NIKMAT MANA LAGI YANG KAMU DUSTAKAN?
Nikmat mana lagi yang kamu
dustakan?
ﻓَﺒِﺄَﻱِّ ﺁﻟَﺎﺀِ ﺭَﺑِّﻜُﻤَﺎ ﺗُﻜَﺬِّﺑَﺎﻥِ
Arti Ayat : " Maka, nikmat Tuhan-Mu yang manakah
yang engkau dustakan ?"
(QS Ar-Rahmaan: 13)
Penjelasan Ayat itu diulang sebanyak 31 kali dalam
Al-Qur'an Surah Ar-Rahmaan. Kerap makna ayat
tersebut membuat siapapun tertegun membacanya.
Betapa kita, sebagai makhluk-Nya, terkadang terlalu
sombong untuk sekadar mengucapkan 'terima
kasih' kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
Sudah banyak sekali nikmat yang sudah Dia
berikan. Namun, kita malah tidak bersyukur
kepada-Nya. Bukankah Allah SWT telah berfirman:
''Dan, Dia telah memberikanmu (keperluanmu) dan
segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan,
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat
kamu menghinggakannya.
Sesungguhnya, manusia
itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah).'' (QS Ibrahim [14]: 34). Sudah banyak sekali
nikmat yang Dia berikan. Nikmat mencicipi
manisnya iman, nikmat menghirup udara segar,
dan sebagainya.
Allah telah memberi iming-iming yang menggiurkan
untuk hamba-hamba-Nya yang bersyukur, dan
ancaman untuk hamba-hamba-Nya yang kufur,
seperti yang termaktub dalam Surah Ibrahim ayat 7:
“''Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; Sesungguhnya, jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah ( nikmat )
kepadamu. Dan, jika kamu mengingkari (nikmat-
Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.''
Maka, syukurilah nikmat yang datang pada kita.
Jangan kita terlena hingga kita lupa dan mengklaim
itu adalah hasil jerih payah kita sendiri, tanpa
menganggap Allah sebagai Maha Pemberi. Karena,
sikap seperti itu dapat menjerumuskan kita kepada
kekufuran terhadap nikmat Allah.
Bila hal yang di atas berhubungan dengan
pemberian yang sesuai dengan keinginan kita, lalu
bagaimana dengan pemberian yang tidak sesuai
dengan keinginan kita? Terkadang kita, sebagai
manusia, mengeluhkan atau tidak mensyukuri
pemberian Allah SWT yang tidak sesuai harapan
kita. Padahal, kita tidak tahu kalau itu sebenarnya
baik untuk kita. Kita hanya terus menyalahkan
keputusan-Nya. Tidak adillah, tidak baiklah, atau
keluhan-keluhan lainnya terus meluncur dari lisan
kita. Jarang kita melihat sisi positif dari pemberian
itu. Padahal, Allah selalu memberikan yang terbaik
untuk kita.
Oleh karena itu, ketika ditimpa suatu musibah,
janganlah cepat-cepat mengeluh. Lihatlah sisi
positifnya. Berpikirlah bahwa Allah sayang kepada
kita, karena Allah ingin segera menghapus dosa
kita lewat ujian itu.
Rasulullah SAW bersabda,”Tidaklah seorang
muslim ditimpa musibah berupa rasa lelahnya
badan, rasa lapar yang terus menerus atau sakit,
rasa sedih/benci yang berkaitan dengan masa
sekarang, rasa sedih/benci yang berkaitan dengan
masa lalu, gangguan orang lain pada dirinya,
sesuatu yang membuat hati menjadi sesak sampai-
sampai duri yang menusuknya melainkan akan
Allah hapuskan dengan sebab hal tersebut
kesalahan-kesalahannya” (HR Bukhori no 5641,
Muslim no . 2573).
Begitu juga ketika keputusan Allah tidak sesuai
harapan kita. Mungkin itu adalah untuk kebaikan
jangka panjang kita. Ingatlah, Allah memberikan
apa yang kita PERLUKAN, bukan yang kita
HARAPKAN, karena bisa jadi apa yang kita
harapkan justru mendatangkan mudharat bagi kita.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “...Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah:
216)
Perpisahan dengan orang-orang yang kita cintai,
penyakit yang menggerogoti tubuh kita, merupakan
beberapa ujian yang perlu kita ambil sisi positifnya.
Jangan kita terus mengeluh dan mengeluh. Karena,
tak ada gunanya juga terus meratapi nasib.
Sesekali, beranikan diri kita untuk mengambil sisi
positif dari itu semua. Karena, di balik semua
kejadian, pasti ada hikmahnya. Wallahu a’lam.
Belum ada Komentar untuk "NIKMAT MANA LAGI YANG KAMU DUSTAKAN?"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...