Barcelona 1-3 Real Madrid | Ada Apa Dengan Barcelona??
Kekalahan 1-3 melawan Real Madrid semalam membuat gue jadi pengen nulis 1 artikel yg menceritakan kondisi FC Barcelona saat ini. Jelas apa yang akan gue tulis ini bukan suatu kondisi menyenangkan bagi semuanya yang akan membaca artikel ini. Menyedihkan, kalian semua boleh hina2 gue kenapa gue bikin artikel yang negatif semua. Well, memang negatif, tapi ini merupakan suatu kenyataan mencenggangkan yang sedang terjadi dalam klub ini.
Bicara hasil buruk semalam di El Clasico, sebetulnya gue (dan juga sebagian Cules lainnya) gak kaget sama sekali dengan hasil ini, malah sudah dapat diduga. Dari segi permainan, Real unggul segalanya, bahkan sejak Cristiano Ronaldo belum bermain dan masih berada di bench. Pelatih Zidane berhasil mengkreasi Real menjadi tim yang sangat mengerikan, taktis, dan berhasil mengangkat jauh kondisi moral tim yang sempat jatuh pas jaman kepelatihan Rafa Benitez. Bukan bermaksud merendahkan Barcelona dan menyembah Real, tapi ini kenyataan yang terjadi. Sad truth. Sementara, FC Barcelona sendiri tampak masih kebingungan dengan taktik yang dijalankan oleh Valverde. Namun wajar, Valverde masih pelatih baru, dia masih butuh adaptasi dengan skuad yang ada.
Mengapa gue bilang hasil semalam itu sudah diduga? Faktor utama lainnya adalah, skuad Real JAUH lebih siap untuk mengarungi musim baru 2017-18 dibanding Barcelona. Dengan bursa transfer tersisa setengah bulan, Barcelona ‘baru’ membawa pulang Gerard Deulofeu dan bek kanan Nelson Semedo. Deulofeu dan Semedo adalah pemain yang sangat bagus, namun keduanya BELUM CUKUP untuk membuat skuad jadi lengkap dan siap. Masih ada BEBERAPA (ya, beberapa bukan satu loh) pos yang menjadi titik lemah tim dan belum ditambal dengan baik, dan pihak klub nampaknya tidak tersadarkan bahwa skuad ini masih memiliki banyak kekurangan (semoga dengan kekalahan semalam, mereka jadi sadar).
Bandingkan dengan Real. Mereka sudah membeli bek kiri Theo Hernandez dan gelandang Dani Ceballos, serta membawa pulang Jesus Vallejo, Marcos Llorente, dan Borja Mayoral. Mereka semua masih sangat muda dan memang belom akan jadi pemain utama musim ini, tapi mereka dipercaya oleh klub untuk memperkuat skuad yang ada. Theo akan bersaing dengan Marcelo, Ceballos akan menyaingi Modric / Kroos, Vallejo akan menyaingi Ramos / Varane, Llorente akan menyaingi Casemiro, dan Mayoral akan menyaingi Benzema. Itu belum termasuk pemain muda lainnya yang sudah lebih dulu bergabung, Marco Asensio, Mateo Kovacic, Lucas Vazquez. Bahkan bek kanan Achraf Hakimi kabarnya akan dipromosikan untuk menyaingi Carvajal. Jujur, skuad Madrid sudah sangat lengkap dan siap menghadapi musim baru bahkan bila mereka tidak jadi merekrut Kylian Mbappe, tim ini siap.
Manajemen Barcelona sangat kacau saat ini, termasuk juga Robert Fernandez. Entah apa yang dipikirkannya. Kalau kebijakan Real saat ini juga diterapkan oleh Barcelona, Grimaldo tidak akan hengkang dan sudah menjadi pemain utama (Digne tidak akan bergabung skuad), kemudian Thiago juga tidak akan hengkang, begitu pula Sandro, Adama, Halilovic, Mboula, Eric Garcia, Montoya, Jose Suarez, dan Bartra. Samper juga sudah akan menjadi gelandang kelas dunia bila dapat dimaksimalkan dengan baik, namun kenyataannya dia dipinjamkan ke Granada (dan gagal) kemudian sekarang saat kembali ia tidak jelas apa ia dapat tempat atau tidak. Lalu Palencia akan mendapat kesempatan bermain di tim senior. Tidak akan ada nama-nama seperti Arda Turan, Vermaelen, Douglas, Digne, Song, Andre Gomes, Paco Alcacer, dan (terbaru) PAULINHO bergabung dengan Barcelona.
Saat Barcelona mulai mengalami penurunan musim lalu, saat dibantai PSG 0-4 di Paris, 0-3 melawan Juventus di Turin lalu mendapat hasil-hasil minor lainnya (kalah vs Malaga, Celta kemudian dipersulit Leganes, Real Sociedad), seharusnya klub mulai bergerak cepat. Harusnya mencari solusi-solusi untuk menambal slot yang menjadi titik lemah selama itu, bukannya malah yang terjadi di musim panas ini malah makin ancur.
Entah bagaimana kebijakan klub saat ini, mereka tanpa merasa bersalah tidak mau bergerak cepat di bursa transfer ini. Tim benar-benar membutuhkan setidaknya 1-2 gelandang kreatif, lalu 1-2 wing kelas dunia yang mampu menggantikan peran Neymar. 222 juta euro yang didapat dari transfer Neymar terkesan dipakai untuk kepentingan mereka sendiri.
Gelandang baru yang dibutuhkan Barcelona adalah gelandang kreatif yang akan menerus peran dari Xavi dan juga Iniesta. Rakitic adalah pemain yang bagus dan sudah memberi kontribusi luar biasa, namun Rakitic BUKAN penerus Xavi (gaya mainnya beda), ia juga flop di musim terakhir 2016-17. Iniesta sudah menua dan penampilannya mulai menurun, ia juga tidak bisa dipaksakan fit sepanjang musim. Andre Gomes dan Arda adalah FLOP BESAR (mungkin Gomes masih punya kesempatan untuk bersinar musim ini). Denis Suarez belum teruji penuh, dan Rafinha rentan cedera. So, gelandang kreatif MUTLAK diperlukan. Incaran utama Verratti memang gagal karena PSG yang tidak mau menjualnya dengan harga berapapun, namun masih ada 1 nama lainnya yang mampu mengisi slot itu, ia adalah Jean-Michael Seri. Seri bahkan sudah pernah dipuji oleh Xavi karena filosofinya mirip, BUKAN PAULINHO. Manajemen tim ini berpikir Paulinho pantas untuk mengisi peran itu.
Klub rela menghabiskan 40 juta euro untuk menebus Paulinho dari Guangzhou, China. Paulinho memang memiliki rekor yang baik di timnas Brazil, namun tetap saja gaya mainnya sangat tidak sesuai. Ia bermain mengandalkan fisik dan box to box, BEDA JAUH dengan gaya yang dibutuhkan. Ia bahkan sudah berusia 29 tahun, dibuang ke China karena ia gagal selama 2 tahun karirnya di Tottenham, dan ia bahkan memiliki 0 caps di UCL. Dengan harga yang sama, Seri juga bisa dibeli dari Nice, lebih muda, lebih kreatif, lebih murah juga. Kalau mau jujur sih, 150 juta euro buat Coutinho / Dembele juga masih JAUH LEBIH WORTH IT daripada 40 juta euro untuk Paulinho. Apa manajemen berpikir Paulinho bisa membuat Barcelona bisa membalikkan keadaan di Bernabeu hari rabu nanti?
Lebih sedihnya lagi, dulu tahun 2014 pihak klub LEBIH MEMILIH mendatangkan Douglas yang datang dari antah berantah Brazil, dibanding Asensio yang saat itu masih main di Mallorca dan sudah disorot sebagai talenta muda berbakat. Barcelona membayar lebih mahal sekitar 1 juta euro untuk Douglas dibanding yang Real bayar untuk Asensio. Hasilnya? lihat saja sendiri!
Untuk Coutinho dan Dembele sendiri, memang klub ini juga terlalu lama dalam bernego-nego meskipun memang baik Liverpool maupun Borussia Dortmund menginginkan uang yang lebih, mereka tau kalau Barcelona lagi punya banyak duit hasil dari transfer Neymar. Setidaknya bayar saja tidak akan kenapa2 karena memang mereka sangat diperlukan, daripada duitnya dipakai untuk proyek Bartomeu yang ga jelas dan hanya menguntungkan pribadi itu. Kepergian Neymar tidak akan terlalu berpengaruh JIKA kedua pemain tersebut datang (Deulofeu sepertinya belum 100% siap menjadi pemain utama, terlihat dari El Clasico semalam, akan lebih bijak bila ia bermain gantian dengan Dembele). Tapi, sekarang mereka belom datang, jadi sangat berpengaruh kehilangan Neymar. Neymar sendiri bukan pemain yang sempurna. Ia sering kehilangan bola setelah melakukan trik-trik sambanya. Bahkan ia pernah melewatkan pertandingan penting (dengan membuat dirinya kena sanksi) demi datang ke ulang tahun saudaranya di Brazil. Lack of professionalism.
Singkatnya, klub ini harus mencari pemain jangka panjang yang diperlukan. Dulu Andoni Zubizarreta memang mendapat kritik juga, tapi kerja dia JAUH lebih baik daripada Robert. Zubi setidaknya berhasil mendapat pengganti jangka panjang Valdes, yaitu ter Stegen yang didatangkan tahun 2014. Saat tahun 2014, ter Stegen masih sangat muda dan memiliki potensi meski masih minim pengalaman. Sekarang, lihat dia tahun 2017 ini, sudah matang bukan?
Klub saat ini bahkan belum menemukan sosok tepat pengganti Dani Alves, Xavi, dan (soon) Iniesta. Alves dan Xavi sudah lebih dari setahun keluar dari tim, dan Iniesta sudah mulai menua. Mungkin Semedo bisa menggantikan Alves, semoga dia bisa cocok. Sedangkan semoga klub mendatangkan pemain yang lebih baik dari Paulinho untuk menggantikan Xavi, dan Coutinho sedang dicoba untuk menerus Iniesta (mungkin). Lebih parah lagi, klub memerlukan waktu sampai 3-4 tahun untuk mendapat penerus Puyol dan Abidal yang sepadan, akhirnya sosok itu datang dalam Umtiti.
Singkat cerita, bila pada tahun 2000an manajemen klub sama seperti ini, gua yakin banget deh, pemain-pemain seperti Valdes, Puyol, Xavi, Iniesta, Busquets, dan MESSI (ya, Messi) tidak akan pernah ada. Paling-paling mereka akan main di Granada atau Girona.
Biar tidak makin worse, klub sebaiknya mulai dari SEKARANG perlahan mencari penerus yang sepadan dari Messi dan Suarez, mereka sudah mulai menginjak kepala 3 dan tentu masa-masa produktif mereka tidak akan bertahan terlalu lama lagi seiring bertambahnya usia. Kalau tidak, bisa-bisa tim ini akan mengalami periode yang mirip dengan awal tahun 2000 (sebelum Ronaldinho datang).
Terakhir, kenapa Bartomeu menang pemilu voting sebagai presiden Barcelona? Itu karena efek besar dari orang-orang dalam klub yang juga korupsi (antek-anteknya Rosell juga), dan juga Bartomeu yang saat itu menjadi presiden sementara klub (musim panas 2015) juga memiliki kuasa mendatangkan Arda (akhirnya juga flop) sebagai ‘PENGGANTI XAVI’. Selain itu, saat itu kondisi klub sedang naik-naiknya akibat baru saja meraih treble dan UCL di Berlin. Jadi, Barto seperti mendapat kepercayaan dari orang-orang karena timnya meraih kesuksesan besar baru-baru itu. Padahal itu karena ganas-ganasnya trio MSN Messi Suarez Neymar, BUKAN kerja Bartomeu. Sekarang, prestasi klub sedang menurun.
Belum ada Komentar untuk "Barcelona 1-3 Real Madrid | Ada Apa Dengan Barcelona?? "
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...