MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 12 : PERKEMBANGAN ISLAM DI AFRIKA, AMERIKA, EROPA, DAN AUSTRALIA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1
A.   Latar Belakang..................................................................................... 1
B.    Tujuan dan Manfaat............................................................................ 1
BAB II PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA.............................. 2
A.  Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Dunia....................... 2
B.   Perkembangan Islam di Benua Asia...................................... 3
1.     India............................................................................................... 3
2.     Pakistan.......................................................................................... 3
3.     Afganisthan.................................................................................... 4
4.     Republik Rakyat China (RRC)........................................................... 5
5.     Singapura........................................................................................ 6
6.     Thailand.......................................................................................... 6
7.     Malaysia.......................................................................................... 7
8.     Brunei Darussalam........................................................................... 9
C.  Perkembangan Islam di Benua Amerika................................. 10
1.     Amerika Serikat............................................................................... 10
2.     Venezuela........................................................................................ 11
D.  Perkembangan Islam di Benua Eropa.................................... 12
1.     Austria........................................................................................... 12
2.     Belgia.............................................................................................. 12
3.     Spanyol............................................................................................ 13
4.     Jerman............................................................................................ 14
5.     Belanda........................................................................................... 14
6.     Inggris............................................................................................. 14
7.     Perancis.......................................................................................... 14
8.     Italia............................................................................................... 15
9.     Rusia............................................................................................... 15
10.   Turki............................................................................................... 17
E.   Perkembangan Islam di Benua Australia............................... 17
F.   Perkembangan Islam di Benua Afrika................................... 17
1.     Afrika Selatan................................................................................. 17
2.     Al-Jazair.......................................................................................... 18
3.     Mesir.............................................................................................. 19
G.  Hikmah Mempelajari Perkembangan Islam di Dunia................ 20
BAB III PENUTUP.................................................................... 21
A.  Kesimpulan...................................................................... 21
B.   Saran.............................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 22


BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan sebuah dienullah yang diajarkan kepada umat manusia melalui perantara Nabi Muhammad SAW.
Islam diperjuangkan mati-matian oleh Rasulullah dan kemudian diikuti oleh pengikut-pengikutnya, kemudian oleh umat manusia yang lain. Mereka rela mengorbankan apa saja bahkan nyawa sekalipun, demi tegaknya Islam.
Perkembangan Islam sangatlah pesat namun tidak mudah. Islam berkembang melalui berbagai cara, seperti dakwah, peperangan, perdagangan, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui bagaimana keadaan Islam di belahan bumi yang lain, marilah kita simak uraian dalam makalah ini.
B.  Tujuan & Manfaat
1.     Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. ;
2.     Menambah kecintaan kepada Rasulullah Muhammad SAW. ;
3.     Menambah kebanggaan terhadap Islam ;
4.     Menamabh kepercayaan diri sebagai seorang muslim ;
5.     Menghargai perjuangan mujahid dan mujahidah ;
6.     Mengetahui perkembangan Islam saat ini.



BAB II
PERKEMBANGAN ISLAM DI DUNIA
A. Sejarah Singkat Perkembangan Islam di Dunia
Islam pertama kali berkembang di Mekkah dan Madinah serta wilayah Hijaz, semenanjung Arab. Jika dilihat dari sisi kebudayaan dan peradaban, daerah ini sebenarnya tidak terlalu istimewa, apalagi jika dibandingkan dengan peradaban Bizantium (Romawi Timur) dan Sassania (Persia) yang dominan pada awal kemunculan dan perkembangan Islam. Namun, dalam waktu yang relatif singkat, kedatangan dan penyebaran Islam telah mengangkat posisi Mekkah dan Madinah, serta jazirah Arab pada umumnya sebagai tempat bermula dan berkembangnya peradaban Islam.
Wilayah kekuasaan Islam berkembang pesat pada masa Bani Ummayah (41-133 H)/661-750 M), ekspansi wilayahnya sampai ke Spanyol. Sementara itu, peradaban Islam mengalami pucak kejayaan pada masa Bani Abbasiyah (132-656 H/750-1258 M). Masa pemerintahan yang lebih kurang 524 tahun, banyak melahirkan tokoh-tokoh ilmuwan dan para filsuf yang sangat disegani.
Perkembangan Islam selanjutnya ke pelosok penjuru dunia tidak dilakukan melalui penaklukan wilayah, seperti pada masa Bani Umayyah. Namun, ajaran Islam disebarkan melalui jalur dakwah yang halus, bijaksana dan menarik, yang disampaikan oleh para ulama ke berbagai belahan dunia. Penyebaran Islam melalui dakwah inii sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl(16) : 125 “Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Rabbmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”
Profesi para ulama tersebut bermacam-macam misalnya pedagang, tokoh pemerintahan, bahkan intelektual muslim, terutama pada masa-masa sekarang. Penyebaran Islam oleh kaum intelektual muslim misalnya dilakukan oleh Prof. Ismail Al-Furuqi (wafat 1986) dan Prof. Wazlur Rahman (wafat 1988) di Amerika Serikat. Mereka berdua mengkaji tentang Islamisasi ilmu pengetahuan dan mendirikan Institut International pemikiran Islam tahun 1981. Penyebaran Islam melalui kaum intelektual muslim ini terbukti sangat besar pengaruhnya di Amerika Serikat.
Faktor lain yang mendorong perkembangan Islam di seluruh dunia adalah ajaran Islam itu sendiri, yaitu :
1.     Islam merupakan agama fitrah, artinya ajaran Islam tidak ada yang bertentangan dengan hati nurani manusia, tidak memberatkan dan tidak membebani. Allah SWT sama sekali tidak menjadikan sedikit pun kesulitan bagi umat manusia dalam hal agama (Q.S Al-Hajj(22):78). “Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong”. Allah menghendaki kemudahan untuk seluruh hamba-Nya dan tidak menghendaki kesukaran bagi mereka (Al-Baqoroh (2) : 185)” (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
2.     Islam sebagai agama rasional, baik dalam akidah, ibadah dan akhlak
3.     Islam sebagai agama yang mendorong kemajuan, pedoman hidup yang sempurna dan sebagai bagi seluruh alam.
B.  Perkembangan Islam di Benua Asia
1.   India(12-18,4% 135,583,938 - 151,402,065 jiwa)
Menurut analisa data jumlah pemeluk agama-agama yang ada di India, yaitu Hindu, Budha, Kristen, Sikh dan Islam, maka di antara agama tersebut agama Islam adalah agama yang paling pesat pertumbuhannya. Jumlah umat Islam ada sekitar 13.4% dari populasi penduduk India, atau sekitar 138 juta orang menurut data sensus tahun 2001. Tetapi banyak pihak yang menyatakan data sensus tersebut tidaklah akurat, contohnya ketika wawancara di salah satu koran India, The Hind Newspaper, KM Yusuf, seorang hakim dari pengadilan tinggi Calcutta, mengatakan jumlah sebenarnya dari persentase umat Islam di India adalah sampai 20%.
Dan contoh lain yang menyatakan data sensus tersebut tidaklah akurat adalah pernyataan Hindutva Groups yang mengklaim mereka memiliki laporan bahwa Populasi Muslim sudah mencapai 30%.
Data statistik ini menunjukan di antara tahun 1991 sampai tahun 2001 jumlah pemeluk Hindu menurun drastis, berbeda dibandingkan data tahun 1981 dan 1991 jumlah umat Islam masih sedikit, itu pun termasuk di wilayah Jammu dan Kashmir.
Umat Islam dalam satu dekade terakhir ini menunjukan pertumbuhan yang pesat sekali membuat media-media di India memperingatkan pemerintah untuk menyetop pertumbuhan umat Islam yang laju ini. Jika tidak diperkirakan tahun 2040 mayoritas penduduk India adalah Muslim. Ini terbukti sekarang ini di rumah rumah orang Islam mempunyai banyak anak, fakta dilapangan menunjukan satu keluarga muslim diperkirakan rata-rata mempunyai lebih dari tiga anak. Sedangkan keluarga Hindu rata rata kurang dari tiga anak.
Fakta kedua yang menjadikan penyebab bertambahnya umat Islam adalah banyak orang Hindu atau dari agama lain yang masuk Islam. Sementara tidak pernah ditemui laporan seorang Muslim yang murtad di wilayah negara tersebut. Hal ini disebabkan kuatnya usaha dakwah di tanah India dan banyaknya rombongan dakwah yang bergerak di seluruh India. Sehingga orang Islam yang tinggal di pedalaman pun tetap terjaga agamanya dan suasana agama tetap hidup dipedalaman sehingga tidak ada orang Islam yang murtad.
Sekarang India a dalalah negara ke-3 yang mempunyai penduduk beragama Islam terbanyak di dunia setelah Indonesia dan Pakistan. Dan diperkirakan di atas tahun 2040 India akan menjadi kekuatan baru Islam yang terbesar di dunia.

2.   Pakistan(96-97% 158,152,247 - 159,799,666 jiwa)
Pakistan terletak di Asia Selatan, berbatasan dengan Iran di Barat, Afganistan di Barat Laut, India di Tenggara, Jammu dan Kashmir di Timur Laut, dan Laut Arab di Selatan. Umat Islam di Pakistan berjumlah 97 % dari seluruh jumlah penduduk. Ibukota Pakistan adalah Islamabad, dan satuan mata uangnya adalah Rupe. Pakistan merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting dalam sejarah dan perkembangan Islam. Hal ini disebabkan antara lain karena Pakistan telah berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan filsafat, serta berhasil melahirkan sejumlah lembaga pengkajian Islam dan intelektual Muslim bertaraf internasional. Di Pakistan telah berdiri beberapa perguruan tinggi seperti :
§  Universitas Baluchistan
§  Universitas Pertanian Faisalabad
§  Government College Lahore
§  Universitas Punjab Lahore
Selain itu, di Pakistan juga telah didirikan beberapa lembaga pengkajian ilmu-ilmu Islam seperti :
§  Yayasan Ilmu Pengetahuan Pakistan
§  Akademi Ilmu-Ilmu Pengetahuan Pakistan
§  Pakistan Philosophical Congress
§  International Academic Islamic Philosophical Association
§  International Iqbal Forum Lahore
§  Academic Center Lahore
§  West Pakistan Urdu Academy Lahore
Budaya keilmuan di Republik Islam Pakistan, telah melahirkan sejumlah ilmuwan Muslim yang bertaraf Internasional, antara lain :
§  Muhammad Iqbal (1873 - 1938)
§  Abu A?lã al Maududi (1903 - 1979), tokoh pemikir yang cenderung ortodoks dan tradisional
§  M.M. Syarif (1893 - 1965), pendiri Pakistan Philosophical Congress, juga editor History of Muslim Phylosophy, salah satu buku terbaik untuk sejarah filsafat saat ini
§  C.A. Qadir (lahir 1909), salah satu pendiri Pakistan Philosophical Congress dan penulis buku Philosophy and Science in The Islamic World
§  Dr. Abdus Salam (lahir 1926), penerima hadiah nobel di bidang Fisika tahun 1979.
3.   Afganisthan(99%, 31,571,023)
Awalnya Afganistan lebih dikenal dengan sebutan Khurasan. Pada tahun 1737 seorang penguasa di Afganistan bernama Nadir Syah dapat menaklukkan seluruh Afganistan sebagai wilayah Afganistan sekarang ini. Sepuluh tahun kemudian, pemerintahan tertinggi dipegang oleh Ahmed Khan menjadikan daerah itu sebuah emirat yang berdiri sendiri. Pada tahun 1838 muncul ekspedisi, berikutnya pada tahun 1878 sampai dengan 1881. Mulai dari sini pecahlah perang antara Afganistan dan Inggris. Sesudah itu, Afganistan menjadi semacam protektorat Inggris. Pada tahun 1925 Afganistan diumumkan sebagai kerajaan yang netral. Pada tahun 1973 Raja Muhammad Zahir Syah yang memerintah sejak tahun 1933 digulingkan sepupunya Muhammad Daud yang mengumumkan Afganistan sebagai republik dan ia menjadi presidennya yang pertama.
Orang-orang Afganistan sebagaimana orang-orang India dan Pakistan sangat giat mengadakan dakwah, baik di dalam maupun di luar negeri. Salah seorang putra Afganistan yang namanya terkenal di seluruh dunia ialah Jamaluddi Al-Afgani. Ia lahir di Hamadan (Afganistan) pada tahun 1838. Ia dikenal sebagai ahli teologi, hukum, tawawuf, falsafah islam, sosiolog, dan dikenal pula sebagai peletak dasar modernisasi islam. Sejak usia 17 tahun ia menjelajahi berbagai negara, antara lain India, Mesir, Persia, Rusia, dan Turki.
Berdasarkan pemikirannya, ia ingin menggerakkan kebangkitan di kalangan umat islam, sehingga sering terjadi ketidaksesuaian pemikiran antara Al Afgani dengan tokoh-tokoh keagamaan yang ortodoks. Pemikiran Al Afgani banyak berpengaruh di Mesir. Di antara muridnya yang terkenal ialah Muhammad Abduh. Al Agani meninggal di Istanbul (Turki) pada tanggal 9 Maret 1897.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa Islam menerangi kehidupan rakyat Afganistan sejak tahun 647 M, maka perkembangan seni budaya yang bercorak islam mengalami kemajuan yang cukup pesat. Monumen-monumen abadi yang menunjukkan keberhasilan budaya islam di daerah Afganistan terdapat beberapa tempat, baik yang berupa benteng-benteng menara, maupun tempat-tempat peribadatan. Salah satu daerah wisata terkenal berada di Provinsi Balkh, daerah perbatasan dengan Rusia. Di daerah ini terdapat banyak obyek wisata yang merupakan unsur keagamaan dengan seni arsitektur yang tinggi. Kota Mizani Syarif (ibu kota Provinsi Balkh) banyak memiliki bangunan-bangunan kuno bernafaskan Islam, antara lain Masjid Kwaja Pasa yang dibangun pada masa Sultan mahmud Al-Gazni (abad ke-10) dan Masjid Biru sebagai masjid yang besar dan indah, beratap dan berlantai biru, serta mempunyai halaman yang luas dan selalu disemarakkan dengan ribuan burung merpati putih.
4.   Republik Rakyat China (RRC) (1,7% 22,827,778 jiwa)
Para ahli sejarah sepakat bahwa Islam masuk ke Tiongkok (Cina) pada awal abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M), tepatnya pada tahun 618 M, yakni pada masa pemerintahan Dinasti Tang (618-907 M). Pendapat ini menyatakan pula bahwa Islam masuk ke Cina dibawa oleh sahabat yang bernama Sa’ad bin Abi Waqqas dengan rombongannya yang berjumlah 15 orang. Islam masuk ke Cina melalui dua jalur utama, jalur darat disebut dengan Jalur Sutera dan jalur laut melalui pelayaran yang disebut dengan Jalur Lada.
Sejarawan Kwantung mencatat kedatangan muslim pertama di Cina terjadi pada permulaan pemerintahan dinasti Tang. Dalam catatan mereka disebutkan banyaknya orang asing dari kerajaan Annam, Kamboja, Madinah dan beberapa negara lainnya datang ke Canton. Orang-orang asing ini menyembah langit dan tidak menyembah patung, berhala, maupun gambar-gambar di tempat peribadatan mereka. Kerajaan Madinah terletak di dekat India dan di kerajaan ini lahir agama orang-orang asing ini yang berbeda dengan asal-usul agama Budha. Mereka tidak makan daging babi dan tidak pula minum arak. Kini para pemeluk agama ini disebut Hui-Hui.
Kedatangan Islam ke Cina tercatat dalam kitab sejarah Chiu T’hang Shu yang menyebutkan bahwa Cina pernah menerima kunjungan diplomatik dari orang-orang Ta Shih (Arab) yang diutus oleh Tan mi mo ni’ (Amirul Mukminin), yakni Khalifah Utsman bin Affan.  Utsman menugaskan Sa'ad bin Abi Waqqas untuk membawa ajaran Illahi ke daratan Cina. Utusan khalifah itu diterima secara terbuka oleh Kaisar Yung Wei dari Dinasti Tang. Kaisar lalu memerintahkan pembangunan Masjid Huaisheng atau masjid Memorial di Canton, masjid pertama di daratan Cina. Pada masa Dinasti Tang, Cina tengah mencapai masa keemasan dan menjadi kosmopolitan budaya, sehingga dengan mudah ajaran Islam tersebar dan dikenal masyarakat Tiongkok.
Orang Cina mengenal Islam dengan sebutan Yisilan Jiao yang berarti 'agama yang murni' dan menyebut Makkah sebagai tempat kelahiran Buddha Ma-hia-wu (Nabi Muhammad SAW).
Pada awalnya, pemeluk agama Islam terbanyak di Cina adalah para saudagar dari Arab dan Persia. Orang Cina yang pertama kali memeluk Islam adalah suku Hui Chi. Sejak saat itu, pemeluk Islam di Cina kian bertambah banyak. Ketika Dinasti Song berkuasa, umat Muslim telah menguasai industri ekspor dan impor. Bahkan, pada periode itu jabatan direktur jenderal pelayaran secara konsisten dijabat orang Muslim.
5.   Singapura(15% 682,951 jiwa)
Islam di Singapura merupakan agama minoritas. Berdasarkan data pada 2008, sekitar 15 persen penduduk Singapura yang jumlahnya 4.839.000 adalah Muslim. Mayoritas kelompok etnik Melayu di Singapura memeluk Islam. Selain itu,pemeluk Islam meliputi kelompok etnik India dan Pakistan, juga sejumlah kecilkelompok etnik Cina, Arab, dan Eurasia. Sekitar 17 persen muslimin Singapura berasal dari kelompok etnik India. Kaum muslim di Singapura secara tradisi merupakan muslim Sunni yang mengikuti mazhab Syafi’i. Sebagian muslim Singapura mengikuti mazhab Hanafi. Ada juga kelompok muslim Syiah di Singapura.
Komposisi penduduk Melayu yang 14.1% adalah sama dengan 380.600 orang. Dilihat Pendidikan Sekolah Menengah Atas 3.5% dan Pendidikan Tinggi 1.4%. Sedang apabila dilihat dari komposisi pekerjaannya adalah: Bidang Teknik dan Professional9.7%; Bidang Administrasi dan Managerial 1.1%; Ulama dan Guru Agama/ProfesiKeagamaan 15.4%; Sales dan Servis 14.0%: Pertanian dan Nelayan 0.3%; Produksidan Relasi 13 57% dan lain-lain 2.5%. Mengenai partisipasi kerja antara laki-lakidan perempuan adalah: laki-laki pekerja 78.3% dan wanita pekerja 47.3% (SharonSiddique, 1995:4). Dalam dua puluh tahun, antara tahun 1970 sampai tahun 1990,menurut Sharon Siddique, telah terjadi perubahan yang dramatis atas Muslim-Melayu Singapura.

6.   Thailand(4,6% 2,993,135 jiwa)
Thailand biasa disebut juga Muangthai, atau Muangthai Risabdah, atau Siam, atau negeri gajah putih, terletak di sebelah utara Malaysia, dan sering dilukiskan  sebagai bunga yang mekar diatas sebuah tangkai. Thailand berarti negeri yang merdeka, karena memang merupakan satu-satunya negeri di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh kekuasaan barat atau Negara lain. Di Thailand, negeri yang mayoritasnya beragama Budha, terdapat lebih dari 10% penduduk muslim dari seluruh populasi penduduk Thailand yang berjumlah kurang lebih 67 juta orang. Penduduk muslim Thailand sebagian besar berdomisili di bagian selatan Thailand, seperti di propinsi Pha Nga, Songkhla, Narathiwat dan sekitarnya yang dalam sejarahnya adalah bagian dari Daulah Islamiyyah Pattani. Dengan jumlah umat yang menjadi minoritas ini, walau menjadi agama kedua terbesar setelah Budha, umat Islam Thailand sering mendapat serangan dari umat Budha (umat Budha garis keras), intimidasi, bahkan pembunuhan masal. Islam berada di daerah yang sekarang menjadi bagian Thailand Selatan sejak awal mula penyebaran Islam dari jazirah Arab. Hal ini bisa kita lihat dari fakta sejarah, seperti lukisan kuno yang menggambarkan bangsa Arab di Ayuthaya, sebuah daerah di Thailand. Dan juga keberhasilan bangsa Arab dalam mendirikan Daulah Islamiyah Pattani menjadi bukti bahwa Islam sudah ada lebih dulu sebelum Kerajaan Thai.Dan lebih dari itu, penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara merupakan suatu kesatuan dakwah Islam dari Arab, di masa khilafah Umar Bin Khaththab. Entah daerah mana yang lebih dahulu didatangi oleh utusan dakwah dari Arab, akan tetapi secara historis, Islam sudah menyebar di beberapa kawasan Asia Tenggara sejak lama, di Malakka, Aceh (Nusantara), serta Malayan Peninsula termasuk daerah melayu yang berada di daerah Siam (Thailand). Secara garis besar, masyarakat muslim Thailand  dibedakan menjadi 2; masyarakat muslim imigran (pendatang) yang berlokasi di kota Bangkok dan Chiang Mai ( Thailand tengah dan utara), dan masyarakat muslim penduduk asli, yang berada di Pattani (Thailand selatan). Tetapi dalam tatanan sosial, muslim Thailand mendapat julukan yang kurang enak, yaitu khaek (pendatang, orang luar, tamu). Istilah ini juga digunakan untuk menyebut tamu-tamu asing atau imigran lain.
Budha adalah agama terbesar di Thailand dan resmi menjadi agama kerajaan. Kehidupan Budha telah mewarnai hampir seluruh sisi kehidupan di Thailand, dalam pemerintahan (kerajaan), sistem dan kurikulum pendidikan, hukum, dan lain sebagainya. Namundapat agama-agama lain, diantaranya adalah Islam, Kristen, Konghucu,  Hindu dan Singh.
Dan Islam sendiri, setelah mengalami konflik yang berkepanjangan, akhirnya Islam di Thailand menemui titik kemajuan. Pemerintah memahami betul bahwa upaya untuk menciptakan perdamaian dengan kekuatan militer tidak membuahkan hasil, bahkan memperparah keadaan dan melahirkan perlawanan. Sehingga akhirnya pemerintah, dalam hal ini kerajaan, memberi kesempatan bagi warga muslim untuk beribadah dan menganut kepercayaan masing-masing. Bahkan, Raja Thailand juga menghadiri perayaan acara dan hari-hari penting dalam Islam. Pemerintah juga memperbolehkan warga muslim Thailand untuk menyelenggarakan pendidikan Islam. Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh umat Islam untuk mengembangkan pendidikan Islam disana. Proses pendidikan Islam di Thailand sudah mengalami perkembangan dan kemajuan. Hal itu bisa kita lihat dari kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh beberapa lembaga Islam. Seperti pengajian bapak-bapak dan ibi-ibu, TPA/TKA dan kajian mingguan mahasiswa adalah beberapa kegiatan rutin yang diadakan mingguan. Masyarakat dan Pelajar Muslim Indonesia juga mengadakan silaturrahim bulanan dalam forum pengajian Ngaji- khun, yang dilaksanakan di berbagai wilayah di Thailand. Kabar baiknya, pemerintah membantu penerjemahan Al Quran ke dalam bahasa Thai, juga membolehkan warga muslim mendirikan masjid dan sekolah muslim. Kurang lebih tercatat lebih dari 2000 masjid , dan 200 sekolah muslim di Thailand. Umat islam di Thailand bebas mengadakan pendidikan dan acara-acara keagamaan. Tidak hanya itu saja. Program pengembangan pendidikan Islam di Thailand sudah mencapai level yang lebih dari sekedar nasional dan regional. Umat muslim Thailand bekerjasama dengan beberapa lembaga pendidik- an negara lain, baik yang nasional maupun internasional untuk mengadakan seminar internasional pendidikan Islam. Mereka me-ngirimkan kader-kadernya ke berbagai universitas dunia, seperti Al Azhar Mesir dan Madinah. Dan juga beberapa universitas tanah air, seperti UII, UIN, Universitas Muhammadiyah dan lainnya. Termasuk juga mengirimkan putra-putra Thailand ke berbagai pesantren di Indonesia, termasuk Gontor. Pusat dakwah Islam terbesar di Bangkok terletak di Islamic Center Ramkamhaeng. Hampir semua aktifitas keislaman mulai dari pengajian, layanan pernikahan, serta makanan halal dapat ditemukan. Salah satu orang yang berjasa di bidang sertifikasi makanan halal adalah Winai Dahlan (cucu dari KH Ahmad Dahlan), yang sudah puluh-an tahun tinggal dan menjadi warga Thailand, yang menjabat sebagai direktur dari Halal Science Center di Universitas Chulalongkorn, yang giat melakukan promosi mengenai makanan halal ke seluruh dunia.
7.   Malaysia(60,4% 14,992,057 jiwa)
Azyumardi Azra menyatakan bahwa tempat asal datangnya Islam ke Asia Tenggara termasuk di Malaysia, sedikitnya ada tiga teori. Pertama, teori yang menyatakan bahwa Islam datang langsung dari Arab (Hadramaut). Kedua, Islam datang dari India, yakni Gujarat dan Malabar. Ketiga, Islam datang dari Benggali (kini Banglades).[24] Sedangkan mengenai pola penerimaan Islam di Nusantara termasuk di Malaysia dapat kita merujuk pada peryataaan Ahmad M. Sewang bahwa, penerimaan Islam pada beberapa tempat di Nusantara memperlihatkan dua pola yang berbeda. Pertama, Islam diterima terlebih dahulu oleh masyarakat lapisan bawah, kemudian berkembang dan diterima oleh masyarakat lapisan atas atau elite penguasa kerajaan. Kedua, Islam diterima langsung oleh elite penguasa kerajaan, kemudian disosialisasi-kan dan berkembang ke masyarakat bawah. Pola pertama biasa disebut bottom up, dan pola kedua biasa disebut top down.[25] Pola ini menyebabkan Islam berkembang pesat sampai pada saat sekarang di malaysia.
Pola pertama melalui  jalur perdagangan dan ekonomi yang melibatkan orang dari berbagai etnik dan ras yang berbeda-beda bertemu dan berinteraksi, serta bertukar pikiran tentang masalah perdagangan, politik, sosial dan keagamaan. Di tengah komunitas yang majemuk ini tentu saja terdapat  tempat mereka berkumpul dan menghadiri kegiatan perdagangan termasuk dirancang strategi penyebaran agama Islam mengikuti jaringan-jaringan emporium yang telah mereka bina sejak lama. Seiring itu pola kedua mulai menyebar melalui pihak penguasa dimana istana sebagai pusat kekuasaan berperan di bidang politik dan penataan kehidupan sosial, dengan dukungan ulama yang terlibat langsung dalam birokrasi pemerintahan, hukum Islam dirumuskan dan diterapkan,  kitab sejarah ditulis sebagai landasan legitimasi bagi penguasa Muslim.
Sisa-sisa peninggalan sejarah yang juga membuktikan perkembangan Islam di Malaysia dapat dilihat sesudah abad ke sepuluh, pada abad ke-15 misalnya dan ketika itu Brunei masih bergabung dengan malaysia, Salah satu sumber dari cina menyebutkan ada enam masjid di Malaysia dan ditemukan batu nisan silsilah keturunan raja-raja Brunei. Sultan Brunei ketika itu adalah Abdul Djalil Jabar tahun 1660, isterinya adalah putri sultan Sukadana dari Sambas. Kemudian pada tahun 1852 ada masjid jami dibangun di daerah Kucing, pada tahun 1917 dibangun madrasah di Malaysia yang disebut Madrasah Al-Mursyidah[26]. Fakta-fakta sejarah ini mengindikasikan bahwa Islam di Malaysia terus mengalami perkembangan yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetauan dan pendidikan Islam semakin mengalami kemajuan.
Memasuki awal abad ke-20, bertepatan dengan masa pemerintahan Inggris, urusan-urusan agama dan adat Melayu lokal di Malaysia di bawah koordinasi sultan-sultan dan hal itu diatur melalui sebuah departemen, sebuah dewan ataupun kantor sultan. Setelah tahun 1948, setiap negara bagian dalam federasi Malaysia telah membentuk sebuah departemen urusan agama. Orang-orang muslim di Malaysia juga tunduk pada hukum Islam yang diterapkan sebagai hukum status pribadi, dan tunduk pada yurisdiksi pengadilan agama (mahkamah syariah) yang diketua hakim agama. Bersamaan dengan itu, juga ilmu pengetahuan semakin mengalami perkembangan dengan didirikannya perguruan tinggi Islam dan dibentuk fakultas dan jurusan agama.[27] Perguruan tinggi kebanggaan Malaysia adalah Universitas Malaya yang kini kita kenal Universistas Kebangsaan Malaysia.
Memasuki masa pasca kemerdekaan, jelas sekali bahwa pola perkembangan Islam tetap dipengaruhi oleh pihak penguasa (top down). Sebab, penguasa atau pemerintah Malaysia menjadikan Islam sebagai agama resmi negara. Warisan undang-undang Malaka yang berisi tentang hukum Islam yang berdasarkan konsep Qur’aniy berlaku di Malaysia.
Di samping itu, ada juga undang-undang warisan Kerajaan Pahang diberlakukan di Malaysia yang di dalamnya terdapat sekitar 42 pasal di luar keseluruhan pasal yang berjumlah 68, hampir identik dengan hukum mazhab Syafii.[28] Pelaksanaan undang-undang yang berdasarkan Alquran, dan realisasi hukum Islam yang sejalan dengan paham Syafii di Malaysia sekaligus mengindikasikan bahwa Islam di negara tersebut sudah mengalami perkembangan yang signifikan.
Dengan adanya proses islamisasi di Malaysia yang memainkan peranan penting dalam mengembangkan ajaran Islam adalah ulama atau pedagang dari jazirah Arab yang pada tahun 1980-an Islam di Malaysia mengalami perkembangan dan kebangkitan yang ditandai dengan semaraknya kegiaan dakwah dan kajian Islam oleh kaum itelektual dan menyelenggarakan kegiatan intenasional yaitu Musabaqah ilawatil Al-Qur’an yang selalu diikuti qari qariah Indonesia[29]. Selain tersebut perkembangan Islam di Malaysia makin bertambah maju dan pesat, dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang     begitu baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa perkemabangan Islam di Malaysia, tidak banyak mengalami hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah diberlakukan sejak 1992.
Namun demikian Malaysia yang menganut agama resmi Islam tetap menjamin agama-agama lain dan oleh pemerintah diupayakan menciptakan ketentraman, kedamaian bagi masyarakat walaupun pemegang jabatan adalah pemimpin-pemimpin muslim, tidak berarti Islam dapat dipaksakan oleh semua pihak, sebagai konsekwensi semua masyarakat termasuk non muslim harus menghargai dan menjunjung tingi konstitusi negara kebangsaan Malaysia.
8.   Brunei Darussalam(94% 319,729 jiwa)
Agama Islam diperkirkan telah lama tersebar di Brunei. Pada tahun 1511, Melaka telah jatuh ketangan Portugis. Mulanya Portugis menumpukan kepentingan wilayahnya kepada semenenjung Tanah Melayu dan Selat Melaka. Tetapi pada tahun 1526, berikutan dengan tercapainya satu perjanjian perniagaan dengan Brunei, Portugis telah membuka perniagaan di Brunei. Pada masa itu Brunei telah menjadi tempat persinggahan para pedagang disepanjang lalulintas perkapalan Malaka dan Ternate.
Menurut riwayat china, pada 977, raja Puni telah menghantar utusannya ke China yang diketuai oleh Pu Ya-li, qadhi Qasim dan Sheikh Noh. Ini membuktikan bahwa agama Islam sudah dipeluk oleh orang berpengaruh di Brunei. Dalam sejarah China, dicatatkan bahwa pada 1370 Brunei atau Puni pada masa itu rajanya  bernama Ma-ha-mo-sya(sultan Mohammad Shah) telah menghantar utusan ke China dengan membawa sepucuk surat menggunakan tulisan khat yang bentuknya sama dengan tulisan Huiku, tulisan orang Islam keturunan Turki yang mendiami daerah Uighur.
Berdasarkan data diatas, dipercayai agama Islam telah masuk ke Brunei jauh sebelum tahun 1368. Sesudah Awang Alak Baetatar(sultan Muhammad Syah), Islam barulah menjadi agama resmi bagi seluruh Negara. Disebutkan juga oleh riwayat China bahwa utusan China, yang diketuai oleh seorang Islam bernama Cheng Ho, yang datang ke Brunei pada 1405, mendapati bahwa di Brunei telah ada kerajaan Islam dan keluarga raja tersebut disebutnya dengan sebutan “Pengiran”. Pengganti sultan Muhammad Shah adalah Pateh Berbai yang setelah diangkat menjadi sultan bergelar sultan Ahmad. Menurut salasilah raja-raja Brunei, sultan Ahmad kemudian digantikan oleh menantunya sultan Sharif Ali berasal dari Taif., seorang keturunan Nabi dari jalur Sayyidina Hasan. Beliau kawin denga putri sultan Ahmad bernama Putri Rana Kesuma. Setelah sultan Ahmad wafat, sultan Sharif Ali diangkat menjadi sultan ke3, dengan gelar sultan Berkat. Yang perlu dicatat dari sultan Sharif Ali adalah bahwa beliaulah yang sebenarnya menanamkan ajaran Islam sesuai dengan ajaran ahl sunnah wa jama’ah dengan mazhab syafi’i. Selain itu, beliau pula yang menentukan arah kiblat yang betul, karena ajaran Islam sebelumnya banyak bercampur dengan ajaran Hindu-Budha.
Sultan Sharif Ali wafat pada 1432 dan digantikan oleh putra baginda bernama Sultan Sulaiman. Keturunan sultan Sharif Ali inilah yang melahirkan keturunan Sultan dan raja-raja Brunei sampai hari ini. Dua dari peletak asas dan pembangunan kesultanan Brunei yang berpengaruh adalah Sultan Sulaiman dan Sultan Bolkiah. Dibawah pemerintahan Sultan Bolkiah itulah Brunei mencapai masa kegemilangan. Era keemasan ini berlanjut selama beberapa waktu hingga kedatangan pengembara-pengembara barat, seperti pelaut berbangsa Portugis, Ludovico de Vartema (1507), dan Antonio Pigfetta (1521), yang banyak menceritakan masa keemasan Brunei.

C. Perkembangan Islam di Benua Amerika
1.   Amerika Serikat(1% 3,011,399 jiwa)
Kaum Muslim kulit hitam di Amerika Serikat jumlahnya cukup besar. Pada tahun 1931 M, atas prakarsa Wallace Fard Muhammad didirikanlah Organisasi Black Muslim (Kaum Muslim Kulit Hitam) di Detroit, yang juga dikenal dengan sebutan Nation of Islam (NOI = Bangsa Islam). Pada tahun 1934 M, Wallace Fard Muhammad meninggalkan Amerika. Kemudian organisasi Black Muslim dipimpin oleh Elijah Muhammad (1897 - 1975 M). Elijah adalah putra seorang pendeta Baptis di Georgia, yang pergi ke Detroit untuk mencari kerja dan menjalin hubungan akrab dengan Wallace F.M. Elijah Muhammad membuka markas besar organisasi Black Muslim ini di Chicago. Selama kepemimpinannya, organisasi ini mengalami konsolidasi yang kukuh, dan tumbuh dengan pesat. Banyak tokoh-tokoh yang masuk Islam, seperti Malcolm Little (Malcolm X), anak seorang pendeta baptis dan seorang orator ulung, yang setelah menunaikan ibadah haji, namanya diganti menjadi Al-Hajj Malik Al-Shabaz. Begitu pun dengan bekas juara tinju kelas berat Cassius Clay, yang kemudian namanya diganti menjadi Muhammad Ali. Pada masa kepemimpinan Elijah Muhammad, telah terbit “Muhammad Speaks” yang kemudian diganti nama menjadi Bilalian News (Kabar Kaum Bilali atau Muslim Kulit Hitam). Elijah Muhammad meninggal dunia pada tanggal 25 Februari 1975. Adapun jasa-jasa Elijah Muhammad antara lain :
a.     Membangun banyak masjid dan sekolah. Di bidang organisasi, ia telah meninggalkan jamaah yang besar dan teratur. Di bidang ekonomi, ia telah mewariskan uang senilai lebih kurang 80 juta dolar yang ditanam di berbagai perusahaan.
b.    Telah berhasil mengangkat martabat kaum Muslim negro dalam bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Adapun yang menggantikan Elijah Muhammad sebagai imam ialah putranya, yang bernama Waris Deen Muhammad atau Warisuddin Muhammad. Mengenai usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Warissuddin Muhammad, antara lain :
a.     Meningkatkan usaha dakwah Islam, yang tidak saja ditujukan kepada orang orang berkulit hitam, tapi kepada seluruh umat manusia, apa pun warna kulitnya ;
b.    Meluruskan ajaran-ajaran yang kurang tepat yang telah diajarkan oleh para pendahulunya, dengan mengembalikannya kepada tuntunan AI-Qur’an dan Hadis. Ia berusaha memantapkan dua kalimat syahadat kepada para pengikutnya ;
c.    Mendorong para pengikutnya untuk mengambil bagian dalam kehidupan sosial dan politik negara yang lebih luas ;
d.    Mengubah nama Nation of Islam (NOI) menjadi World Community of Islam in the West (WCI = Komunitas Dunia Islam di Barat) pada tahun 1976 M. Ini dimaksudkan agar sasaran dan dakwah Islam lebih luas lagi. Selain itu, ia juga mempopulerkan sebutan Bilalian People atau Bilalian American sebagai pengganti da Black Muslim ;
e.     Membentuk Majelis Imam (Council of Imam) pada tahun 1976. Majelis ini terdiri dari 6 orang. Setiap imam mengkoordinir kegiatan Islam di wilayahnya masing-masing, seperti pengumpulan dan penyaluran zakat, penyelenggaraan pendidikan, urusan dakwah, dan perdagangan ;
f.     Membenahi tata tertib di dalam masjid, yaitu menyingkirkan kursi-kursi dalam masjid akibat pengaruh gereja, maka sejak Warisuddin menjadi imam, kursi-kursi itu ditiadakan. Demikian juga ia telah menghilangkan kebiasaan umat Islam kulit hitam yang suka berpuasa pada setiap bulan Desember, di mana Imam Warisuddin menegaskan bahwa kewajiban puasa bagi umat Islam itu harus seragam, yaitu pada setiap bulan Ramadhan ;
g.     Mengganti nama “World Community in the West” menjadi “American Moslem Mission (AMM)” pada tanggal 30 April 1980. Perubahan ini dimaksudkan sebagai penegasan bahwa tugas pokok organisasi ini adalah dakwah (mission), sebagai organisasi bersifat nasional (bangsa Amerika), dan kaum Muslim Amerika menjadi bagian dari umat Islam dunia. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Warisuddin Muhammad tersebut disambut baik oleh para pemimpin dunia Islam, sehingga pada tahun 1978 M Warisuddin diundang untuk menghadiri Konferensi Menteri Luar Negeri Negara-Negara Islam. Ia mendapat gelar “Mujaddid”, yang artinya pembaharu. Jumlah masjid di Amerika Serikat cukup banyak, baik yang didirikan oleh kaum Muslim kulit hitam maupun oleh Muslim lainnya. Masjid yang indah terlerak di Washington, yang dibangun pada tahun 1952. Sedangkan masjid yang paling besar terlerak di Detroit, yakni Islamic Center Detroit yang dibangun anrara tahun 1962 - 1968 oleh para jamaah, atas bantuan pemetintah Saudi Arabia, Mesir, Iran, dan Libanon. Masjid tersebut dilengkapi dengan perpustakaan yang berisi buku-buku Islam berbahasa Inggris. Di Kanada jumlah umat Islam cukup banyak, hal ini ditandai dengan terdapatnya masjid hampir di setiap kota besar. Bahkan banyak bangunan lain yang dijadikan tempat ibadah. Masjid yang pertama dibangun di Kanada, bahkan salah satu masjid tertua di Amerika Serikat, adalah Masjid Ar-Rasyid di Edmonton Alberta, didirikan tahun 1931 M. Selain itu, organisasi- organisasi Islam pun banyak terdapat di Kanada.
2.   Venezuela(1,35% 191,082 jiwa)
Saat ini, Islam banyak menarik hati warga Latin. Jumlah mualaf dari kalangan hispanik meningkat cukup drastis. Fenomena yang terjadi pasca peristiwa 9/11 tersebut pun terjadi di salah satu negeri Latin, Venezuela.
Data dari Laporan Kebebasan Beragama Internasional Departemen Luar Negeri AS menunjukkan, pada tahun 2011 terdapat lebih dari 100 ribu Muslim di Venezuela. Dengan kata lain, Islam hanya mengambil bagian 0,5 persen dari total populasi negara di Amerika Selatan tersebut. Minoritas, namun muslimin dapat hidup nyaman disana.
Menurut laporan yang sama, sebagian besar muslimin Venezuela terkonsentrasi di Nueva Esparta dan Caracas. Ibu kota Venezuela, Caracas, menjadi rumah bagi sekitar 15 ribu. Sebuah masjid terbesar kedua Amerika Latin juga berdiri kota terbesar Venezuela tersebut. Meski jumlah muslimin dari kalangan penduduk asli cukup banyak, namun muslimin Caracas didominasi para imigran dari Timur Tengah seperti Palestina, Lebanon, Suriah dan Turki.
Jika menilik sejarah Caracas, atau lebih umumnya Venezuela, maka negeri ini merupakan lokasi penyebaran dakwah Katolik Roma oleh para pelaut Spanyol. Tak heran jika katolik menjadi agama mayoritas disana. Lalu bagaimana Islam masuk di lokasi penancapan salib Spanyol sejak tahun 1498 tersebut?
Islam datang ke Caracas, Venezuela, bersamaan dengan datangnya Islam di Benua Latin. Disebutkan bahwa Islam datang pertama kali dibawa oleh para budak Afrika yang dibawa ke negara-negara Latin seperti Brazil, Venezuela, Colombia, dan Kepulauan Carribean. Di abad ke-16, ketika system budak dihapuskan, mereka membentuk komunitas muslim dan bergabung dengan para pendatang lain dari negeri Islam. Di tahun 1850an, terdapat gelombang imigran yang cukup besar dari tanah Arab.
Berawal dari mereka lah, Islam dikenal di tanah Latin, termasuk di Kota Caracas. Dakwah makin menggeliat. Jumlah mualaf terus bertambah. Komunitas muslim makin besar. Mereka hidup ditengah warga mayoritas dengan damai. Sikap toleransi cukup tinggi di kota yang berlokasi di Venezuela utara itu. Pemerintah juga menghormati warga muslim meski jumlahnya sangat minim.
Muslimin Caracas juga sangat giat menampilkan wajah Islam sesungguhnya. Mengingat isu terorisme muslim yang merambah di seluruh negeri terutama di Barat. Mereka memiliki beberapa organisasi Islam seperti Caribe Islam Margarita-La Comunidad Islamica Venezolana dan Centro Islamico de Venezuela.
Untuk kehidupan sehari-hari, mereka tak banyak mengalami kesulitan. Bagi para muslimah pun bebas mengenakan jilbab kemanapun mereka pergi. Muslimin Caracas juga giat menyuarakan hak-hak muslimin di Palestina, ataupun menyuarakan pembelaan Islam yang menjadi target islamophobhia.
Terdapat sebuah masjid di Caracas yang menjadi masjid terbesar di Venezuela, bahkan terbesar kedua se-Amerika Latin setelah Masjid King Fahd di Buenos Aires. Masjid Sheikh Ibrahim Al-Ibrahim, demikian nama masjid yang diambil dari nama pendirinya.
Berada di ibu kota, masjid tersebut menambah keindahan tersendiri. Menara masjid menjulang 113 meter diantara gedung-gedung tinggi. Tak jauh dari masjid terdpat sebuah cathedral dan Synagog yang menunjukan toleransi beragama warga Caracas. Bangunan masjid begitu megah dan dapat menampung hingga 3.500 jamaah. Area masjid pun sangat luas, yakni sekitar 5 ribu meter persegi.
Lokasi masjid begitu strategis dengan dihimpit jalan raya dan dekat dengan jalur kereta. Tepatnya, masjid berada di ruas jalan arteri utama Caracas, Avenida Libertador. Di sekitarnya banyak bangunan penting seperti kantor perusahaan negara, museum, gedung teater hingga kebun raya. Alhasil, kubah dan menara masjid pun menjadi pewarna cantik pemandangan kota.

D. Perkembangan Islam di Benua Eropa
1.   Austria(4,2% 344,391 jiwa)
Sejumlah besar Muslim hidup di bawah pemerintahan Austria ketika Bosnia-Hercegovina dianeksasi oleh Austria-Hongaria pada 1908. Banyak dari Muslim Austria memiliki akar di Turki dan orang lain datang dari Balkan selama perang tahun 1990-an - sebagian karena ikatan sejarah.
Sejak lama di Austria, Islam diakui sebagai salah satu agama resmi negara.

Hal ini berarti agama ini juga masuk dalam kurikulum pengejaran di sekolah-sekolah. Wina secara historis dianggap sebagai titik di mana dunia Islam mencapai titik paling barat. Sebuah pertempuran penting di Austria pada abad ke-16 menandai awal kemunduran Turki Ottoman.
2.   Belgia(4% 415,689 jiwa)
Kaum muslimin Belgia umumnya tinggal di kota-kota besar seperti Brussell, Charleroi dan lain-lain. Mayoritas kaum muslimin Belgia adalah kaum emigran dari beberapa negara Islam dan Arab. Menurut hasil penelitian setiap seribu warga muslim terdapat tiga atau empat muslim asli Belgia. Diperkirakan kaum muslimin pertama datang ke Belgia setelah Perang Dunia II.
Hampir 90 % muslimin Belgia sebagai pekerja imegran (asing). Hanya 5 % yang berstatus sebagai mahasiswa. Selebihnya, 60 % rata-rata usia mereka berkisar 25 tahun kebawah. Kondisi ekonomi mereka cukup baik, jika dibanding dengan saudara mereka di negaeri asalnya. Pendapatan mereka rata-rata perbulan antara 1300 s/d 1600 dollar US (sekitar empat juta rupiah). Jumlah pendapatan itu belum termasuk tunjangan keluarga, tunjangan pensiun dan lain-lainnya. Fenomena pengangguran di sebagian kalangan kaum muda di negeri itu, sering dijadikan alasan kelompok rasialis untuk memusuhi Islam dan kaum muslimin.
Pada tanggal 24/4/1984 M, pihak Kerajaan mengeluarkan satu keputusan yang mengakui Islam sebagai salah satu dari tiga agama resmi di Belgia. Dari surat keputusan tersebut warga muslim Belgia mendapatkan beberapa hal positif diantaranya :
a.     Islam sebagai salah satu bidang studi resmi yang diajarkan di sekolah -Sekolah milik Pemerintah Belgia ;
b.    Pihak Pemerintah berkewajiban menyiapkan dana dan tenaga pengajar Agama Islam pada setiap sekolah yang ada pelajar muslimnya ;
c.    Kaum muslimin diperbolehkan membangun tempat peribadatan berupa masjid, musholla atau Islamic Centre. Jumlah masjid dan Islamic Centre yang bertebaran di berbagai kota di Belgia sekitar 300 buah (di kota Broxelle saja terdapat 40 buah masjid, musolla dan Islamic Centre) ;
d.    Kaum muslimah diperbolehkan menggunakan foto berjilbab pada kartu tanda pendudu (ktp), passport dan surat surat resmi lainnya ;
e.     Kaum muslimin dibenarkan melaksanakan pemakaman jenazah secara Islam. Namn, hingga sekarang belum disediakan tanah khusus buat pekuburan Islam. Akibatnya, tidak sedikit warga Muslim yang meninggal langsung diterbangkan ke negara asalnya untuk dimakamkan).
Di antara yayasan sosial dan lembaga keIslaman atau organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa yang terkenal di Belgia adalah :
a.     Persatuan Pelajar dan Pemuda Muslim Eropa ;
b.    Persatuan Pelajar Muslim Eropa (Muslim Student Union) ;
c.    Jamaah Dakwah dan Tablig ;
d.    Haiatul Igostah Al-Islamiyah (Islamic Relief Organisation) ;
e.     Islamic Centre Brussel ;
f.     Lembaga Para Imam Mesjid (Dibawah naungan Rabitah Alam Islamy) ;
g.     Persatuan Mesjid Belgia.

Banyak tantangan dan hambatan yang dialami oleh siswi di Belgia, diantaranya :
1) adanya kebijakan politik rasial. Ini merupakan tantangan besar bagi kaum muslimin Belgia. Masalah jilbab, terlepas dari pengakuan resmi pihak kerajaan , masih menjadi masalah di kalangan siswi muslimah. Sebab, masih sering mendapat perlakuan tidak adil di sekolah maupun tempat kuliah. Para orang tua dan wali murid sering mengajukan protes dan demonstrasi ke pihak sekolah dan university yang melakukan tindakan diskriminatif terhadap para siswi muslimah;
2) jumlah sekolah milik pemerintah yang mengajarkan bidang studi agama Islam (menurut data tahun 1993) sebanyak 468 buah sekolah dengan jumlah tenaga pengajar sekitar 348 orang guru. Sedangkan jumlah siswanya mencapai 24.051 siswa/i. Pada awalnya pihak Islamic Centre dan Yayasan Dakwah dipercayakan untuk mendatangkan tenaga guru agama dari negara-negara Arab dan Islam, khususnya mereka yang telah menyelesaikan studinya di S1 pada jurusan agama, tapi sekarang izin itu telah dicabut dan mengharuskan tenaga pengajar agama dari kaum muslimin warga Belgia atau mereka yang telah memiliki izin tinggal resmi (ressident permit) dari Kerajaan. Sementara kemampuan mereka dalam mengajaar agama Islam belum memadai ;
3) minimnya pengetahuan agama yang dimiliki para Imam masjid serta sempitnya wawasan keIslaman yang ada pada sebagian para da’i, terutama yang menyangkut fiqh realitas (Fiqhul Waaqi’), yang sering menimbulkan kesalah pahaman antara pihak penguasa dan komunitas Islam berkaitan dengan konsep politik pembauran yang dicanangkan pihak Kerajaan ;
4) tidak adanya yayasan resmi yang mewakili kaum muslimin di pemerintahan dan tidak memiliki wakil kaum muslimin di parlemen yang dapat menyuarakan hak mereka.
3.   Spanyol(2,3% 930,308 jiwa)
Kaum Muslim yang mendiami Spanyol dewasa ini terdiri dari keturunan umat Islam yang terusir pada peristiwa Reqonquista (1492 M), kaum imigran pencari kerja yang bertempat tinggal di Spanyol hanya untuk sementara, dan kaum imigran yang menetap di Spanyol. Mereka berasal dari Maroko, Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Pada tahun 1992, terdapat kesepakatan antara pemerintah Spanyol dan Comission Islamica Espana (Komisi Islam Spanyol), yang isinya :
a.     Kaum Muslimin diizinkan untuk memberikan pengajaran agama di sekolah negeri ataupun swasta ;
b.    Kaum Muslimin diberi izin membangun sekolah yang dikelola sendiri. Izin melaksanakan ibadah di angkatan bersenjata, rumah sakit, dan penjara. Memperoleh keringanan pajak. Izin merayakan hari raya keagamaan dan difasilitasi untuk memperoleh makanan halal.
4.   Jerman(4,9% 3,713,639 jiwa)
Sebagian besar penduduk Muslim di negeri ini berasal dari Turki, dan mereka tetap mempertahankan hubungan kuat ke Turki. Juga, orang-orang yang datang dari Bosnia dan Kosovo selama Perang Balkan.
Sampai saat ini umat Islam dianggap "pekerja tamu", yang suatu hari akan meninggalkan negara itu.
Isu kekerasan rasis adalah masalah yang sensitif, dengan pihak berwenang mencoba berbagai strategi untuk mengeliminir hal itu. Berbagai langkah diambil pihak berwenang untuk meningkatkan persatuan.
5.   Belanda(6,5-7% 1.011,384 - 1.094,237 jiwa)
Integrasi Muslim tetap menjadi perhatian pemerintah Belanda, terutama setelah pembuat film kritis Islam dibunuh pada tahun 2004 oleh seorang Islam radikal.
Adanya ketegangan yang disebabkan adanya anggapan dari beberapa pihak bahwa pelaku kejahatan adalah sejumlah pemuda muslim, selain itu ketegangan juga muncul karena masalah pengangguran.
Masuknya muslim, terbesar berasal dari bekas koloni Belanda di Suriname dan Indonesia. Juga, kelompoak Somalia, Turkey and Morocco. Belanda adalah Negara yang mendukung multikulturalisme.
6.   Inggris(2,8% 1,6juta jiwa)
UK(United Kingdom) memiliki sejarah panjang kontak dengan umat Islam, hubungan ini dari Abad Pertengahan dan seterusnya. Pada abad 19 orang-orang Yaman datang untuk bekerja di kapal, membentuk komunitas muslim pertama di Negara itu.Tahun 1960-an, sejumlah besar umat Islam tiba, mereka berasal dari di bekas koloni Inggris yang mendapat tawaran pekerjaan di Inggris.
Diantaranya dari Afrika timur Asia, Asia selatan. Masyarakat muslim juga terbentuk karena lahir di Inggris dan menjadi warga Negara, setidaknya mencapai 50 persen. Komunitas islam lainnya adalah berasal dari Turki, Iran, Irak, Afghanistan, Somalia dan Balkan juga ada. Sensus tahun 2001 menunjukkan sepertiga dari penduduk Muslim berusia di bawah 16 tahun- proporsi tertinggi untuk grup manapun.
Yang menjadi persoalan di sini adalah tingginya tingkat pengangguran, rendahnya tingkat kualifikasi dan rendah kepemilikan rumah. Inggris juga mendukung multikulturalisme, sebuah gagasan yang dianut oleh negara-negara lain yang, secara umum bermakna menerima semua budaya memiliki nilai yang sama dan pemerintah terlibat melindungi kelompok minoritas.
7.   Perancis(7,9-10% 5,396,555 - 7,371,819)
Jumlah penduduk Muslim di Prancis cukup banyak. Mereka berasal dari Aljazair, Maroko, Tunisia, Afrika, Sub Sahara, wilayah Laut Hitam, dan dari berbagai wilayah Timur Tengah (Mesir, Libanon, Suriah, Yordania, dan Irak) dan Asia Tengah (Turki, Iran, Afganistan, dan Pakistan). Pada tahun 1992, di Prancis terdapat sekitar 1.300 organisasi Muslim. Di antara organisasi-organisasi tersebut, ada yang hanya bergerak di bidang keagamaan, terutama dakwah, seperti Jama’ah At-Tablig Wa ad Dakwah dan Foiet Pratique (Iman dan Praktik), ada juga organisasi yang menjadikan agama bukan sebagai satu-satunya tema pokok kegiatan, misalnya: Generation Egalite (Generasi Kesamaan), France Plus (Prancis Plus), dan Generation Beur (Generasi Emigran Afrika Utara). Organisasi- organisasi yang kebanyakan anggotanya berusia muda tersebut sering menyampaikan protes ketidaksetujuan mereka dijadikan warga kelas dua di Prancis. Selama beberapa tahun terakhir ini, ada upaya untuk mengkoordinasi organisasi- organisasi kaum Muslim di Prancis yang cukup banyak itu. Hal ini ditandai dengan didirikannya organisasi-organisasi seperti :
a.     Federation Nationale des Musulmans de France (FNMF = Federasi Nasional Muslim Prancis) ;
b.    Union des Organisation Islamiques de France (UDIF = Serikat Organisasi Islam Perancis) ;
c.    Conceil Relegieux de Islam en France (CORIF = Dewan keagamaan Islam di Perancis). CORIF didirikan pada 6 November 1989 di bawah Departemen Dalam Negeri. Dewan ini beranggotakan 15 orang pemuka Muslim Prancis, yang tugasnya melakukan pengkajian mengenai masalah-masalah kaum Muslim Prancis.
Selain banyaknya organisasi-organisasi Islam, keberadaan kaum Muslimin di Prancis itu ditandai dengan :
a.     Didirikannya masjid-masjid, pemukiman-pemukiman warga Muslim, dan sekolah- sekolah untuk warga Muslim ;
b.    Makin banyaknya wanita yang berjilbab di jalan-jalan ;
c.    Mengadakan pameran buku-buku Islam di Prancis ;
d.    Banyaknya toko-toko yang menyediakan makanan-makanan halal ;
e.     Berkembangnya beberapa kelompok tarekat (kelompok sufi), seperti Tarekat Qadiriah, Tarekat Tijaniah, Tarekat Naqsyabandiah, dan Tarekat Bektasyi. Selain di Spanyol dan Prancis, kaum Muslim di Benua Eropa juga terdapat di negara-negara lainnya.
8.   Italia(1,4-2% 814,068-1,354,901 jiwa)
Populasi Muslim beragam, kelompok terbesar datang dari Maroko, selebihnya dari Afrika Utara, Asia selatan, Albania, dan Timur Tengah. Kebanyakan mereka datang dari tahun 1980-an dan seterusnya, banyak dari mereka awalnya sebagai mahasiswa.
Pemerintah Italia berusaha menciptakan hubungan yang baik antara negara dan komunitas muslim. Rata-rata angka kelahiran bayi muslim di Italia lebih dari 160.000 jiwa. Banyak penduduk muslim memiliki hak untuk tinggal dan bekerja di Italia, meski bukan warga negara.
9.   Rusia(13-16% 15,137,775 - 22,792,885 jiwa)
Islam di Rusia adalah agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodoks, yakni sekitar 21- 28 juta penduduk atau 15 - 20 persen dari sekitar 142 juta penduduk. Kehidupan Muslim di Rusia saat ini juga kian membaik dibanding masa Komunis dulu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia, pemimpin Rusia (Vladimir Putin) memasukkan menteri Muslim dalam kabinetnya dan mengakui eksistensi Muslim Rusia.
Muslim pertama di wilayah Rusia terkini adalah masyarakat Daghestani di (kawasan Derbent) selepas penaklukan Arab (abad ke-8). Negeri Muslim yang pertama adalah Volga Bulgaria pada tahun 922. Kaum Tatar mewarisi agama Islam dari negeri itu. Kemudian kebanyakan orang Turki Eropa dan Kaukasia juga menjadi pengikut Islam. Islam di Rusia telah mempunyai kewujudan yang lama, melebarkan ke seawal penaklukan kawasan Volga Tengah pada abad ke-16, yang membawa orang Tatar dan berkenaan Orang Turki di Volga Tengah ke dalam negeri Rusia. Pada abad ke-18 dan ke-19, taklukan Rusia di Caucasus Utara membawa orang-orang Muslim dari kawasan ini– Dagestan, Chechen, Circassia, Ingush, dan lain-lain ke dalam negara Rusia.
Menurut United States Department of State, terdapat sekitar 21-28 juta jumlah penduduk Muslim di Rusia, sekurang-kurangnya 15-20 persen jumlah penduduk negara ini dan membentukkan agama minoritas yang terbesar. Masyarakat besar Islam dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yang tinggal diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia: Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak bilangan warga negara Dagestan. Di Volga Basin tengah ada penduduk besar Tatar dan Bashkir, kebanyakan mereka Muslim. Banyak Muslim juga tinggal di Perm Krai dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod, Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast (kebanyakannya kaum Tatar).
Abdullahi Ahmed An-Na’im dalam bukunya Islam dan Negara Sekuler mengatakan bahwa ketika federasi Rusia terbentuk setelah jatuhnya Uni Soviet, hubungan antara negara dan agama ditata ulang, baik melalui undang-undang dasar maupun undang-undang. Pasal 14 Undang-Undang Dasar Federasi menyatakan bahwa Rusia sebagai negara sekuler sehingga tidak akan ada negara yang dibangun berdasarkan satu agama tertentu. Undang –Undang Dasar juga menyebutkan bahwa semua asosiasi keagamaan memiliki posisi setara di depan hukum.
Abdullahi Ahmed An-Na’im juga menuliskan bahwa setelah kebijakan “Perestroika”-nya Gorbachev, hubungan antara negara dan sekte-sekte keagamaan dinormalisasikan kembali oleh undang-undang (law) tahun 1990 tentang “kebebasan beragama”. Pada dekade inilah, jumlah organisasi agama yang terdaftar naik hingga 20.000 organisasi. Hanya setengah di antara organisasi-organisasi tersebut yang merupakan organisasi Kristen Ortodoks Rusia, yang berarti bahwa jumlah agama minoritas telah berkembang selama masa itu. organisasi-organisasi tersebut kini diperbolehkan untuk mengorganisasi massa, dan boleh terlibat dalam kegiatanmisi keagamaan dan social. Kepercayaan terhadap agama naik, dari kira-kira 20% pada 1980 menjadi 48% pada akhir 1990-an.
Maka, salah satu agama yang berkembang pesat di negara tersebut setelah Kristen Ortodoks Rusia adalah Islam. Data terakhir mencatat populasi muslim negara itu mencapai 25 juta jiwa. Dengan jumlah itu, Rusia menjadi negara dengan pemeluk Islam terbesar di benua Eropa.
Komunitas muslim yang selama era Soviet tertindas dan terisolasi, kini bisa melaksanakan kegiatan keagamaan dengan begitu semarak. Seorang warga Negara Indonesia, Muhammad Aji Surya dalam tulisannya kepada Republika mengungkap jumlah pemeluk Islam di Rusia demikian banyak. Karena itu, prediksi umat Islam akan menjadi mayoritas di Rusia, tampaknya bukan suatu hal yang mustahil.
Faktor utama dari meningkatnya populasi muslim di Rusia selain runtuhnya Soviet adalah kelahiran. Konon, diantara komunitas agama lain di Rusia, pemeluk Islam dalam merencanakan keluarga tidak memikirkan betapa sulitnya biaya hidup di Rusia. Bagi komunitas muslim, melahirkan generasi baru yang islami merupakan misi yang jauh lebih berharga ketimbang memikirkan kesulitan hidup di Rusia. Pakar Asia Tengah, Muhammad Salamah, dalam sebuah seminar tentang Islam di Rusia mengatakan, puluhan pengkaji akademisi di Rusia telah menyimpulkan, berdasarkan perkembangan yang terlihat dari negara-negara Muslim pecahan Uni Soviet ini, maka pada tahun 2050 nanti negara Rusia diprediksikan akan menjadi bagian dari negara Islam.
Salamah kemudian menambahkan, sejak 20 tahun lalu dirinya terus mengamati perkembangan Islam di Rusia. Semenjak Muslim di sana berada di bawah pemerintahan yang komunis dan mengalami masa-masa pengekangan, seperti dilarangnya membawa mushaf Al Qur’an, masjid-masjid di tutup, hingga akhirnya sekarang, Muslim Rusia telah mendapatkan hak-hak mereka dengan baik. Dan Islam pun kini menjadi agama kedua di negeri itu.
Salamah juga mengatakan penyebaraan Islam di Rusia berjalan damai. Bahkan dirinya telah mendirikan sebuah Universitas Islam di Moskow, dan mengajarkan tentang apa itu agama Islam, termasuk kepada para politisi senior negeri itu, di antaranya adalah Vladimar Putin, Perdana Menteri Rusia.
Jadi, semua itu mengindikasikan bahwa kondisi Islam dan Musilm di Rusia saat ini jauh lebih baik dari ketika masa komunis. Toleransi antar umat beragama juga mulai tanpak.
10. Turki(94-99% 66,889,128 - 70,047,060 jiwa)
Meskipun Turki adalah negara sekuler, Islam adalah bagian penting dari kehidupan Turki. Keinginannya bergabung dengan Uni Eropa sebagai anggota mendapat penentangan dari sejumlah Negara Eropa yang merasas khawatir Negara berpenduduk mayoritas Islam itu tak dapat menyesuaikan diri dengan Negara Eropa lain. Turki menuduh para penentangnya itu sebagai ingin melestarikan ‘klub kristen'.
Lamaran keanggotaan Turki resminya baru dibicarakan Oktober 2005, negosiasi ini diperkirakan akan memakan waktu 10 tahun. Muslim Turki terbesar dari kelompok Sunni, lalu yang cukup signifikan dari Shias.
E.  Perkembangan Islam di Benua Australia(4,7% 547,381)
Australia termasuk wilayah baru bagi agama Islam. Islam masuk ke wilayah ini dibawa oleh kaum Muslimin imigran setelah perang dunia I dan II. Mereka berasal dari Turki, Mesir, negara-negara Timur Tengah, dan daerah Balkan. Bahkan di antara umat Islam imigran itu, ada pula yang berasal dari Pakistan, India, dan Indonesia. Umat Islam Australia tersebar di berbagai negara bagian, seperti Canberra, Victoria, Australia Barat, Kepulauan Christmas, Queensland, Australia Selatan, Northern Territory, dan Tasmania.
Selain itu, umat Islam terdapat pula di Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Samoa Barat, dan Papua Nugini. Sebagaimana di negara-negara lain yang umat Islamnya sebagai pendatang, di Benua Australia pun terdapat organisasi-organisasi Islam dan masjid-masjid yang didirikan oleh kelompok umat Islam berdasarkan asal negaranya. Misalnya, umat Islam Turki lebih banyak berkelompok sesama Muslim Turki dan kemudian membangun masjid yang dikelola berdasarkan kebiasaan Turki. Pada tahun 1976, dibentuklah organisasi Islam yang bertaraf nasional, yaitu Australian Federation of Islamic Council (AFIC), yang tugasnya melaksanakan koordinasi, khususnya dalam dakwah Islam di seluruh wilayah Benua Australia. AFIC ini berkantor pusat di Sydney dan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti berikut :
1) Membentuk Islamic Council yang berkedudukan di setiap negara bagian atau teritori yang bertugas mengurus berbagai kegiatan Islam di wilayahnya ;
2) Menyelenggarakan perkawinan secara Islam, dengan mengambil tempat di masjid atau Islamic Center ;
3) Mengadakan kerjasama dengan pemerintah dalam penyembelihan hewan-hewan yang dagingnya akan diekspor ke negara-negara Islam. ? Mengangkat imam-imam masjid yang ada di Australia. Imam-imam masjid yang diangkat AFIC ini digaji oleh pemerintah Saudi Arabia;
4) Mengusahakan dana dari negara-negara Arab, terutama dari Saudi Arabia untuk pembangunan masjid-masjid dan Islamic Center ;
5) Mengusahakan agar hukum-hukum Islam yang menyangkut keluarga, seperti perkawinan, perceraian, kuburan Islam, hari libur, dan hari-hari besar Islam diakui oleh pemerintah. Hal lain yang menggembirakan bahwa di negara federal Australia kebebasan beragama dijamin oleh undang-undang, dan juga toleransi antarumat beragama cukup tinggi. Selain AFIC di Australia, terdapat organisasi mahasiswa Islam yang disebut Australian Students Organization, yang giat melakukan dakwah di berbagai perguruan tinggi.
F.   Perkembangan Islam di Benua Afrika
1.   Afrika Selatan(1,5% 659,967 jiwa)
Agama Islam masuk ke wilayah Afrika sejak abad ke-17. Salah satu penyebarnya adalah warga negara keturunan Indonesia, yakni Syekh Yusuf Makassar. Hingga saat ini, umat Islam di Afrika Selatan mencapai 1,25 juta jiwa atau sekitar tiga persen dari total penduduknya yang berjumlah 49 juta jiwa.
Kendati minoritas, mereka ada di salah satu pusat pertumbuhan Islam terpesat di Benua Afrika saat ini. Sebagai ilustrasi, di Kota Soweto, tak jauh dari Johannesburg, pada pertengahan 1970-an, cuma ada 10 orang Muslim. Namun, pada awal 2002, jumlahnya berlipat seribu kali menjadi sekitar 10 ribu orang.
Masjid dan madrasah sangat mudah dijumpai. Jumlah orang di berbagai townships, pusat-pusat permukiman penduduk berkulit hitam dan miskin, semakin hari terus bertambah yang menjadi Muslim. Setiap tahun berlangsung “Festival Syahadat” yang diprakarsai oleh Syekh Dr Abdalqadir as-Sufi. Sejak awal 2000, ratusan orang memeluk Islam. Terakhir, 22 Mei 2010, sebanyak 71 orang, khususnya dari Suku Zulu, serentak kembali kepada Islam di Durban.
Mengapa Islam menarik mereka? Islam dirasakan sebagai jalan keluar dari ancaman gangsterisme dan problem sosial lain, seperti obat terlarang, kekerasan seksual, wabah korupsi, dan dekadensi moral masyarakat lain yang terus merebak di berbagai kawasan di Afrika Selatan. Perhatian Islam atas nasib kaum miskin menarik hati mereka. Dalam situasi politik rasis puluhan tahun sebelumnya, agama Islam telah dipandang sebagai salah satu bentuk resistensi dan penolakan atas tatanan masyarakat yang didasarkan doktrin apartheid tersebut.
Perlu diketahui bahwa penyebaran agama Islam di Afrika Selatan dimulai terutama oleh para ulama, bangsawan, dan para tahanan politik penjajah Belanda. Hal ini memberikan pengaruh khusus atas perkembangan Islam di Afrika Selatan. Sejarah Islam di sana memang bersamaan dengan sejarah kolonialisme. Islam telah berada di Afrika Selatan selamakurang lebih tiga ratus tahun lamanya. Meski relatif kecil, peran mereka kini semakin besar dan penting.
Media massa Muslim, baik elektronik maupun cetak, sebagai satu indikasi yang mudah dilihat, telah berkembang dan menempati posisi penting di mata publik. Di seluruh Afrika Selatan, pada 2005, diperkirakan terdapat sekitar 455 masjid dan 408 lembaga-lembaga pendidikan mulai dari madrasah, sekolah lanjutan, sampai universitas. Jumlah organisasi sosial dan kesejahteraan, lembaga budaya dan perdagangan, serta media massa mencapai 465 lembaga. Sejak awal 2006, organisasi sosial kemasyarakatan ini bahkan telah meningkat menjadi 1.328 lembaga.
Kaum Muslim di Afrika Selatan terpusat di dua kota besar, yaitu Durban dan Cape Town, selain di Johannesburg, Port Eliazabeth, Pretoria, dan Soweto. Cape Town, khususnya, merupakan pusat keberadaan kaum Muslim di Afrika Selatan. Di sini, jumlah Muslim sekitar 700 ribu orang atau 30 persen dari jumlah penduduknya.
2.   Al-Jazair(99% 32,999,884))
Bentuk pemerintahannya adalah republik, adapun ibukotanya adalah Al_jir, dan bahasa resminya adalah bahasa Arab dan bahasa Perancis. Penduduknya yang beragama Islam berjumlah 99,1 % dari seluruh penduduk.
Aljazair diperintah oleh bangsa Romawi semenjak tahun 40 SM, oleh Vandala dari tahun 429 – 534 SM, oleh Bizantium dari tahun 534 – 690 SM, akhir abad ke-7 dikuasai umat Islam. Pada tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh Perancis, dan baru pada tanggal 3 Juli 1962 memperoleh kemerdekaan.
Semenjak tahun 1980, Aljazair memasuki masa kebangkitan Islam, hal itu ditandai antara oleh :
1) Semangat kehidupan beragamanya meningkat ;
2) Perencanaan ekonomi yang lebih sistematis, bahkan menjadikan penduduk menganut minoritas mitos industrilisasi sebagai satu-satunya kekuatan.
Berdasarkan kongres partai tunggal di Aljazair, yakni The National Liberation Front (Front Pembebasan Nasional) pada tanggal 27 – 31 Januari 1979, maka diadakan kegiatan-kegiatan :
a.     Mendirikan “Pusat Latihan Imam” di Meftah, sebelah Utara Al-Jir ;
b.    Membangun Universitas Teknik Ultra Modern di Oran, mendirikan pusat perdagangan Ultra modern di Oran, dan membangun pusat perdagangan serta kebudayaan Riyad Al-Feth yang bergaya Barat dan kontroversial di Al-Jir ;
c.    Pembangunan Masjid-masjid.
Di Aljazir terdapat Kementerian Agama (Wizarah As-Syu’un Al-Diniyah), yang tugas utamanya mengembakan studi Islam dan mengenalkan tradisi Islam serta ideologi Islam. Salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan seminar tentang pemikiran Islam yang pertama di Batna (1969), kedua di Aures (1978), dan ketiga di Al-Jir (1980).Nigeria(50% 67,515,582 jiwa)
3.   Mesir(90-94% 72,301,532 - 75,514,933 jiwa)
Mesir terletak di pantai timur laut benua Afrika. Umat Islam di negeri ini merupakan mayoritas. Ibukota Mesir ialah Kairo, dan bahasa resminya adalah bahasa Arab. Dan tahun 623 M - 1914 M, Mesir diperintah o!eh kekhalifahan dan raja-raja Islam. Mesir menjadi protektorat Inggris dan tahun 1914 sampai tahun 1922 M. Mesir merdeka dari Inggris pada tahun 1922 M. Mesir biasa juga disebut: “Jumhuriyah Misr Al-Arabiyah” (Republik Arab Mesir), luas daerahnya sekitar 997.739 km2 .
Setelah merdeka, Mesir merupakan negara yang bentuk pemerintahannya ialah monarki konstitusional. Mesir menjadi negara Republik pada tanggal 18 Juni 1953, dengan presiden pertamanya Mayor Jenderal Muhammad Naguib.
Mesir adalah negara yang besar jasanya bagi kemajuan umat Islam di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kebudayaan. Hal ini ditandai dengan didirikannya berbagai perguruan tinggi, dan yang tertua adalah Universitas Al-Azhär di Kairo, yang didirikan oleh Jauhar A1-Khatib As-Saqili pada tanggal 7 Ramadan 361 H (22 Juni 972 M). Selama berabad-abad, Universitas Al-Azhar ini menjadi pusat pendidikan Islam dan tempat pertemuan puluhan ribu mahasiswa Muslim yang datang dari seluruh dunia. Di bidang arsitektur, Mesir juga memiliki bangunan-bangunan yang memiliki nilai seni yang tinggi, seperti :
a.     Al-Qasr Al-Garb (Istana Barat) ;
b.    Al Qasr Asy-Syarq (Istana Timur) ;
c.    Universitas Al-Azhar ;
d.    tembok yang mengelilingi istana, dan pintu-pintu gerbang yang terkenal dengan nama Bab An-Nasr (pintu kemenangan) ;
e.     Bab Al-Fath (pintu pembukaan).
Selain itu, di Mesir juga terdapat masjid-masjid yang megah nan indah, misalnya :
a.     masjid A1-Azhar ;
b.    masjid Maqis ;
c.    masjid Rasyidah ;
d.    masjid Aqmar ;
e.     masjid Saleh ;
f.     masjid raya di Qairawan yang dibangun kembali pada tahun 862 M.
G. Hikmah Mempelajari Perkembangan Islam di Dunia
a.     Dapat memberikan gambaran bahwa Islam merupakan agama fitrah dan berkembang ke pelosok dunia tidak melalui kekerasan atau peperangan ;
b.    Dengan melihat perkembangan Islam yang menyebar ke pelosok dunia, umat Islam akan terdorong untuk meningkatkan kualitas, baik secara pribadi maupun umum, agar mampu berperan dalam percaturan dunia yang semakin global ;
c.    Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang perkembangan peradaban umat Islam di berbagai belahan dunia ;
d.    Memiliki saudara seiman dengan jumlah mencapai 1 milyar ;
e.     Merasa gembira dengan torehan prestasi dan kemajuan saudaranya sekaligus merasa sedih dan menderita terhadap penderitaan saudaranya yang seiman ;
f.     Semakin yakin keimanan muslim akan kebenaran agamanya meskipun telah dihambat, dinodai, dan dihalangi dengan berbagai cara oleh mereka yang tidak menyukai Islam.



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
o    Islam berkembang pesat di seluruh penjuru dunia ;
o    Persebaran Islam dilakukan melalui jalur-jalur yang damai sehingga Islam dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat ;
o    Islam diminati karena Islam merupakan agama perdamaian, agama yang menyejukan hati, pikiran, dan perasaan manusia ;
o    Tidak ada perbedaan di dalam Islam antara si kaya dan si miskin, si kuat dan si lemah, laki-laki dan perempuan, semuanya sama di hadapan Allah ;
o    Banyak lahirnya kerajaan-kerajaan Islam ;
o    Banyak tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting dalam Islam ;
o    Masih ada beberapa negara yang kurang akses pendidikan mengenai keislaman karena minimnya aktivis dakwah.
B.  Saran
1.     Perbaiki keimanan kita dengan melihat sisi perjuangan oleh terdahulu mempertahankan Islam ;
2.     Harus lebih bersyukur karena menikmati perdamaian Islam ;
3.     Istiqomah untuk menjadi mujahid dan mujahidah yang mempertahankan Islam.


DAFTAR PUSTAKA
Muchtar & Nashikun. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk SMK dan MAK Kelas XII.
Bandung : Penerbit Erlangga

http://khalissofi.blogspot.co.id/2015/02/perkembangan-islam-di-duni.html

Belum ada Komentar untuk "MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 12 : PERKEMBANGAN ISLAM DI AFRIKA, AMERIKA, EROPA, DAN AUSTRALIA"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel