SEJARAH SINGKAT HARI SANTRI NASIONAL DAN MAKNANYA - 22 OKTOBER 2017

MUHAMMAD ROFIUDIN - Hari Santri Nasional (dalam bahasa inggris adalah National Students Day atau National Day of Santri) ditetapkan Pemerintah melalui Keputusan Preslden Republik Indonesia nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri (Kepres RI no.22 tahun 2015) yang ditetapkan pada 15 Oktober 2015. Perayaan Hari Santri pertama sekaligus juga merupakan momen peresmian Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diselenggarakan di Mesjid Istiqlal Jakarta pada hari Kamis tanggal 22 oktober 2015. Perayaan ini dihadiri oleh ribuan orang santriwan dan santriwati dari berbagai daerah (Jombang, Semarang, Rembang, Bekasi, Ciamis, Cianjur, Boyolali, Blora, Banyuwangi, Sidogiri, Rembang, Jombang, Bangkalan, Jawa Timur, Jember, Jepara, Kaliwungu, Jakarta, Garut, Gresik, Grobogan, Gontor, Jogja / Yogyakarta, Kebumen, Kendal, Lampung Timur, Krapyak, Kudus, Lamongan, Lirboyo, Lumajang, Madiun, Magelang, Malang, Mojokerto, Riau, Salatiga, Wonogiri, Wonosobo, Trenggalek, Tuban, Sidoarjo, Solo, Sukabumi, Semarang, Purworejo, Ponorogo, Pasuruan, Pekalongan, Tegal, Pacitan, Temanggung dan lainnya).

Sejarah dan Makna Peringatan Hari Santri Nasional 22 oktober

Penetapan Hari Santri Nasional ini merupakan salah satu janji politik Presiden Jokowi ketika kampanye pilpres. Sehingga segera setelah Ia menjadi presiden, banyak kalangan terutama Said Aqil Siradj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2010-2015 yang menuntut kepada presiden untuk segera menetapkan hari santri sebagai hari nasional.

Awalnya terdapat niatan untuk menetapkan 1 Muharram kalender Hijriah sebagai hari santri, namun kemudian setelah mendapatkan masukan dari berbagai kalangan, Hari Santri kemudian ditetapkan diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada waktu disepakatinya Resolusi Jihad (seruan ulama santri yang mewajibkan setiap muslim Indonesia untuk membela tanah air dan mempertahankan NKRI) para ulama dan tokoh santri pada tanggal 22 Oktober 1945 dimasa perang kemerdekaan yang memantik terjadinya peristiwa heroik 10 November 1945.

Background Latar Belakang Hari Santri Nasional

Penetapan Hari Santri merupakan bentuk penghargaan pemerintah terhadap peran para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hari Santri juga ditujukan untuk mengenang peran tokoh-tokoh santri seperti K.H. Hasyim As’yari dari Nahdlatul Ulama, K.H. Ahmmad Dahlan dari Muhammadiyah, Ahmad Soorhati dari Al-Irsyad, Mas Abdul Rahman dari Matlaul Anwar, A. Hassan dari Persis,dan juga 17 perwira Pembela Tanah Air (Peta), dan lainnya. Karena dalam sejarahnya para santri memiliki peran historis dengan mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kedaulatan NKRI dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Sebagaimana Resolusi Jihad yang dicetuskan ulama Pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada 22 oktober 1945 di Surabaya guna mengatasi kembalinya tentara kolonial belanda atas nama NICA. Seruan Resolusi Jihad ini adalah “Membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu’ain (wajib bagi setiap individu)“.

Para santri bergabung dengan seluruh elemen bangsa melakukan resolusi jihad dengan caranya masing-masing; menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, melawan penjajah, mengatur strategi, dan mengajarkan kesadaran arti kemerdekaan bangsa Indonesia. Resolusi Jihad telah menambah semangat para santri untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby di Surabaya. Pertempuran selama 3 hari (27 s/d 29 Oktober 1945) ini berujung pada tewasnya Jenderal Mallaby bersama dengan lebih dari 2000 pasukan inggris. Ini kemudian memicu serangan balik angkatan perang Inggris pada peristiwa 10 November 1945 (yang diperingati sebagai hari Pahlawan).

Terdapat juga ketidaksetujuan dari beberapa kalangan dengan penetapan Hari Santri. Beberapa alasannya yaitu dikhawatirkan akan menimbulkan pengelompokan antara santri dengan yang bukan santri. Ini bisa dilihat dari surat terbuka Cendikiawan muslim dan tokoh Muhamaddiyah Din Syamsuddin kepada Presiden Joko Widodo yang berisi harapan pada pemerintah untuk membatalkan rencana penetapan Hari Santri Nasional.

Tujuan dan Makna Hari Santri Nasional

Presiden Jokowi meyakini penetapan Hari Santri Nasional tidak akan menimbulkan sekat-sekat sosial ataupun polarisasi antar santri dengan non santri, tapi justru akan memperkuat semangat kebangsaan, mempertebal rasa cinta tanah air, memperkokoh integrasi bangsa, serta memperkuat tali persaudaraan untuk bersatu dalam keberagaman baik suku, agama, maupun budaya.

Menurut Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, hari santri adalah penegasan bahwa Indonesia adalah negara demokratis sekaligus religius. Juga mendorong kesadaran kolektif pentingnya mempertahankan religiusitas Indonesia yang moderat di tengah percaturan ideologi agama yang cenderung ekstrim.

Selain itu terdapat juga makna hari santri nasional sebagai berikut;
para santri masa kini dan masa depan dapat memperkuat jiwa religius keislaman sekaligus jiwa nasionalisme kebangsaan.
para santri akan senantiasa memperjuangkan kesejahteraan, memperjuangkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan meningkatkan ilmu pengetahuan/teknologi demi kemajuan bangsa.
meningkatkan nilai-nilai untuk saling menghargai, saling menjaga toleransi, dan saling menguatkan tali persaudaraan bangsa Indonesia.

Hari Santri Nasional Bukanlah Hari Libur

Sebagaimana dimuat pada ketetapan kedua Kepres RI no.22 tahun 2015, hari santri nasional bukan merupakan hari libur.

Penghargaan MURI pada Hari Santri Nasional

Peringatan Hari Santri ke 2 mendapatkan anugerah Museum Rekor Indonesia atas rekor untuk kirab santri terpanjang dan pembacaan satu miliar selawat dengan peserta terbanyak (diperkirakan terbanyak sedunia). Peringatan ini dilakukan pada Sabtu, 22 Oktober 2016 di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Setidaknya 50 ribu santri turut serta dalam peringatan hari santri di Lapangan Monas tersebut, dan pada hari yang sama di seluruh Indonesia juga memperingati hari santri di daerahnya masing-masing.

Terimakasih telah selesai membaca artikel Mrofiudin29 berjudul Sejarah dan Makna Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober ini yang membahas mengenai Sejarah yang menjadi latar belakang peringatan hari santri nasional, dan tujuan serta makna hari santri nasional.

Silakan share ke media sosial jika bermanfaat, dan tulis pendapat sobat mengenai hari santri di kolom yang tersedia.

Belum ada Komentar untuk "SEJARAH SINGKAT HARI SANTRI NASIONAL DAN MAKNANYA - 22 OKTOBER 2017"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel