yogyakarta pada Selasa, 13 Juni 2017.

Setelah mempelajari apa yang orang tua kenalkan, Sumulyo kemudian memilih Kristen. Begitu juga adik Sumulyo, Sujono. Orang tuanya mempersilakan anaknya memilih agama sesuai yang diyakini. "Dalam keluarga kami, agama itu sifatnya holistik dan spiritual. Agama didapati secara pribadi tiap insan, mana yang diyakini," ungkapnya.

Sumulyo juga mengatakan, dukungan keluarganya untuk beribadah juga besar. Seperti saat Ramadan. Ibunya senantiasa menyiapkan hidangan sahur dan buka untuk ayahnya.

Apabila hari raya keagamaan tiba, mereka saling membantu menyiapkan keperluan di rumah. Kemudian, mereka bersama-sama ikut mendatangi keluarga dan tetangga. "Kami juga saling mengingatkan untuk beribadah. Kami juga punya kitab masing-masing. Ayah dengan Alquran, ibu punya Paritta, saya dan adik punya Injil," katanya.

Sumulyo mengaku bahagia dengan tingginya toleransi di lingkungan keluarganya. Meskipun, ketika masih bersekolah tingkat SMA, rekan Sumulyo sempat tidak percaya dengan kondisi itu.

Perlahan setelah menjelaskan, teman-teman Sumulyo bisa mengetahui langsung perbedaan agama di keluarganya. "Bahkan ada teman saya yang sampai syok. Tapi, intinya di dalam perbedaan itu ada kesatuan di dalam keluarga," kata dia.

Belum ada Komentar untuk "Ayah Islam, Ibu Buddha, Anak Kristen"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel