SYARAT SAH WUDHU

*๐Ÿ–Š Info Islam Mengaji*

Sahabat Info Islam, mari kita lanjutkan pengajian yang lalu masih membahas tentang Sifat Wudhu Nabi Shollallahu 'alaihi wassalam.

Hari ini kita akan membahas Syarat Sah Wudhu

*Syarat sah wudhu*

Yaitu hal-hal yang mesti ada agar wudhu bisa dikatakan sah yaitu:

Baca Juga

*1. Beragama Islam*

Allah Taโ€™ala berfirman:

ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠ

โ€œSesungguhnya Allah hanya menerima amalan dari orang-orang yang bertaqwaโ€ (QS. Al Maidah: 27)

ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽูƒู’ููุฑู’ ุจูุงู„ู’ุฅููŠู…ูŽุงู†ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุญูŽุจูุทูŽ ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุงุณูุฑููŠู†ูŽ

โ€œBarangsiapa yang kafir sesudah beriman maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk orang-orang merugiโ€
(QS. Al Maidah: 5)

*2. Berakal*
*3. Tamyiz* (bisa membedakan baik dan buruk untuk dirinya)

Nabi Shallallahuโ€™alaihi Wasallam bersabda:

ุฑููุนูŽ ุงู„ู‚ู„ู…ู ุนู† ุซู„ุงุซุฉู : ุนู† ุงู„ู†ุงุฆู…ู ุญุชู‰ ูŠุณุชูŠู‚ุธูŽ ุŒ ูˆุนู† ุงู„ุตุจูŠู‘ู ุญุชู‰ ูŠุญุชู„ู…ูŽ ุŒ ูˆุนู† ุงู„ู…ุฌู†ูˆู†ู ุญุชู‰ ูŠุนู‚ูู„ูŽ

โ€œPena (catatan amal) diangkat dari tiga jenis orang: orang yang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia baligh, dan orang gila hingga ia berakalโ€ (HR. An Nasa-i no. 7307, Abu Daud no. 4403, Ibnu Hibban no. 143, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jamiโ€™ no. 3513).

*4. Niat dalam hati*

Nabi Shallallahuโ€™alaihi Wasallam bersabda:

ุฅู†ู…ุง ุงู„ุฃุนู…ุงู„ู ุจุงู„ู†ูŠุงุชูุŒ ูˆุฅู†ู…ุง ู„ูƒู„ู‘ู ุงู…ุฑุฆู ู…ุง ู†ูˆู‰

โ€œSesungguhnya setiap amalan itu tergantung niatnya, dan setiap orang mendapatkan (ganjaran) sesuai dengan apa yang ia niatkanโ€ (HR. Bukhari no. 1, Muslim no. 1907).

_Niat adalah amalan hati, tidak perlu dilafalkan._  Nabi Shallallahuโ€™alaihi Wasallam tidak pernah mencontohkan melafalkan niat sebelum wudhu, dan niat itu adalah amalan hati.

Dengan adanya itikad dan kemauan dalam hati untuk melakukan wudhu untuk melakukan shalat atau yang lainnya, maka itu sudah niat yang sah.

*5. Air yang digunakan adalah air yang suci*

Syaikh Shalih Al Fauzan mengatakan, โ€œAir yang suci adalah air yang sah untuk bersuci dari hadats dan najis. Jika berubah salah satu sifatnya karena tercampur benda najis, maka ia tidak sah untuk bersuci, tanpa ada khilaf di antara para ulamaโ€ (Al Mulakhash Fiqhi, 17).

*6. Air yang digunakan adalah air yang mubah*

Syaikh Shalih Al Fauzan mengatakan, โ€œdisyaratkan wudhu dengan air yang mubah, jika yang digunakan adalah air curian atau yang didapatkan dengan jalan yang tidak syarโ€™i, maka wudhunya tidak sahโ€  (Al Mulakhash Fiqhi, 41).

*7. Jika terdapat najis pada lubang qubul dan dubur, maka wajib istinja atau istijmar (cebok) sebelum wudhu*

Berdasarkan hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiallahuโ€™anhu:

ูƒู†ุชู ุฑุฌู„ู‹ุง ู…ูŽุฐู‘ูŽุงุกู‹ุŒ ูˆูƒู†ุชู ุฃุณุชูŽุญู’ูŠููŠ ุฃูŽู†ู’ ุฃุณุฃูŽู„ูŽ ุงู„ู†ุจูŠู‘ูŽ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ู„ู…ูƒุงู†ู ุงุจู’ู†ูŽุชูู‡ ุŒ ูุฃูŽู…ูŽุฑู’ุชู ุงู„ู…ูู‚ู’ุฏูŽุงุฏูŽ ุจู’ู†ูŽ ุงู„ุฃูŽุณู’ูˆูŽุฏู ูุณุฃู„ูŽู‡ุŒ ูู‚ุงู„ : ูŠูŽุบู’ุณูู„ู ุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ ุŒ ูˆูŠุชูˆุถู‘ูŽุฃู

โ€œAku adalah seorang yang sering keluar madzi. Namun saya malu untuk bertanya kepada Nabi Shallallahuโ€™alaihi Wasallam, karena putrinya adalah istriku. Lalu aku meminta Al Miqdad bin Al Aswad untuk bertanya kepada belia. Beliau bersabda: โ€˜Hendaknya ia cuci dzakarnya dan berwudhuโ€˜โ€ (HR. Muslim, no. 303).

*8.Menghilangkan hal-hal yang menghalangi sampainya air ke kulit.*

Dari sebagian sahabat Nabi radhiallahuโ€™anhum, mereka mengatakan:

ุฃูŽู†ูŽู‘ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฑูŽุฃูŽู‰ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ูŠูุตูŽู„ูู‘ูŠ ูˆูŽูููŠู’ ุธูŽู‡ู’ุฑู ู‚ูŽุฏูŽู…ูู‡ู ู„ูู…ู’ุนูŽุฉู‹ ู‚ูŽุฏู’ุฑูŽ ุงู„ุฏูู‘ุฑู’ู‡ูŽู…ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุตูุจู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ููŽุฃูŽู…ูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุนููŠู’ุฏูŽ ุงู„ู’ูˆูุถููˆู’ุกูŽ ูˆูŽุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉูŽ

โ€œNabi Shallallahuโ€˜alaihi wa sallam melihat seorang laki-laki yang melakukan shalat, sedangkan pada punggung kakinya ada bagian sebesar uang dirham yang tidak terkena air. Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam menyuruhnya mengulang wudhu dan shalatnyaโ€

(HR. Abu Daud no. 173, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Bersambung Insyaa Allah...

Penulis : Ust. Yulian Purnama, Lc
www.kangaswad.wordpress.com

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "SYARAT SAH WUDHU"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel