Perdamaian tanpa keadilan hanya ilusi (K.H Abdurrahman Wahid)
Perdamaian tanpa keadilan hanya ilusi (K.H Abdurrahman Wahid)
Bagamaimana ingin mewujudkan keadilan sosial jika didalamnya masih mementingkan dirinya sendiri atau kepentingan kelompok, bukan mementingkan kepentingan rakyat secara keseluruhan
Bagaimana mewujudkan persatuan Indonesia jika didalamnya masih saling bermusuhan antar umat beragama, suku maupun ras.
Bagaiamana menginginkan kemajuan pembangunan jika di dalamnya masih korupsi, membabi buta rakyat dan rakus akan kekuasaan sampai lupa bahwa tujuan politik adalah untuk kesejahteraan rakyat bukan cara bagaimana merebut kekuasaan.
Bagaimanna menginginkan perdamaian jika para aktor penguasa asik untuk mengadu domba dan saling menjatuhkan.
Janji-janji politis yang hanya jadi selogan belaka tanpa ada upaya untuk mewujudkannya. Janji atas nama kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, akan tetapi kemiskinan dan kesengsaraan yang ia berikan
Dibalik itu semua, rakyat banyak yang menangis, mengemis akan kehidupan yang ia alami. Rakyat pinggiran menangis bingung mau makan apa. Rakyat menangis karena anaknya tidak bisa bersekolah. Rakyat menangis melihat sesama bangsa Indonesia masih saling bertengkar hanya karena perebutan kekuasaan dan rakyat menangis memikirkan apakah ini yang dinamakan dengan sebuah kemerdekaan?
Selamat Hari Ulang Tahun Bangsa Indonesia yang ke 72. Jaya Raya Indonesiaku, Tumbuh subur tunas bangsaku ❤
#HUTRI72 #JayalahIndonesia #IndonesiaJuara
Belum ada Komentar untuk "Perdamaian tanpa keadilan hanya ilusi (K.H Abdurrahman Wahid)"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...