SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
Senin, April 08, 2019
1 Komentar
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peradaban islam menjadi suati topik
yang sangat menarik untuk di pelajari. Khususnya bagi para pecinta ilmu
sejarah. Sebuah sejarah besar telah terjadi dalam peradaban islam. Yaitu
pergantian kepemimpinan islam setelah wafatnya Rasulullah SAW. Dari beberapa
sumber sejarah, dapat diketahui bahwa ada beberapa kali pergantian pemimpin
umat muslim, bukan hanya pergantian pemimpin, karena dengan bergantinya
pemimpin, banyak aspek lain yang berubah tergantung kepada pemimpin itu sendiri.
Diantara para pengganti rasulullah SAW yaitu Khulafa Urrasyidin,Bani Umayyah,
Bani Abbasiyah,dan lain lain. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan poin poin
penting dari sejarah kepemimpinan Bani Umayyah.
Bani umayyah menjadi salah satu
kelompok yang memimpin peradaban islam, tepatnya setelah berakhir masa Khulafa
Urrasyidin. Banyak kisah yang mendunia lahir pada zaman ini. Beberapa
diantaranya adalah pada saat pergantian khulafaurrasyidin menjadi kepemimpinan
bani Umayyah, pergolakan-pergolakan yang terjadi pada zaman ini, serta
kehancuran dinasti Bani Umayyah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perluasan wilayah pada zaman
bani Umayah?
2. Bagaimana sistem pergantian khilafah pada
masa bani Umayah?
3. Bagaimana perkembangan ilmu agama pada
masa bani Umayah?
4. Bagaimana sisrtem social-budaya Arab pada
masa bani Umayah?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui perkembangan perluasan wilayah
poada masa bani Umayah
2. Mengetahui sistem pergantian khilafah pada
masa bani Umayah
3. Mengetahui perkembangan ilmu agama pada
masa Bani Umayah
4. Menegtahui keadaan social-budaya Arab pada
masa bani Umayah
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Perluasan Wilayah pada Masa Bani Umayyah
Ekspansi yang terhenti pada masa Khalifah Utsman dan
Ali dilanjutkan oleh dinasti ini. Di zaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan.
Begitu pula Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul.
Angkatan lautnya menyerang ibu kota Bizantium, Konstatinopel. Ekspansi ke timur
kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abd Al Malik. Dia mengirim tentara dan
berhasil menaklukkan Balkh, Bukhara, Khawariz, Fergghana, Samarkhand,
Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maltan.
Ekspansi ke barat besar-besaran dilanjutkan di zaman Al
Walid ibn Abd Malik. Pada masanya tercatat suatu ekspedisi militer dari Afrika
Utara menuju Barat daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Setelah Aljazair
dan Maroko dapat di tundukkan, Tariq bin Ziyad, pemimpin pasukan islam, dengan
pasukannya memyeberangi selat yang memisahkan antara Maroko dengan benua eropa,
dan mendarat di Jabal Tariq. Tentara Spanyol dapat di kalahkan. Kordova
dikuasai. Pulau-pulau yang terdapat di laut tengah juga jatuh ke tangan islam.[1]
2.2
Sistem Pergantian Khilafah pada Masa Bani Umayyah
Pada masa bani Umayyah, pemerintahan
yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis
(kerajaan turun temurun). Istilah khalifah tetap digunakan, namun
Muawiyah(Khalifah pertama pada masa bani Umayah) menyebutnya “khalifah Allah”
dalam pengertian “penguasa” yang diangkat oleh Allah.
Khalifah besar pada dinasti ini adalah
Muawiyah ibn Abi Sufyan(661-680M), Abd Malik ibn Marwan(685-705M), Walid ibn
Abd Malik(705-715M), Umar ibn Abd Aziz(717-720M), dan Hasyim ibn Abd Malik(724-743M).[2]
2.3
Perkembangan Ilmu Keagamaan pada Masa Bani Umayyah
Pada masa daulah umayah terdapat empat
pusat kebudayaan, yaitu Makkah, Madinah, Basrah, dan Kufah.
Di
masa daulah Umayah lebih tepatnya merupakan masa penyebaran benih kebudayaan
yang nantinya hidup subur di masa daulah Abbasiyah. Ilmu pengetahuan yang
berekmbang oada masa ini adalah ilmu-ilmu keagamaan (naqliyah), seperti ilmu
qiroat, tafsir, hadits, fiqh, bahasa, kalam, tasawuf, dan arsitektur. Setiap
ilmu itu berkembang dengan pesat pada masa bani abasiyah.[3]
2.4
Sistem Sosial-budaya Arab pada Masa Bani Umayyah
Pada masa pemerintahan Umayyah kondisi
social dibagi menjadi empat kelas social yaitu :
Kelas
pertama, yaitu kelas yang biasanya diisi oleh para penguasa islam.
Kelas
kedua, para muallaf yang masuk islam
Kelas
ketiga, golongan para sekte-sekte dan para pemilik kitab suci atau disebut juga
dengan Al dzimmah
Kelas
empat adalah golongan paling rendah yaitu golongan para budak [4]
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pada masa bani Umayah, terjadi banyak
perluasan wilayah, menunjukkan dinasti ini cukup solid dalam membentuk angkatan
perang. Begitu pula dengan ilmu keagamaan, pada dinasti inilah bermunculan
banyak ilmu keagamaan yang nantinya akan berkembang pesat pada zaman bani
Abasiyah. Dinasti Umayah menggunakan sistem monarchi karena ingin mencontoh.
Keadaan social budaya di zaman ini terbilang kurang baik karena banyak terjadi
pergolakan di masyarakat. Meski demikian, bani umayah tetap memperhatikan
kesejahteraan rakyatnya dalam segi social mereka.
DAFTAR
PUSTAKA
Yatim,
Badri. 2013. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta
: Rajawali pers
Aen,
I. Nurul. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung
: Pustaka setia
Nasution,
Syamruddin. 2013. Sejarah Peradaban
Islam. Pekanbaru : Yayasan Pustaka Riau
http://khalifasolihin.blogspot.com/2011/11/sistem-sosial-budaya-dan-model.html?m=1
artikelnya sangat menarik gan pas buat bacaan menjelang tidur
BalasHapus