MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM “SEJARAH PERKEMANGAN MANAJEMAN II"


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEJARAH PERKEMANGAN MANAJEMAN II"

Kelompok 2
Muhammad Rofiudin dkk[1]

Dosen Pembimbing
Nurul Yaqien, M.Pd

ABSTRAK
A. Pendahuluan
Aliran kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk Team Riset Operasi (Reserch Operation), dipimpin oleh P.M.S Blackett. Team ini terdiri dari ahli matematika, fisika, dan ilmuwan lainnya. Inggris berhasil menemukan terobosan-terobosan penting dari team tersebut. Amerika Serikat kemudian meniru, membentuk team riset operasi seperti yang dibentuk Inggris. Komputer digunakan untuk menghitung model-modek matematika yang dikembangkan.

Ketika perang selesai, model-model dari riset operasi tersebut kemudian diaplikasikan ke Industri. Industri juga mengalami per-kembangan pesat dengan persoalan-persoalan yang semakin kompleks. Persoalan tersebut tidak dapat lagi dipecahkan dengan metode-metode konvensional. Model riset operasi diperlukan dalam hal ini. Beberapa model riset operasi : CPM (Critical Path Method) yang digunakan untuk merencanakan proyek, teori antrian untuk memecahkan persoalan antrian.
Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung pada situasi manajemen. Beberapa contoh model manajemen operasi adalah : pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-even, programasi lenier (linear programming). Manajemen operasi sering dianggap sebagai aplikasi dari riset operasi.

B. Pembahasan
1. Model Sain Manejemen untuk sistem pendukung Keputusan
Awalnya model sain menejemen di terapkan untuk mencari solusi dari masalah-masalah khusus,misalnya, model antrian khusus pada suatu toko atau bank. Meskipun demikian,evolusi yang terjadi komputer dan teknologi informasi telah memudahkan pengembangan sistem komputer yang dapat menggabungkan beberapa model dan teknik sains menejemen untuk menyelesaikan masalah organisasi yang lebih rumit. Sistem pendukung keputusan (decision support system-DDS) adalah suatu sistem komputer yang membantu pengambil keputusan memahami masalah rumit yang melibatkan bebrapa bagian dari suatu organisasi atau proses operasi.[2]
Manajemen sains (management science/MS) Merupakan pendekatan pengambilan keputusan managerial yang di dasarkan atas metode-metode ilmiah yang menggunakan banyak analisis kuantitatif.berbagai nama telah diberikan untuk bidang ilmu yang melibatkan pendeketan-pendekatan kuantitatif untuk prngambilan keputusan; selain managemen sains, nama lainnya yang terkenal dan diterima secara luas  adalah
(Research/OR) sekarang, banyak yang menggunakan istilah riset operasi  dan management sain secara bergantian. Kita akan menggunakan kedua istilah tersebut dalam dalam pengertian yang sama dalam buku ini.
Revolusi manajemen sains pada awal 1900an, yang di cetuskan oleh frederic W Taylor, membrikan dasar bagiMA/OR. Namun manajemn sains/riset operasi moderen umumnya di anggap muncul selama priode perang dunia ke II, ketika tim risert di bentuk untuk menangani masalah-masalah strategis dan taktis yang di hadapi militer. Tim ini, yang seringkali terdiri atas orang-orang dari berbagai bidang ilmu (misalnya ahli matematika,teknil, dan perilaku), bersama-sama memecahkan masalah dengan melanjutkan riset  dengan pendekatan kuantitatif untuk pengambilan keputusan.
Dua perkembangan yang terjadi selama priode pasca perang duinia ke II  menyabakan berkembagnya penggunaan manajemen sais dalam bidang nonmiliter. Pertama, dilanjutkannya riset-riset pendekatan kuantitatif untuk pengambilan keputusan menghasilkan berbagai perkembangan metodologi. 
Pada tahun 1947 atas metode simpleks yang di gunakan untuk memecahkank masalah pemprogaman linier. Masih banyak lagi  perkembangan metodologi lainnya yang terjadi, dan pada tahun 1957 buku pertama yang mengenai riset operasi di terbitkan oleh churchman, ackoff, dan amoff.
Bersamaan dengan berbagai perkembangan metodologi ini, terjadi peningkatan besar dalam kemampuan komputasi sebagai akibat tersedianya komputer digital. Komputer memungkinkan para praktisi menggunakan metodologi yang lebihg canggih untuk memecahkan berbagai masalh-masalah industri. Perkembangan teknologi komputer terus berlanjut; mikrokomputer yang ada sekarang lebih canggih daripada komputer mainframe tahun 1970an. Sekarang, berbagai variasi dari pengembangan meetodologi  pasca perang Dunia II  digunakan pada mikrokomputer untuk memecahkann masalah yang lebih  besar daripada yang di pecahkan dengan komputer mainframe tahun 1980.[3]

2. Model Kuantatif
Model kuantitatif, merupakan model keputusan yang mempergunakan angka. Angka mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan, penggunaan dan pemecahan model kuantitatif.pemecahan masalah menejemen dengan mempergunakan model kuantitatif yang sangat menarik, karena pemecahan hasil pemecahannya di pergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan . karenanya, model kuantitatif seperti ini dapat di pandang sebagai model keputusan.
Setiap model keputusan memiliki variabel-variabel yang di sebut variabel keputusan.Pemecahan dengan model kuantitatif akan menghasilkan nilai atau angka ini menyatakan atau menyiratkan keputusan-keputusan teretentu yang diwakili oleh variabel-variabel keputusan. Dengan perkataan lain, penggunaan model kuantitatif dalam memecahkan masalah, keputusan-keputusan yang di hasilkan adalah angka.
Telah kita ketahui bahwa model kuantitatif adalah di dasarkan pada data angka/numerik,dan model-model keputusan menghasilkan variabel-variabel keputusan yang berupa angka. Tetapi model kuantitatif juga dapat menghasilkan angka yang tidak merupakan keputusan. Sebagai contoh adalah model lincar programming yang bertujuan memaksimalkan laba yang dicapai oleh suatu perusahaan. Model ini akan menghasilkan angka yang merupakan keputusan dan angka yang bukan  merupakan keputusan.[4]
    3. Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses manajemen, yaitu dimulai dengan perencanaan/persiapan dan berakhir dengan pengendalian. Untuk mendapatkan hasil yang baik, proses pengambilan keputusan seharusnya mengikuti tahapan yang sistematis dan terkendali. Hasil suatu proses pengambilan sangat dipengaruhi bagaimana tahapan proses itu dilaksanakan.
Tahapan pengambilan keputusan mencangkup sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah dan faktor-faktor yang berpengaruh
Kegiatan ini berupa identifikasi masalah secara jelas dan tepat termasuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab dan mempengaruhi hasil keputusan. Merupakan tahan yang penting karena kesalahan identifikasi mempengaruhi efektif tidaknya pengambilan keputusan yang akan dibuat.
2. Tetapkan tujuan dan kriteria keputusan untuk memilih solusi
Tujuan dari suatu pengambilan keputusan dapat bermacam-macam, misalnya maksimisasi keuntungan, minimalisasi penggunaan sumber daya, memperluas pangan pasar, atau mengalahkan pesaing. Dimensi waktunya bisa dalam jangka pendek atau panjang. Manajer harus menetapkan tujuan yang menjadi prioritas utama, serta kriteria keberhasilan dan ukuran-ukuran secara obyektif.
3. Kembangkan model dengan beberapa alternatifnya
Kembangkan beberapa model yang menggambarkan situasi/keadaan yang diamati. Model dapat dibuat dalam bentuk fisik, skematik, atau matematik, dan harus diusahakan memuat unsur-unsur utama yang dapat mencerminkan keadaan nyata dari situasin yang diamati.
4. Analisi model dan bandingkan
Lakukan analisis terhadap model dan alternatifnya. Tahap ini merupakan pengembangan penyelesaian masalah untuk mencari kemungkinan berbagai jenis solusi yang dapat diambil.
5. Pilih model terbaik
Pilih solusi yang memenuhi kriteria yang telah sitetapkan dan relaistis untuk diimplementasikan.
6. Terapkan model terpilih
Terapkan hasil keputusan dan lakukan penyesuaian seperlunya jika diperlukan. Tahap ini mencangkup kegiatan memantau pelaksanaan keputusan untuk menjamin hasil yang dikehendaki tercapai.
    4.  Pendekatan Kuantitatif Atas Pembuatan Keputusan Manajemen
IM/OR, Sebutan umumnya, membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik. bila anda direkrut sebagai seorang spesialis IM/OR. Penerapan ilmu manajemen contoh sebagai berikut:
a. Pada Akuntansi dan Keuangan
1.         Ramalan dan perencanaan aliran khas
2.         Penentuan jumlah dan kelayakan kredit
3.         Sistem penagihan tunggakan kredit
4.         Alokasi modal investasi dari berbagai alternatif yang dihadapi perusahaan
5.         Pengelolaan investasi portofolio
6.         Peningkatan efektivitas akuntansi biaya
7.         Peningkatan akurasi auditing
8.         Penugasan tim audit secara efektif

b. Pada Pemasaran
1.         Penentuan paduan produk terbaik, berdasarkan permintaan pasar
2.         Penentuan perlu-tidaknya perusahaan mencari hak pemasaran atau suatu produk baru
3.         Alokasi advertensi di berbagai media
4.         Penentuan waktu terbaik untuk mengenalkan produk baru
5.         Penugasan tenaga penjual ke wilayah pemasaran secara lebih efektif
6.         Penempatan gudang di lokasi yang lebih efektif untuk meminimumkan biaya distribusi
7.         Evaluasi kekuatan pasar dari strategi pemasaran pesaing
8.         Perbandingan daya tarik pemasaran dari berbagai alternatif pengepakan/pengemasan
9.         Perencanaan jangkauan perjalanan para petugas penjual guna meminimumkan jarak tempuh

c. Pada Operasi produksi
1.         Meminimumkan persediaan atau inventori setengah jadi
2.         Penentuan bahan-bahan yang paling ekonomis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
3.         Peningkatan efesiensi proses produksi
4.         Penyesuaian produksi terhadap fluktasi permintaan
5.         Penentuan ramuan makanan ternak yang paling ekonomis
6.         Penyeimbangan kapasitas pabrik dengan permintaan pasar untuk menaikkan laba
7.         Penentuan pengadaan sub-sub produksi dalam proses produksi
8.         Penyeimbangan jalur perakitan yang mempunyai berbagai jenis operasi
9.         Penempatan pabrik baru pada lokasi yang paling efektif
10.     Alokasi anggaran riset (R) dan pengembangan (D) yang paling efektif
11.     Peningkatan kualitas operasi manufaktur
12.     Pemilihan ladang eksploitasi minyak dan gas yang paling efektif
13.     Penentuan ukuran terbaik untuk fasilitas manufaktur yang baru

d. Pada Pengembangan organisasi/sumber daya manusia
1.         Perekrutan karyawan baru pada waktu yang tepat, berdasarkan batasan latihan dan tingkat pensiun tertentu
2.         Penjadwalan program latihan untuk mengembangkan keahlian secara maksimum
3.         Penugasan karyawan tiap operasi guna memanfaatkan keahlian mereka secara maksimal
4.         Koordinasi kebutuhan tenaga kerja guna menghadapi permintaan yang naik turun
5.         Penentuan ukuran dan penyebaran terbaik atas tenaga penjual/lapangan
6.         Pengalokasian ilmuwan laboratorium untuk proyek penelitian dalam cara yang paling efektif
7.         Pengaturan pemakaian fasilitas kamar operasi di suatu rumah sakit guna memaksimalkan efektivitas fungsi ahli bedah dan jururawat
8.         Pengaturan pemakaian kamar gawat darurat si suatu rumah sakit untuk menawarkan kemungkinan keselamatan terbaik pada kemungkina biaya terendah
9.         Meminimumkan penggunaan karyawan kantor sementara
10.     Penentuan bobot negoisasi dalam situasi tawar menawar

5. Keuntungan dan Kerugian Pendekatan Kuantitatif
Penggunaan metode kuantitatif dalam memperbaiki pengambilan keputusan saat ini sudah sangat luas, berikut adalah keuntungan dan kerugian pendekatan kuantitatif:
A. Keuntungan/kelebihan:
1.         Dapat menunjukkan selisih atau variasi data yang dibutuhkan untuk menghasilkan pemecahan persoalan yang dapat dikerjakan
2.         Memungkinkan kita memahami situasi kondisi dan perubahan kondisi yang mendasari keputusan yang harus dibuat, serta memastikan pengaruh perubahan tersebut, tanpa dampak negatif atau biaya yang berlebihan
3.         Memungkinkan kita untuk mendapatkan pemecahan atas persoalan yang kompleks jauh lebih cepat daripada bila kita harus memeriksa semua kemungkinan kombinasi variabel yang terlibat
4.         Memungkinkan kita menyusun suatu model situasi sehingga pemecahan yang dihasilkannya dapat dikerjakan dengan komputer
5.         Karena lebih mampu memecahkan persoalan, dapat menghemat waktu manajemen dan menghindarkan dilibatkannya intuisi-intuisi yang tidak perlu
B. Kerugian/kelemahan:
1.         Seringkali harus menyederhanakan persoalan terlebih dahulu, terkadang penyederhanaannya terkadang berlebihan, sehingga mengakibatkan jawaban yang kurang berarti
2.         Teknik pemecahan masalah/persoalan sering terlalu mahal bila dibandingkan dengan teknik pemecahan yang lain yang lebih sederhana
3.         Terlalu berlebihan mengandalkan model sehingga mereka mengabaikan kenyataan bahwa model tidak dapat secara lengkap menggambarkan “dunia nyata”
4.         Kadang-kadang mengabaikan saran pengambil keputusan yang sama-sama mementingkan pendekatan kuantitatif dan intuisi demi dicapainya pemecahan efektif atas persoalan yang ada
5.         Banyak persoalan sebenarnya yang dihadapi pendekatan begitu runitnya sehingga sulit dijelaskan kepada pembuat keputusan[5]

6. Teknik Teknik Analisis
Teknik analisis Kuantitatif dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu teknik pemrogaman matematika, teknik probabilistik, teknik jaringan kerja, dan teknik lainnya. Teknik pemrogaman matematika mencangkup antara lain pemrogaman linear, metode transportasi, dan metode penugasan. Teknik ini umumnya berupa langkah-langkah matematis yang telah ditentukan dalam rangka memecahkan masalah. Teknik ini mengasumsikan semua parameter dalam model diketahui dengan pasti, tanpa kemungkinan adanya solusi lain, sehingga solusinya bersifat deterministik.[6]



[1] Muhammad Rofiudin       (18170015)
  Ilham
  Ainul Yaqin                        (18170017)
[2] satu
[3] dua
[4] tiga
[5] Richard Levin, Pengambilan keputusan secara kuantitatif, PT RajaGrafindo, Jakarta, 1995
[6]Herjanto Eddy, Sains Manajemen, PT Gramedia Widiasarana, Jakarta, 2009

Belum ada Komentar untuk "MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM “SEJARAH PERKEMANGAN MANAJEMAN II""

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel