Unsur-unsur Komunikasi


A.    Unsur-unsur komunikasi
Untuk bisa berkomunikasi dengan baik dengan metode apapun dan agar tujuan komunikasi tersampaikan dengan sempurna dan aktual, komunikator harus mengetahui etika komnikasi, cara komunikasi, fungsi komunikasi yang sepenuhnya. Disamping itu, komunikator juga  harus mengetahui dan memahami unsur-unsur komunikasi yang benar.
Harold D. Lasswell mengatakan bahwa dalam komunikasi yang benar kita harus mengetahui beberapa unsur komunikasi terlebih dahulu yang di formulasikan dalam bentuk pertanyaan berikut ini :
1.      Who? ( siapa )
“Siapa” yang dimaksud disini adalah sumber informasi atau pesan yang akan disampaikan. Sumber komunikasi bisa berupa Individu dan kelompok atau organisasi.
Pertama, sumber komunikasi yang berasal dari individu (seorang) yakni sebuah informasi atau pesan dapat disampaikan untuk sesame individu ( antar pribadi) atau untuk kelompok atau organisasi. Salah satu kelebihan dari komunikasi yang bersumber dari individu adalah (whom) atau target komunikasi dapat lebih focus dan intens dalam menerima pesan atau informasi yang disampaikan. Kedua, komunikasi yang bersumber dai sebuah kelompok atau individu. Yang dimaksud disini adalah sebenarnya komunikasi ini pun pada dasarnya disampaikan oleh seseorang (individu) namun ini juga atas nama organisasi atau kelompok tersebut dan untuk kepentingan atau penyampaian hajat (tujuan) dari organisasi atau kelompok tersebut. namun ada juga yang disebut instituttionslizzed person (orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi). Seperti perusahaan, penerbit buku atau majalah, televisi, studio film, stasiun radio. Nah, yang dimaksud Instituttionalizzed person adalah seperti missal seorang redaktur pada sebuah penerbit majalah atau buku, seorang humas pada sebuah perusahaan dll. Maka ialah sebenarnya yang dimaksud komunikator yang bersumber dari sebuah lembaga, organisasi atau kelompok. Mereka bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi. Ketiga, yakni massa. Yang dimaksud disini adalah komunikasi yang disampaikan sebuah lembaga atau organisasi atau perorangan dengan cara melalui sebuah media (perantara) dan disampaikan pada khalayak umum. Dan informasi atau pesan yang disampaikan bersifat aktual.

2.      Says What? ( informasi apa )
Setiap komunikasi harus diawali dengan stimulus yang masuk pada diri individu yang ditangkap melalui panca indra[1]. Stimulus tersebut kemudian diproses didalam otak dengan pengetahuan, pengalaman dan didampingi oleh keimanan. Stimulus tersebut telah mengalami proses intelektual yang kemudian menjadi sebuah informasi. Adapun informasi yang disampaikan tersebut disebut sebagai pesan.
Claude E. Shannon dan Warren Weaver (1949) mendefinisikan informasi adalah energy yang terpolakan, yang mempengaruhi individu dalam mengambil keputusan dari kemungkinan-kemungkinan yang ada)[2]. Dalam kata kain, informasi menurut Shannon dan Weaver bisa disebut dengan “ilmu” dan disandingkan dengan pengalaman dan akal dan tetap berpedoman pada agama. Sehingga dapat menghasilkan keputusan yang terbaik.
Kualitas sebuah informasi sangat ditentukan oleh pengetahuan, pengalaman dan iman seseorang yang mengolah stimulus sebagai sebuah informasi. Burch (1986: 5) mengatakan bahwa sebuah informasi yang berkualitas sangat bergantung pada Kecermatan (accuracy), tepat waktu (timeliness) dan relevansinya[3]. Sebuah informasi dikatakan akurat apabila sudah tepat sasaran, target dipastikan menerima informasi dengan sangat baik dan sempurna. Informasi dikatakan tepat waktu jika dibuat dan dapat digunakan pada saat yang tepat. Adapun relevansi sebuah informasi berhubungan pada pengambilan keputusan yang telah direncanakan.
Dapat disimpulkan bahwa kualitas sebuah informasi tergantung bagaimana seorang pengolah informasi mengolah stimulus dengan baik dan apakah inormasi tersebut sudah akurat, tepat waktu dan relevan dengan kebutuhan target. Disamping itu kualitas informasi juga dapat diukur berapa persen target dapat menerima dan dapat menggunakanya.

3.      In Which Channel? ( Melalui apa )
Banyak cara dalam berkomunikasi atau menyampaikan informasi. Melihat aspek siapa (who) dan untuk siapa (whom) informasi tersebut disampaikan. Ini akan menentukan bagaimana cara penyampaian yang tepat, dengan apa informasi tersebut dapat tersampaikan secara maksimal. Beberapa perantara yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi missal melalui media massa seperti surat kabar, majalah, televisi dll. atau melalui alat komunikasi seperti telepon atau media sosial.

4.      To Whom? ( Kepada Siapa )
Unsur to whom adalah menyangkut sasaran-sasaran komunikasi, sasaran kepada siapa informasi ditujukan. Ini merupakan salah satu unsur yang sangat penting karena komunikasi dikatakan berhasil jika sudah tersampaikan secara penuh terhadap siapa yang ditargetkan. Kembali kepada kualitas informasi, target informasi juga sangat dipertimbangkan karena keberhasilan komunikasi juga ditentukan seberapa besar kemampuan target dapat menerimanya. Aspek intelektual, pengalaman dan iman targetpun secara tidak langsung juga sangat berperan aktif.

5.      With What Effect? ( berefek seperti apa )
Efek adalah perubahan-perubahan yang terjadi didalam diri audience (dalam hal ini adalah target) sebagai akibat dari keterpaan pesan-pesan media. David berlo mengklarifikasinkan efek menjadi tiga yaitu pengetahuan , sikap dan perilaku nyata[4].ketiga perubahan tersebut biasanya terjadi tidak bersamaan. Perubahan perilaku biasanya didahului oleh perubahan sikap.
Sebuah informasi tersebut apakah berdampak positif atau negatif kepada kedua belah pihak (sumber dan target). 
Bagaimana komunikator mengetahui adanya efek atau perubahan yang terjadi ? ini dapat dilihat dari bagaimana tanggapan target. Ini dapat mengukur berhasill atautidaknya sebuah komunikasi. Dan dapat menjadi feedback untuk komunikator.
Menurut penulis, Berbicara mengenai feedback atau efek yang didapat. Efek dapat dibagi dilihat dari pengetahuan, pola pikir, perilaku (akhlak) dan aspek keagamaan seperti ibadah. Dalam aspek pengetahuan dapat diketahui adanya perubahan jika pengetahuan bertambah luas dan ini akan berdampak pada pola pikir yang terbentuk akan lebih baik. Selanjutnya akan dapat membuat target menjadi pribadi yang selalu dapat memikirkan dampak positif negatif ketika akan melakukan sesuatu (mengambil keputusan) dan luasnya ilmu agama serta akan berdampak kepada semangat dan berkualitasnya ibadah.


[1] Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi ( Jakarta, PT. Grasindo, 2004 ) Hal. 28
[2] Ibid Hal.29
[3] Ibid Hal.30
[4] Ibid Hal.77

1 Komentar untuk "Unsur-unsur Komunikasi"

  1. Your Affiliate Profit Machine is waiting -

    Plus, making money online using it is as simple as 1...2...3!

    Here are the steps to make it work...

    STEP 1. Input into the system what affiliate products you intend to promote
    STEP 2. Add PUSH button traffic (this ONLY takes 2 minutes)
    STEP 3. See how the affiliate products system grow your list and sell your affiliate products all on it's own!

    Do you want to start making profits???

    Click here to check it out

    BalasHapus

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel