Untuk apalah hidup ini? Kalau tidak untuk Allah
Selasa, Mei 09, 2017
Tambah Komentar
Untuk apalah hidup ini? Kalau tidak untuk Allah
Ada yang belajar dari masa lalu. Ada juga yang hanya menyesalinya dan terus mengulang kesalahan yang sama.
Yang terbaik tentu yang belajar dari pengalaman. Yang selalu memikirkan perbaikan. Yang mendambakan masa depan lebih baik. Ia teridentifikasi sebagai jiwa yang selalu belajar. Semangat untuk tahunya tinggi sekali.
Karena pilar dari kebaikan dari jenis apapun itu berawal dari ilmu pengetahuan. Mustahil manusia beriman tanpa tahu tuhannya siapa. Mustahil amal ibadah diterima tanpa ilmu pengetahuan.
Karena semangat saja tidak berdampak pada apapun. Yang signifikan adalah take action dan dibarengi dengan antusiasme tentunya. Take action dengan terpaksa tidak akan pernah menghasilkan kualitas maksimal.
Doing activity with high motivation juga tidak berarti apa-apa jika tidak diniatkan karena Allah dan untuk mendapatkan ridha / beribadah kepada Allah.
Kerja semangat untuk menumpuk harta, membeli mobil 3, membangun rumah 25 x 50 meter persegi untuk ditempati berdua, dan untuk gaya-gayaan didepan manusia.
Untuk apalah itu semua.
Karena sejatinya, keberkahan hiduplah puncak dari kebahagiaan di dunia ini. Bisa mengenal Allah dan mendekat padaNya setiap saat. Nikmat dan manisnya tidak dapat tertandingi oleh apapun. Nikmat iman dan islam.
Selalu berharap petunjuk dariNya.
Belum ada Komentar untuk "Untuk apalah hidup ini? Kalau tidak untuk Allah"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...