Wirid dan Dzikir

Sering saya mendapat pertanyaan dari teman maupun peserta yang hendak mengikuti pengisian. Apa sih gunanya wirid? bukannya dengan pengisian ilmu kita sudah jadi? dan berbagai pertanyaan lainnya.

Kali ini saya akan menjelaskan kegunaan wirid yang tentunya atas dasar keyakinan dan pandangan saya pribadi, bukan atas pandangan orang lain.

Wirid berasal dari bahasa arab waroda yang berarti datang, wirid dalam dunia spiritual keagamaan digunakan sebagai salah satu mendekatkan diri kepada sang pencipta.  Sebagaimana artinya wirid bertujuan mendatangkan Alloh kedalam hatinya agar kita dekat kepadanya.

Sedangkan dalam dunia supranatural, ghaib, klenik atau sejenisnya wirid atau lebih dikenal dengan mantra, rapalan, asmak atau lainnya merupakan sebuah tangga.

Seperti jika kita hendak mengambil buah pada pohon maka yang harus dilakukan yaitu dengan memanjat pohon tersebut, nah supaya lebih mudah digunakannya sebuah alat yaitu tangga atau kayu untuk mengambil buah.

Nah… wirid di sini diibaratkan sebagai tangga atau kayu untuk memetik buah, jadi wirid adalah sebuah alat untuk tercapainya sebuah keinginan, jika kita ingin mencapai kesusksesan tentu dengan usaha, namun alangkah lebih mudahnya jika disertai dengan alat untuk usaha yaitu wirid atau mantra.

Bagaimana kalau keinginan tersebut sudah tercapai, bukannya alat tersebut sudah tidak di gunakan? Kalau memang apa yang diinginkan sudah tercapai, terserah apakah wirid tadi ingin tetap di gunakan atau tidak, namun perlu di ingat hidup di dunia seperti gelombang, kadang di atas kadang di bawah, dan karena pasang naik turunnya masalah kehidupan kita tidak tahu apakah kita diatas terus atau malaih balik dari bawah, itulah mengapa disarankanlah wirid tetap diamalkan meskipun tujuannya sudah tercapai, sebagaimana pada artikel sebelumnya sudah di jelaskan.

Amalan ibarat sebuah pisau, jika tidak di asah maka akan menjadi tumpul dan karatan, dan ketika sewaktu waktu digunakan pisaunya tumpul, berbeda bagi yang rajin mengasah jika sewaktu waktu hendak digunakan pisau tetap terjaga ketajamannya.

Belum ada Komentar untuk "Wirid dan Dzikir "

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel