MAKALAH BAHASA INDONESIA KELAS 12: MENGANALISIS NOVEL
Selasa, Februari 20, 2018
Tambah Komentar
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Karya sastra selain sebagai media pendidikan, kontrol sosial, pemberontakan, juga berfungsi sebagai penyampaian pesan kepada masyarakat atas segala polemik persoalan yang ada sehingga kita dapat mempunyai gambaran atas apa yang harus kita lakukan saat harus menghadapi persoalan yang sama dengan apa yang terjadi dalam sebuah karya sastra (Novel) misalnya. Maupun bersifat fiktif – imajener, diakui atau tidak karya sastra sangatlah berpengaruh dalam kehidupan kita. Dilihat dari sejarahnya, mulai dari angkatan pujangga baru sampai sekarang telah banyak mengalami perubahan – perubahan baik dalam cara penyampaiannya, tema yang diangkat, penggunaan diksi, dan sebagainya ataupun perubahan-perubahan yang disebabkan oleh karya itu sendiri dalam masyarakat.
Karya sastra merupakan hasil rekaan yang di ciptakan oleh sastrawan melalui imajinasinya, walaupun karya sastra yang diciptakan merupakan imajinasi atau khayalan pengarang yang tinggi, tetapi karyanya tetap bersumber pada kehidupan. Sastrawan merupakan anggota masyarakat yang terikat oleh status sosial, oleh karena itu karya yang dihasilkan juga menggambarkan kehidupan masyarakat dilingkungannya. Menurut Aristoteles dalam Nurgiantoro (1998: 7), sastra merupakan merupakan perpaduan antara mimetik dan kreasi, khayalan dan realitas. Mimetik memberikan pemaknaan bahwa sastra merupakan peniruan atau pencerminan terhadap realitas kehidupan. Sebagai hasil dari proses kreatifitas, karya sastra merupakan hasil perenungan dari objek realitas yang dianggat menjadi karya. Pada intinya sebuah proses kreasi merupakan hasil imajinasi atau khayalan pengarang.
Karya sastra merupakan hasil rekaan yang di ciptakan oleh sastrawan melalui imajinasinya, walaupun karya sastra yang diciptakan merupakan imajinasi atau khayalan pengarang yang tinggi, tetapi karyanya tetap bersumber pada kehidupan. Sastrawan merupakan anggota masyarakat yang terikat oleh status sosial, oleh karena itu karya yang dihasilkan juga menggambarkan kehidupan masyarakat dilingkungannya. Menurut Aristoteles dalam Nurgiantoro (1998: 7), sastra merupakan merupakan perpaduan antara mimetik dan kreasi, khayalan dan realitas. Mimetik memberikan pemaknaan bahwa sastra merupakan peniruan atau pencerminan terhadap realitas kehidupan. Sebagai hasil dari proses kreatifitas, karya sastra merupakan hasil perenungan dari objek realitas yang dianggat menjadi karya. Pada intinya sebuah proses kreasi merupakan hasil imajinasi atau khayalan pengarang.
B.Rumusan Masalah
1.Mengetahui Unsur Ekstrinsik apa saja yang terdapat dalam Novel yang kita Analisis
2.Mengetahui Gaya Bahasa apa yang digunakan dalam Novel tersebut
3.Mengetahui kelebihan dan kelemahan dalam Novel tersebut
4.Mengetahui Unsur Psikologis yang terdapat dalam Novel serta amanat yang disampaikan dalam Novel tersebut
C..Tujuan Penelitian
1.Tujuan penelitian yang saya buat ini adalah untuk belajar bagaimana caranya menganalisis sebuah Novel dengan benar sesuai dengan ketentuan ketentuan yang ada.
2.Dalam Penelitian ini pun saya bisa mengambil hikmah dari Novel yang saya Analisis serta hikmah atas pembelajaran dalam penelitian menganalisis Novel ini.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kesusastraan dikenal berbagai macam jenis sastra (genre). Sejak Plato dan Aristoteles membagi karya sastra menjadi tiga kategori (Wellek dan Warren, 1984: 300) yakni, puisi, prosa dan drama, kini ketiga genre sastra tersebut merupakan genre sastra secara garis besar. Menurut Nurgiyantoro (1995 : 1), dunia kesusastraan mengenal prosa (Inggris: prose) sebagai salah satu genre sastra di samping genre-genre yang lain. Prosa dalam pengertian kesusastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan (disingkat: cerkan) atau cerita khayalan. Bentuk karya fiksi yang berupa prosa adalah novel dan cerpen.
Kata novel berasal dari kata Latin novellas yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti baru. Dikatakan “baru” karena jika dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain, jenis novel ini muncul kemudian (Tarigan, 1991: 164). Dalam sastra Indonesia, pada angkatan 45 dan seterusnya, jenis prosa fiksi yang disebut roman lazim dinyatakan sebagai novel (Waluyo, 2002: 2). Dengan demikian, untuk selanjutnya penyebutan istilah novel di samping mewakili pengertian novel yang sebenarnya, juga mewakili roman.
B.Biografi Penulis
Prisca Primasari lahir di Surabaya,22 februari.Salah satu impiannya adalah mencicipi semua chocolate di dunia..Novelnya sebelum ini berjudul Love Theft#1,Love Theft#2,dan Purple Eyes.Ia adalah penggemar berat cokelat.Bahkan,mungkin bisa dibilang pecandu cokelat Alasannya sederhana karena cokelat sangat lezat.Dan,rasa suka inilah yang akhirnya menggiring ia untuk menulis novel ini.Novel sederhana tentang minuman favorit saya,cokelat.
Prisca bisa dikunjungi di:
Instagram :@priscaprimasari
Twitter :@priscaprimasari
Facebook :Prisca Primasari
Blog :priscaprimasari.tumblr.com
Sinopsis
Whatt???Marzipan tutup?Viola shock berat begitu tahu kedai minuman cokelat favorit itu tutup untuk selamanya.Karena itu,ia dan Auden-pria yang baru saja ditemuinya dan sama-sama penggemar Marzipan-mencari tahu alasan kedai itu bubar jalan.Ternyata,Marzipan memang harus tutup karena pemiliknya akan pindah ke luar negeri.
Sebelum pergi,pemilik kedai malah memberikan tantangan kepada Viola dan Auden.Kalau pengin banget minum,kenapa tidak bikin sendiri?Shock tahap dua!Viola tidak pernah akur dengan urusan dapur,ia hanya bisa saling pandang dengan Auden.
Demi dapet merasakan lagi surga kelezatan cokelat Marzipan,Viola dan Auden jadi sering bertemu.Di tengah rasa penasaran menemukan racikan cokelat yang pas,secara perlahan Viola dan Auden mulai saling membuka diri.Sayangnya,salah seorang dari mereka terlalu jauh menyelami luka terdalam yang lainnya.Hubungan yang harusnya berlanjut hangat,terpaksa tersendat.
C.Unsur Ekstrinsik
1. Sudut Pandang
a.tokoh
Sudut Pandang tokoh yang digunakan dalam Novel ini adalah sudut pandang ke 3 yang terdapat kata:”Viola membuka pintu lemari pantry seusai makan dan mencuci piring.”
Dan terdapat uga sudut pandang orang ke 4 yang terdapat kata sebagai berikut:”Dia sudah berpengalaman untuk tidak memercayai janji-janji olav.”
Dan terdapat juga sudut pandang orang ke 2 yang terdapat kata sebagai berikut.”Pemuda itu mengendarai motor,berhenti di depan kedai Marzipan.”
b. penulis
Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang Novel ini adalah menceritakan masa-masa penulis pada saat ia remaja dan bagaimana dia sangat menyukai cokelat sesuai dengan judul yang ia buat”Heartwarming Chocolate”.
c. pembaca
Menurut saya Novel ini sangat menarik untuk saya yang suka memasak dan menyukai cokelat.Dalam novel ini saya bisa belajar untuk tidak menyerah dalam bereksperimen untuk memasak.
2.Nilai Budaya
Novel ini menceritakan perpaduan antara budaya Indonesia dan budaya barat.Seperti yang di tulis dari kutipan buku ini yaitu terdapat kata
1.Berada di wilayah Kota Bandung yang sejuk dan dipenuhi deretan kafe manis serta Factory Outlet.
2.Reagan pasti sudah mencoba puluhan minuman cokelat selama tinggal di Amerika.
3.Nilai Sosial
Dalam Novel ini Nilai social pun ada,dari pertemanan tokoh-tokoh yang terdapat dalam buku tersebut.Sperti yang tertulis dalam novel tersebut terdapat kata
1.Di meja di sudut ruangan,Mimi dan Sarah sedang asyik mengobrol lirih.
2.Viola dan Auden berpamitan setelah mereka bertiga mengobrol panjang.
3.Viola bisa menganggap pemuda itu adiknya.
4.Nilai Pendidikan
Nilai pendidikan di dalam novel ini banyak diperlihatkan seperti yang tertulis dalam novel tersebut terdapat kata
1.Jurusan Desain Produk ITB
2.IQ nya sangat tinggi
3.Reagan selalu menduduki peringkat pertama di sekolah.
5.Nilai Moral
Pesan-pesan Nilai Moral dari novel tersebut.Seperti yang tertulis dalam novel terdapat kata
1.Kemarin,saat mengantarkan Viola pulang
2.Membuatkan Cokelat untuk Reagan
3.Terdengar suara pintu di ketuk
4.Memastikan anak itu tidak kembali ke Connecticut tanpa berpamitan padanya.
5.Sejauh apapun mereka berpisah,mereka tetaplah kakak dan adik.
6.Nilai Religius
Dari Nilai Religius dalam buku ini tidak terlalu menonjol dalam arti kata hanya sedikit pembicaraan tentang nilai religious dalam novel ini,seperti terdapat kata
“Berdoa dalam hati.”
D.Gaya Bahasa
1.Majas Hiperbola
a.Di tambah balok-balok es yang berdentingan di dalam gelas.
b.Seolah bersiap mengahadapi ledakan dinamit
c.Membuka pintu dengan dramatis
d.Selalu rindu kalau seminggu saja tidak meeminum cokelat tersebut
e.Galau ketika kehabisan cokelat marzipan
2.Majas Personifikasi
a.Seakan ingin meramaikan suasana,sarung-sarung tangan beledu dan variasi kaus kaki wol berjajar di rak-rak mungil.
b.Hanya ada lukisan lemon short cake pudar yang tergantung miring di dinding,tampak kesepian tanpa tema.
3.Majas Metafora
a.Orang-orang bilang dia punya mahkota yang indah.
b.Wajah mereka bercahaya diterpa lampu kekuningan di sebuah ruangan temaram.[2]
4.Majas Alegori
a.Memesan dan membayar
5.Majas Metonemia
a.Dia mengulurkan Tupperware itu kepada Viola,lalu membuka tutup Tupperware.
6.Majas Paralelisme
a.Kerut-kerut di wajahnya lebih dalam
b.Viola sadar bahwa stroberi-stroberi itu tetap ranum
c.Kalau-kalau nanti dia benar-benar di pecar dari Anyelir’s Shoes
d.Viola tertegun memandang gelas-gelas plastic
7.Majas Sinisme
a.Olav terus menyanyikan lagu korea,dan sebagian besar lirik lagu itu dia ganti dengan kata’Cokelat’.
8.Majas Sinestesia
a.Seorang wanita muda bertubuh ramping,berambut lurus panjang kemerahan
b.Pemuda itu menaikkan kedua alis,bibirnya sedikit tersenyum geli,tapi tatapan matanya berubah hangat.
c.Seorang wanita turun dari dalam mobil.Rambut wanita panjang terawan,tubuhnya semampai khas model.
d.Seorang pria asing yang tampan dan berkulit pucat,berwajah tirus,dengan rambut-rambut halus di sekeliling bibirnya.
9.Konotasi
a.Suara Anyelir jernih seperti gemercih air mancur
b.Aroma tanah lembap terasa menyenangkan
c.Langit berwarna biru murni
d.Tenggorokannnya masih saja seperti tertusuk jarum
e.Cahaya lampu kuning yang redup,menyirami halaman toko-toko tersebut.
10.Denotasi
a.Dia pun cerdas,lulusan sekolah fashion di perancis
b.Bohong besar kalau tidak merasa iri kepadanya
c.Kedai itu benar-benar kosong
d.Pembawaannya sangat anggun dan menawan
e.Dia memang tidak pernah berteman baik dengan dapur.
11.Kata Baku
a.Menatap d.Merangkup g.Redup
b.Kebahagiaan e.Kerut h.Kenangan
c.Menghela f.Termenung i.Sedih
12.Kata Non Baku
a.Sepele d.gimana g.panik
b.Mentang e.mau h.entar
c.Nggak f.nyaris i.numpuk
13.Aliran Romantisme
a.Dia menginginkan kehadiran Auden lebih dari siapapun
b.Jantung Viola berdebar lebih kencang[3]
c.Viola dan Auden berjalan-jalan di trotoar yang sejuk menjelang senja
d.Dia mengegenggam kedua tangan Auden
e.Viola mendongak menatap pemuda itu
f.Auden menatap Viola,sorot matanya lebih hangat dan lembut.
14.Unsur Psikologis
a.Setelah orangtua Viola yang sama-sama pengusaha itu bercerai
b.Memikirkannya lebih daripada yang dilakukan orang orang Normal.
c.Dia membuang muka,mencoba berkonsentrasi
d.Ini semua hanya masalah kesabaran
e.Semenyedihkan itulah hubungan Viola dengan orangtuanya.
15.Kelemahan buku
Dalam Novel yang berjudul Heartwarming Chocolate ini ada beberapa kata baku uang tidak biasa di dengar,jadi sulit memahami maksud kata tersebut dan tidak ada penjelasan kata tersebut yang biasanya penulis Novel tuliskan di bawahnya atau bisa dibilang footnote.Dalam budaya apapun,di sini tinggal di daerah Bandung tetapi dalam novel tersebut budaya barat yang paling mendominasi.
16.Kelebihan buku
Dalam Novel ini banyak terkandung pesan moral,bahasa yang dipakai pun sopan.Kalimat nya pun bagus-bagus dan rapi.Bacaan ini sangat cocok untuk remaja,dan juga bagi pencinta cokelat serta yang suka masak karena sesuai judulnya ‘Heartwarming Chocolate’.Bagi anda pecinta cokelat ini sangat cocok untuk anda.Apalagi dalam Novel ini kita memang diajak untuk ber imajinasi tentang cokelat Marzipan yang lezat itu.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Cerita kisah dari Novel ini sangat bagus dan cocok untuk kalangan remaja,pesan moral pun mudah di terima dan dipahami.Tetapi ada juga kelemahan dalam buku ini kata-kata baku yang belum pernah di dengar tidak dikasih penjelasan (footnote),dan ada beberapa yang salah ketik.Tapi bacaan ini sangat saya rekomendasikan untuk yang suka cokelat,suka makan,suka masak karena sangat memotivasi kita untuk tidak pernah menyerah mencoba untuk hasil yang terbaik.
Saran
Dalam karya Prisca Primasari ini kita di ajak untuk terus ber mimpi serta selalu melestarikan budaya membaca agar kita mempunyai wawasan yang luas serta selalu berusaha untuk mencoba walaupun itu gagal berkali kali tapi kita harus mencobanya terus,karena tak ada usaha yang sia-sia.
Identitas Buku
Judul buku :Heartwarming Chocolate
Pengarang :Prisca Primasari
Penerbit :PT Bentang Pustaka
Tahun terbit :2016
Penyunting :Dila Maretihaqsari
Perancang :Nocturvis
Pemeriksa Aksara :Mia Fitri Kusuma
Penata Aksara :Nuruzzaman
Daftar Pustaka
Primasari Prisca,2016.Heartwarming Chocolate,Bentang
Belum ada Komentar untuk "MAKALAH BAHASA INDONESIA KELAS 12: MENGANALISIS NOVEL"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...