MAKALAH 2 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 10 : PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM DATANGNYA ISLAM

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas X Semester I

 
BAB I
PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM ISLAM
A.     Peradapan Bangsa Arab sebelum Islam
Bangsa Arab merupakan bangsa yang sebenarnya mengenal kehidupan politik, sosial, ekonomi, bahasa, dan seni.Kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat arab sangat ditentukan oleh letak geografis dan kondisi bangsa Arab. Daerah pedalaman atau masyarakat Badui mempunyai sector pertanian subur yang terletak disekitar Oase. Sedangkan bagi masyarakat perkotaan yaitu bangsa Arab Quraisy terkenal dengan dunia perdagangannya. Mereka berdagang ke Syam pada musim panas, dan ke Yaman pada musim dingin.
Di Mekkah terdapat pusat perdagangan yang buka pada bulan Dzulqo'dah, Dzulhijjah, dan Muharram saja yaitu Pasar Ukaz. Disamping itu, di Pasar Ukaz dalam bidang bahasa dan seni tiap tahun diadakan deklamasi sajak dan pasar ini digunakan untuk tempat berkumpulnya para penyair selain di pasar Majinnah dan Zul Majaz. Pengaruh syair pada bangsa Arab adalah dapat meninggikan derajat seseorang. Orang-orang Arab juga fasih berpidato dan alat yang digunakan untuk komunikasi dan publisistik yaitu Khithabah.
Dalam bidang sosial politik, masyarakat Arab hanya mempunyai pemimpin yang disebut Syeikh atau Amir, yang mengurusi masalah perang, pembagian harga dalam pertempuran, dan tidak berkuasa mengatur anggota kabilahnya.
Bangsa Arab telah mampu mengembangkan ilmu pengetahuan seperti ilmu astronomi, meteorologi (ilmu iklim), astrologi (ilmu perbintangan). Ilmu – ilmu tersebut awalnya digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, seperti perang, yang didasarkan pada bintang – bintang. Mereka juga telah memiliki pengetahuan tentang cara pengobatan penyakit (Al Thabib) yang berasal dari orang – orang Khaldam.
Bangsa Arab sebelum Islam datang, mereka terkenal pemberani, dan mempunyai pendirian yang kuat. Namun mereka juga memiliki kebiasaan buruk seperti berjudi, merampok, mengubur bayi perempuan hidup – hidup karena mereka beranggapan bahwa anak perempuan tidak berguna. Suku yang melakukan perbuatan buruk tersebut adalah suku Tamim dan suku bani Asad.

B.     Agama dan Kepercayaan Bangsa Arab
Pada mulanya bangsa Arab Quraisy telah mempercayai agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim yaitu agama Hanifiyah, "hanif" artinya benar atau lurus. Namun setelah berpuluh – puluh  abad ajaran agama hanif mengalami perubahan. Pada masa jahiliyah orang Arab banyak yang menyembah berhala yang dibuatnya sendiri.
Bangsa Arab mulai menyembah berhala ketika Ka'bah berada dibawah kekuasaan Jurhum. Ketika itu pasukan yang dipimpin oleh Amr bin Lubayi dari keturunan Khuza'ah datang ke Mekkah dan berhasil mengalahkan Jurhum. Kemudian Amr bin Lubayi meletakkan berhala besar bernama Hubal yang terbuat dari batu akik merah disisi Ka'bah. Setelah itu Amr bin Lubayi menyeru penduduk Hijaz untuk menyembah berhala. Ketika bangsa Quraisy menguasai Hijaz, disekitar Ka'bah penuh dengan berhala yang berjumlah 360.
Berikut merupakan berhala – berhala yang penting, diantaranya adalah :
1.        Lata, di Thaif
2.       Uzza, di Hijaz, kedudukannya setelah Hubal,
3.       Manah, di Madinah
Namun masih banyak berhala lagi, seperti Asaf, Nailah, Wudd, Yaghuts, Suwa, Ya'ng, Nashr, dan Manaf. Mereka menyembah berhala karena beranggapan bahwa benda – benda tersebut mempunyai kekuasaan untuk menentukan aturan – aturan jalannya seluruh isi alam ini. Berikut ini beberapa bentuk pemujaan yang dilakukan bangsa Arab Quraisy :
1.    Menyembah Malaikat, mereka menyembah malaikat karena menganggap malaikat adalah anak – anak Tuhan.
2.    Menyembah jin, ruh, hantu, ada suatu tempat jin yang disebut "Darahim", mereka selalu mengorbankan hewan agar selamat dan terhindar dari bencana.
3.  Menyembah bintang – bintang,mereka beranggapan bahwa bintang – bintang tersebut diberi kekuasaan dan wewenang oleh Tuhan untuk mengatur alam semesta.
4.      Menyembah berhala, bangsa Arab membuat patung untuk sesembahan sendiri.

Pada sisi lain ada dua agama yang berkembang di Jazirah Arab
Ø  Agama Yahudi, masuk tahun 1491 SM, mula – mula dari Mesir pada zaman Nabi Musa as.
Ø  Agama Nasrani (Kristen), masuk abad ke – 4 M, berkembang karena mendapat dukungan dan bantuan dari Kerajaan Romawi dan Habsyi dan mayoritas penduduknya Kristen.
Berikut ini beberapa tahayul kepercayaan orang – orang Arab :
1.        Di dalam perut orang ada ular, dan ketika ular tersebut menggingit usus maka akan  merasa lapar,
2.       Mengenakan cincin dari tembaga akan menambah kekuatan,
3.       Mengikatkan rumput kering pada ekor kambing untuk mengharapkan hujan turun.

C.      Penghargaan Bangsa Arab Terhadap Kaum Wanita
Kebiasaan bangsa Arab Jahiliyah sangatlah buruk, mereka sering kali melanggar norma – norma kehidupan, seperti berjudi, mengubur bayi perempuan hidup – hidup bahkan mereka sering mengawini dan menceraikan perempuan sesukanya. Ketika perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya, mereka dipandang sebagai barang warisan sehingga timbul perkawinan antara anak dan ibu tirinya.

D.     Putra dari dua orang yang dikorbankan
Abdul Muthalib bernazar, jika ia dikaruniai sepuluh anak laki – laki, maka ia akan menyembelih seseorang dari merekauntuk mendekatkan diri kepada Allah. Dan Abdul Muthalib pun dikaruniai sepuluh anak laki – laki yang salah satunya bernama Abdullah, ayah Nabi Muhammad SAW. Maka Abdul Muthalib pun memenuhi nadzarnya, ia akan menyembelih sepuluh ekor  unta. Ketika hendak melaksanakan nadzarnya tersebut Abdul Muthalib dihadang orang – orang untuk tidak melakukan hal seperti itu karena nantinya akan menjadi tradisi, namun Abdul Muthalib pun tetap melaksanakan nadzarnya. Setelah itu mereka sepakat untuk melakukan undian antara Abdullah dan sepuluh ekor unta, jika undian tersebut berpihak kepada Abdullah, maka mereka akan menambah sepuluh ekor unta. Akhirnya setelah sepuluh kali diundi, undian tersebut selalu berpihak kepada Abdulah, sehingga mencapai seratus unta, dan mereka menyembelihnya.
Setelah Abdullah dewasa tampak ada pancaran – pancaran sinar dari kening Abdullah. Ketika Abdullah menikahi Aminah binti Wahab dari Bani Zuhrah, kilatan cahaya tersebut pindah menetap didalam perut Aminah.
Ketika Abdullah keluar bersama rombongannya untuk pergi ke dagang ke Syam. Dalam perjalan pulang Abdullah sakit, sehingga menetap di Madinah dengan pamannya dari Bani Najjar, sampai meninggal dan dimakamkan disini dan ketika itu, Aminah mengandung Rasulullah masih 3 bulan
Setelah mengandung sembilan bulan, akhirnya Aminah pun melahirkan Rasulullah ketika menjelang fajar pada hari Senin, 12 Rabi'ul Awwal 571 M.

E.      Kisah Pasukan Gajah
Melihat bangsa Arab berbondong – bondong pergi ke Mekkah untuk haji, maka Abrahah Al – Habsyi Gubernur Yaman membangun gereja besar di Shan'a, dan ingin mengalihkan bangsa Arab untuk melaksanakan haji di tempat tersebut. Hal ini didengar oleh Bani Kinanah, lalu ia memasuki gereja dan melumuri temboknya dengan kotoran.
Melihat hal tersebut Abrahah Al – Habsyi marah, segera ia membawa 60.000 pasukannya menuju Ka'bah dengan menumpangi gajah – gajah. Ketika gajah – gajah tersebut beranjak menuju Ka'bah, gajah – gajah tersebut diam, namun ketika gajah – gajah tersebut menjauh dari Ka'bah, gajah – gajah tersebut mampu bergerak.
Ketika itu, Allah memerintahkan burung – burung Ababil yang membawa tiga batu yang berasal dari tanah terbakar untuk menghancurkan pasukan Abrahah, sehingga mereka seperti daun – daun yang dimakan ulat, yang tak mampu berkuasa lagi. Peristiwa ini terjadi pada 50 hari sebelum kelahiran Rasulullah SAW.
Sesuai adat yang ada, Rasulullah disusui oleh seorang wanita yang berasal dari Bani Sa'ad yaitu yang bernama Halimah As – Sa'diyyah. Setelah Halimah menyusui Rasulullah, keadaan ekonominya menjadi lebih baik, tanahnya berubah menjadi subur dan ternaknya dapat bereproduksi. Bahkan ketika Halimah membawa Rasulullah ke rumahnya untuk diasuh dan disusui selama dua tahun, unta yang ditumpanginya mampu berlari dengan kencang.
Melihat kondisinya yang berubah menjadi lebih baik sejak mengasuh Rasulullah, Halimah meminta kepada Aminah untuk tetap mengasuh Nabi Muhammad, dan Aminah pun menyetujuinya.

F.      Peristiwa Pembelahan Dada
Ketika itu, tepatnya beliau berusia empat tahun, beliau di datangi oleh dua orang laki – laki berpakaian putih membelah dadanya untuk mengeluarkan hatinya lalu mengeluarkan segumpal darah hitam darinya lalu membuangnya. Kemudian mencucunya dengan air dingin dan mengembalkannya ke dalam rongga tubuhnya lalu mengusap dadanya sehingga tidak membekas. Melihat kejadian seperti itu, Halimah langsung membawanya kembali ke Aminah dan sudah tak mengasuh Muhammad lagi.
Bersama putranya Aminah pergi keYasrib (Madinah) untuk menunjungi paman – pamannya dari Bani Najjar. Ketika dalam perjalan pulang Aminah pun meninggal di Abwa' dan disitu pula ia dimakamkan. Setelah itu Rasulullah diasuh oleh kakeknya yaitu Abdul Muthalib, kakeknya meninggal saat beliau berusia 8 tahun. Kemudian rasulullah diasuh oleh pamannya yaitu Ali bin Abi Tholib sampai beliau dewasa. Setelah dewasa Muhammad mulai mencari biaya hidup sendiri dengan mengembala kambing, dan ikut berdagang ke Syam. Dan yang membiayai rombongan tersebut adalah Khadijah binti Khuwailid.
Ketika beliau berusia 25, beliau menikah dengan Khadijah, dan ketika itu Khadijah berusia 40 tahun dan mempunyai anak, diantaranya Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum, dan Fatimah, serta Qasim juga Abdullah, yang meninggal ketika masih kecil.

BAB II
PERKEMBANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MEKKAH
1.        Kenabian
Ketika Muhammad berusia 40 tahun, beliau sering berkhalwat di goa Hira. Pada malam ke - 21 Ramadhan, beliau didatangi malaikat jibril dan Jibril pun berkata “ bacalah” beliau menjawab “ saya tidak bisa membaca”  jibril mengulang perintah ini tiga  kali kemudian turun surat Al – Alaq ayat 1 sampai 5.
Setelah itu, Rasulullah kembali ke rumah dan memrintahkan kepada Khadijah untuk menyelimutinya.Beberpa hari kemudian beliau kembali ke goa Hira untuk melanjutkan ibadahnya. Datanglah malaikat jibril di tengah lembah sambil duduk di kursi anatara langit dan bumi lalu turunlah Surat Al – Muddatstsir ayat 1 sampai 5. Setelah itu, Khadijah, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah masuk islam,dan  Nabi Muhammad mulaiberdakwah secara sembunyi – sembunyi (Sirriyah).
2.      Dakwah Secara Terang – terangan (Jahriyah)
Setelah Nabi Muhammad berdakwah secara sembunyi – sembunyi selama 3 tahun,Allah SWT kemudian menurunkan surat Al Hijr ayat 94. Setelah menerima wahyu tersebut mulailah beliau melakukan dakwahnya secara terang – terangan.
Nabi Muhammad memulai dakwahnya secara terang – terangan dengan mengumpulkan suku Quraisy di bukit Shafa. Namun, ketika beliau menyampaikan dakwahnya, Abu Lahab justru mencela beliau, sehingga turun surat Al – Lahab.
Penyiksaan terhadap kaum muslim semakin bertambah, setelah Nabi mulai berdakwah secara terang – terangan. Sebagaimana penyiksaan kepada Yasir, Sumaiyah yang merupakan wanita pertama dalam islam yang mati syahid dan Ammar putra mereka juga mati syahid. Serta Bilal bin Rabbah yang disiksa oleh Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal dengan meletakkan batu besar di atas dadanya yang kemudian dimerdekakan oleh Abu Bakar.
Hikmah dari penyiksaan ini, Rasulullah melarang mereka mengumumkan keIslamannya, meskipun beliau tetap berdakwah secara terang – terangan dan mendapat siksa dari kaum kafir Quraisy.
3.      Keislaman Umar bin Khattab
Keislaman Umar bin Khattab merupakan kemenagan kaum muslimin karena dengan masuknya Umar bin Khattab ke agama Islam maka akan menambah kekuatan kaum muslimin. Rasulullah menjulukinya dengan "al – Faruq".

4.      Tahun Duka Cita
Tahun duka cita atau ammul huzni terjadi pada tahun kesepuluh kenabian yangmerupakan tahun duka cita bagi Rasulullah karena meninggalnya Abu Thalib dan dua bulan setelahnya Khadijahpun meninggal dunia.Sehingga menambah kesedihan beliau.

5.      Mukjizat Membelah Bulan
Mukjizat membelah bulan merupakan pembuktian terhadap kaum Quraisy. Akan tetapi kaum Quraisy tetap pada kekafirannya dan menganggap itu sihir Nabi Muhammad SAW.

6.      Peristiwa Isra’ Mi’raj
v  Isra' menurut bahasa artinya perjalanan malam, sedangkan menurut istilah adalahperjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil 'Aqsha.
v  Mi'raj menurut bahasa artinya naik atau menuju ke atas, dan menurut istilah Mi'raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil 'Aqsha menuju ke al Arsy (Sidrotul Muntaha) untuk menghadap Allah SWT.
Peristiwa Isra' Mi'raj terjadi pada tanggal 27 Rajab 621 M.Ketika peristiwa ini, Nabi dijemput Malaikat Jibril dengan membawa Buroq.
Sebelum ke Masjidil 'Aqsha (Baitul Maqdis) di Palestina Nabi singgah di empat tempat yakni, Kota Yatsrib, Kota Madyan, Thursina, Bethlehem. Pada masing – masing persinggahan beliau selalu sholat dua rokaat, beliau juga disuguhi oleh arak dan susu, kemudian Nabi memilih susu diantara keduanya.
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit:
1.        Langit pertama         : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Adam
2.       Langit kedua              : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
3.       Langit ketiga              : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf
4.      Langit keempat        : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris
5.       Langit kelima             : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun
6.      Langit keenam          : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa
7.       Langit ketujuh           : Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim.
Setelah dari langit ketujuh, Nabi diajak ke Baitul Makmur tempat Malaikat melakukan thawaf, setelah itu, beliau menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT, dan menerima perintah shalat yang mulanya 50 kali menjadi 5 kali dalam sehari.

Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad dalam waktu singkat mampu tersebar, sehingga membuat kaum Quraisy semakin benci serta mncemooh Nabi Muhammad SAW. Orang – orang muslim yang imannya lemah ketika mendengar hal ini menjadi murtad, akan tetapi muslim yangimannya kuat, mereka tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu. Salah satunya adalah Abu Bakar. Maka dari itu ia diberi gelar Ash Shiddiq yang artinya percaya.

Strategi Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad SAW

1.        Hijrah ke Habsyi yang pertama
Pada bulan ke tujuh tahun kelima kenabian berangkatlah 11 orang laki – laki bersama 4 wanita. Kemudian  rombongan kedua menyusul hingga jumlah yang hijrah ke Habsyi mencapai 70 orang. Diantaranya Usman bin Affan dan istrinya Ruqayah binti Muhammad, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Ja'far bin Abi Thalib
Kehadiran orang – orang Islam dari Mekkah diterima baik oleh Raja Nejus, bahkan ia memberikan perlindungan dan mengijinkan orang Islam untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah.

2.      Hijrah ke Habsyi yang kedua
Dua bulan setelah hijrah yang pertama, kaum muslimin melakukan hijrah kedua ke Habsyi yang diikuti oleh 101 orang yang terdiri dari 18 wanita yang dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib.
Kaum Quraisy geram melihat kaum muslimin yang mendapat perlindungan di Habsyi, kemudian mereka mengirimkan Amr bin al – 'Ash dan Abdullah bin Rabiah kepada Raja Nejus mengembalikan kaum muslimin, akan tetapi permintaan itu di tolak dan akhirnya Raja Nejus masuk Islam

3.      Misi ke Thaif
Misi Rasulullah ke Thaif adalah supaya mendapatkan perlindungan, pertolongan dan bantuan dari orang – orang Thaif, karena di Thaif masih ada hubungankekerabatan dengan beliau, yaitu Abu Jalail dan Mas'ud yang bergelar Abu Kuhal serta Habib dari keturunan Bani Tsaqif.Namun ketika beliau sampai di Thaif, beliau dihina masyarakat Thaif dan  mereka juga mengusir beliau dengan cara melempari batu.
Sebelum sampai di Mekah Nabi Muhammad yangditemani zaid,.singgah di perkebunan anggur milik Uthbah dan Syaibah anak Rabi’ah. Utbah dan Syaibah sedih melihat kesusahan dan kepayahan Nabi Muhammad, lalu ia mengutus budaknya yang bernama Adas untuk memberinya buah Anggur.Ketika Adas menghidangkan anggur kepada Rasulullah, Adas mendengar Rasulullah membaca basmalah dan dia terenyuh akhirnya dia masuk Islam.

4.      Perjanjian Aqabah
a.      Kunjungan Jamaah Yatsrib ke Mekkah
Hinaan dan siksaan yang diterima Nabi Muhammad dan kaum muslimin semakin berat, Nabi Muhammad memandang bahwa Mekah tidak dapat diandalkan lagi sebagai basis utama penegakkan dakwah.
Nabi Muhammad bertemu dengan enam pemuda dari Yatsrib, beliau menyampaikan ajaran agama Islam kepada mereka. Kemudian Nabi Muhammad menanyai enam pemuda tersebut, apakah mereka berkenaan menampung dan melindungi Nabi, seandainya mereka pindah ke tanah mereka, yaitu Yasrib. Akan tetapi  mereka belum berani memberikan jaminan keselamatan bagi nabi Muhammad dan pengikutnya.
b.      Perjanjian Aqabah I
Tahun 621 M, nabi Muhammad menemui 12 robongan jamaah haji yang berasal dari Yatsrib. Pertemuan berlangsung di bukit Aqobah, dan menghasilkan perjanjian Aqabah. Adapun isi perjanjian Aqabah :
1. Menyatakan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Menyatakan rela berkorban harta dan jiwa.
3. Bersedia ikut menyebarkan agama islam yang dianutnya.
4. Menyatakan tidak akan menyekutukan Allah SWT dengan suatu apapun.
5. Menyatakan tidak akan membunuh tanpa hak.
6. Menyatakan tidak akan melakuakan kecurangan dan kedustaan.
Nabi Muhammad mengutus Mush’ab bin Umair untuk membantu penduduk dalam mendakwahkan ajaran islam.

c.       Perjanjian Aqabah II
Terjadi tahun 622 M, 73 jamaah haji kembali ke Yatsrib,  dan mereka meminta Nabi Muhammad untuk datang ke kota mereka supaya bersedia memberikan pengajaran tentang ajaran agama Islam. Isi perjanjian Aqabah yang kedua, yaitu :
1.        Penduduk kota Yatsrib siap dan bersedia melindungi Nabi Muhammad SAW.
2.       Penduduk kota Yatsrib turut serta berjuang membela agama Islam dengan harta dan jiwa mereka.
3.       Penduduk kota Yatsrib ikut berupaya memajukan agama Islam dan menyiarkan kepada kerabat mereka.
4.      Penduduk kota Yatsrib siap menerima segala resiko dan tantangan yang akan dihadapi.
Faktor Diplihnya Kota Yastrib untuk Hijrah :
1.  Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
2.  Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk Madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
3.  Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
4.  Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
5.  Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.


BAB III
PERKEMBANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH
C.      Dakwah Islam pada Periode Madinah
Sebelum Rasulullah dan sahabatnya hijrah terlebih dahulu ke Madinah, beliau mendapat serangan dari kaum Quraisy bahkan beliau akan dibunuh oleh mereka. Namun Allah SWT telah memberitahu Rasulullah bahwa akan adanya komplotan tersebut.
Malam harinya sebelum hijrah, Rasulullah menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidur beliau, supaya kaum Quraisy mengira bahwa beliau masih berada di rumah dan beliau memberitahu kepada Ali supaya menyampaikan bahwa beliau tidak ada meskipun sampai mendapat paksaan.  Para komplotan itu segera mengepung rumah Rasulullah, namun atas kuasa Allah SWT Rasulullah mampu keluar rumah bersama Abu Bakar tanpa sepengetahuan mereka. Beliau menabur debu ke kepala mereka dan Allah mengalihkkan pandangannya. Rasulullah bersama Abu Bakar berjalan ±5 mil dan bersembunyi di goa Tsur
Sebelum subuh, Ali telah tertangkap kaum Quraisy, dan mereka bertanya kepada Ali tentang Rasulullah, namun Ali tidakmemberitahu mereka. Sampai mereka memukuli dan melumuri Ali dengan lumut, Ali tetap tidak memberitahunya. Mereka kemudian mengirim pencarian ke segala penjuru untuk mendapatkan Muhammad baik masih hidup atau mati, dan yang mendapatkannya akan mendapat  100 unta. Dalam pencarian itu mereka sampai di goa Tsur, namun mereka tidak mengetahui Rasululllah.
Beliau bersama Abu Bakar di goa Tsur selama tiga hari. Pada waktu sore di hari kedua, beliau bersama Abu Bakar melintasi sebuah kemah yang didalamnya ada seorang wanita yang bernama Ummu Ma'bad. Kedunya meminta makanan dan minuman darinya. Selanjutnya Rasulullah bersama Abu Bakar melanjutkan perjalanan.
Kedatangan Rasulullah di Madinah disambut gembira oleh penduduk Madinah. Belliau singgah di Quba, dan membangun masjid pertama kali dalam Islam, dan pahala sholat dua rokaat di masjid Quba' disamakan dengan Umroh.
Pada hari kelima, beliau berjalan ke Madinah dan menyuruh untanya memilihkan tempat untuk beliau. Unta tersebut akhirnya berhenti dan duduk di tempat semula, dan tempat itulah yang kemudian menjadi masjid Nabawi.
Rasulullah singgah di rumah Abu Ayub al – Anshari. Sedangkan Ali bin Abi Thalib di Mekkah selama tiga hari sepeninggal Nabi, kemudian menuju Madinah dan berjumpa dengan Nabi di Quba.
Setelah hijrah ke Madinah, perkembangan Islam mengalami kemajuaan. Kesuksesan Nabi mengembangakan Islam di Madinah, meliputi :
1.        Diperdamaikannya antara suku Khazraj dan suku Aus
Terjadinya peselisihan antara kedua suku ini, dipicu karena adanya pihak ketiga, yakni Yahudi. Namun sejak kedatangan Rasulullah saw mampu memberi dampak positif pada kedua suku tersebut. Mereka banyak yang masuk Islam.
2.      Mempersatukan sahabat Muhajirin dengan Anshor
Rasulullah saw menganjurkan persaudaraan antara kedua sahabat dan melarang kesukuaan.
3.      Membentuk kekuatan dan politik Islam
Nabi mempersatukan golongan Yahudi dari Bani Qoinuqo, Bani Nadhir dan Bani Quraidlah. Untuk golongan Yahudi, Nabi membentuk piagam Madinah, isinya diantarannya adalah :
a.       Kaum Yahudi bersama kaum muslimin wajib turut serta dalam peperangan,
b.      Kaum Yahudi dari Bani Auf diperlakukan sama kaum muslimin,
c.       Kaum Yahudi tetap dengan agama Yahudi mereka, dan demikian pula dengan kaum muslimin,
d.      Semua Kaum Yahudi dari semua suku dan kabilah di Madinah diberlakukan sama dengan Kaum Yahudi Bani Auf,
e.      Kaum Yahudi dan muslimin harus saling tolong menolong dalam memerangi atau menghadapi musuh,
f.        Kaum Yahudi dan muslimin harus senantiasa saling berbuat kebajikan dan saling mengingatkan ketika terjadi penganiayaan atau kedhaliman,
g.      Kota Madinah dipertahankanbersama dari serangan pihak luar,
h.      Semua penduduk  Madinah dijamin keselamatannya kecuali bagi yang berbuat jahat.
4.      Membangun Masjid
Masjid Nabawi dibangun diatas tanah milik dua anak yatim yang telah dibeli, dan Nabi pun ikut mengangkat batu bangunan sendiri. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kesuksesan dakwah Nabi Muhammad saw diantaranya :
a.       Faktor Internal
1)       Kecerdasan Rasulullah SAW
2)      Kepempimpinan Rasulullah SAW
3)       Ketinggian akhlak Rasulullah SAW
4)       Ketinggian pribadi Rasulullah SAW
b.      Faktor Eksternal
1)       Ada wahyu dari Allah SWT
2)      Kesungguhan para sahabat memperjuangkan wahyu, sampai membela mati – matian menghadapi bahaya.

D.     Peperangan Penting Sebelum Fathul Mekkah
A.     Perang Badar
Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan tahun 2 H, yang terjadi di dekat perigi bernama badar, 125 km selatan Madinah antara Mekkah dan Madinah. Sebab utama terjadinya perang Badar karena kaum Quraisy telah mengusir kaum muslimin dari Mekkah.
Pada perang Badar, kaum muslimin yang dipimpin langsung oleh Rasulullah membawa pasukan sebanyak 313 orang dengan dibekali 2 ekor kuda, dan 70 ekor unta dan kaum muslimin yang gugur sebanyak 14 orang.
Kaum Quraisy yang dipimpin oleh Abu Sufyan mengirim 1000 tentara dan yang tewas mencapai 70 orang. 70 orang lainnya ditawan dan akan bebas jika telah menebus dirinya, juga ada yang bebas tanpa tebusan, serta ada juga yang menebus dengan mengajar 10 orang anak muslim untuk membaca dan menulis.
Perang Badar dimenangkan oleh kaum muslimin, mereka juga mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang). Pada saat perang Badar Utsman bin Affan tidak dapat mengikuti perang dikarenakan berada di Madinah menemani Ruqayah binti Muhammad yang sedang sakit, dan akhirnya meninggal.  Setelah perang Badar Rasulullah menikahkan Utsman bin Affan dengan Ummu Kultsum, karena sebab itu ia mendapat gelar Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya).

B.     Perang Uhud
Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya'ban tahun ke-3 H atau Januari 625 M di kaki gunung Uhud yang terletak di utara Madinah. Sebab terjadinya perang Uhud karena keinginan kaum Quraisy balas dendam atas kekalahan mereka di Perang Badar.
Kaum muslimin menyiapkan 1000 orang untuk melawan kaum Quraisy. Namun ketika akan menghadapi peperangan Abdullah bin Ubai beserta 300 pengikutnya keluar dari pasukan Islam. Pasukan Quraisy yang berjumlah 3000 orang gabungan, Abu Sofyan mengumpulkan pasukan gabungan dari orang – orang Quraisy, Arab Tihamah, Kinanah, bani al – Harits, bani al Haun, dan bani al Musthaliq.
Pada perang Uhud kaum Muslimin mengalami kekalahan, karena mereka telah menyalahi perintah Rasulullah, dan tidak mematuhi strategi yang telah dibuat. Kaum muslimin yang gugur sebanyak 70 orang, temasuk paman Nabi yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib yang dibunuh oleh seorang budak hitam bernama Wisya yang merupakan suruhan dari istri Abu Sofyan yakni Hindun.

C.      Perang Khandaq (Perang Akhzab)
Terjadi pada bulan Syawal tahun 5 H di sekitar Madinah bagian utara. Sebab – sebab terjadinya perang ini adalah :
Ø  Kaum Quraisy dan Yahudi menilai bahwa kekalahan pada perang Uhud kaum muslimin, jika akan diserang sekali lagi maka mereka akan binasa,
Ø  Utusan Yahudi mengajak kaum Quraisy untuk mengadakan serangan gabungan menumpas kaum Muslimin dan Muhammad.
Dinamakan perang Khandaq (parit), karena pada perang ini, kaum muslimin mengunakan pertahanan parit untuk menghambat laju musuh yang dibuat dibatas kota Madinah sebelah utara. Pembuatan parit ini diusulkan Salman al Farisi. dan dinamakan perang Akhzab (golongan – golongan), karena pada perang ini ada beberapa golongan seperti Yahudi, Quraisy Makkah, bani Salim, bani Asad, dll, bergabung untuk memerangin kaum muslimin.
Abu Sofyan menyiapkan 10.000 orang untuk melawan 3000 orang dari kaum muslimin. Dalam perang ini kaum muslimin mengalami kemenangan karena mendapat pertolongan dari Allah SWT dengan adanya angin besar yang memporak porandakan pasukan kafir.
D.     Perjanjian Hudaibiyah
Sebab terjadinya perjanjian Hudaibiyah ini adalah keinginan kaum Muhajirin untuk melakukan umroh ke Mekkah. Namun dari pihak Anshor, mereka khawatir kalau Nabi Muhammad dan golongan Muhajirin tidak kembali ke Madinah, jika melakukan umroh ke Mekkah.
Setelah berkumpul dengan 1400 orang jamaah dengan memakai pakaian ihrom, yang terdiri dari Rasulullah dan istri beliau yaitu Ummu Salamah, kaum Muhajirin dan Anshor serta beberapa kabilah lain yang belum memeluk Islam. Mereka membawa 70 ekor hewan – hewan qurban, yang ditempatkan paling depan, bahwa yang datang ini bukan pasukan perang. Dalam perjalanan, Khalid bin Walid dengan 200 orang menghadang kaum muslimin. Nabi Muhammad akhirnya mengutus Utsman bin Affan untuk merundingkan hal ini kepada Quraisy.
Adapun isi perjanjian Hudaibiyah diantaranya :
1.        Persetujuan diadakannya genjatan sentaja antara kaum Muslimin dan Quraisy, berlangsung selama 10 tahun.
2.       Barang siapa diantara anggota Quraisy yang menyebrang kepada kaum Muslimin, maka ia harus dikembalikan. Tapi, bila seorang Muslim menyeberang kepada kaum Quraisy, maka ia tidak boleh dikembalikan.
3.       Untuk tahun ini kaum Muslimin agar kembali dan tidak melaksanakan umroh atau berziarah ke Masjidil Haram, dan boleh datang pada tahun berikutnya. Mereka boleh memasuki kota Makkah dan tinggal selama tiga hari, dan tidak diperkenankan membawa senjata, selain dari pedang yang tersarungkan.
4.      Bagi masyarakat Arab selain suku Quraisy boleh bergabung dengan Muhammad dan bagi yang ingin bergabung dengan Quraisy juga boleh.

E.      Penaklukan Kota Mekkah
Pada tahun 8 H, tepatnya tanggal 10 Ramadhan, Nabi bersama 10000 pasukan menuju Makkah. Kaum Muslimin memasuki kota Mekkah tanpa terjadi peperangan, dimana kaum Quraisy menyerah dan tidak melakukan perlawanan tanpa sebab. Abbas mengajak Abu Sofyan untuk menyerah kepada Rasulullah saw dan menyatakan keislamannya.
Setelah tiba di Mekkah Nabi menuju Ka'bah untuk melakukan thowaf dan sholat 2 rokaat di dalam Ka'bah. Selanjutnya, beliau menghancurkan berhala – berhala yang berada didalam Ka'bah dan sekitarnya. Setelah Penaklukan Kota Mekkah, manusia berbondong – bondong masuk Islam. Pada tahun 10 H, Rasulullah melaksanakan haji bersama 100.000 orang, dan setelah itu beliau kembali ke Madinah.

E.      Haji Wada
Tahun 10 H, Rasulullah melaksanakan haji dan mengerahkan kaum muslimin untuk menyertai beliau agar mengetahui tata cara haji yang lengkap dan benar menurut syariat Islam. Mereka terkumpul 100.000 orang. Disebut Haji Wada karena haji ini merupakan haji terakhir Rasulullah, sebelum beliau wafat.
Pada haji wada' ini, wahyu terakhir turun kepada Nabi Muhammad, yaitu surat Al – Maidah ayat 3, sebagai peringatan untuk kaum muslimin supaya tetap memegang teguh ajaran agamanya yakni agama Islam.

F.      Wafatnya Rasulullah SAW
Sekitar 2 bulan setengah dari menunaikan ibadah haji , Rasulullah menderita sakit. Tepat pada hari Senin, 12 Rabiul Awwal Rasulullah menghadap Allah dalam usia 63 tahun. Telah usai tugas beliau yang menyebarkan agama Islam selama 13 tahun di Makkah, dan 10 tahun di  Madinah.

G.     Faktor Pertumbuhan Peradaban Islam
Berikut ini beberapa faktor pertumbuhan peradaban Islam, diantaranya :
a.   Islam sangat menghargai akal, menempatkan akal pada tempat terhormat, dan memerintahkan manusia untuk mempergunakan akalnya untuk menganalisis keadaan alam. (QS. Ali Imron ayat 189 – 190)
b.   Islam mewajibkan kepada setiap manusia untuk menuntut ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat. (QS. Al Mujadallah ayat 11)
c  Islam melarang orang bertaqlid buta, menerima sesuatu tanpa dibuktikan kebenarannya. (QS. Al Isra' ayat 36)
d.      Islam mengarahkan untuk mengali segala pengetahuan yang belum diketahui.
e.      Islam memerintahkan untuk mencari keridloan Allah. (QS. Al Qashosh ayat 77)
f.  Islam mengajarkan untuk melakukan pengembaraan menjalin silaturrahimdan kerjasama untuk membangun peradaban yang tinggi. (QS. Al Hajj ayat 46)
 Semoga bermanfa'at, thanks all
and
Thanks for Farhanum MN

Belum ada Komentar untuk "MAKALAH 2 SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 10 : PERADABAN BANGSA ARAB SEBELUM DATANGNYA ISLAM"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel