MAKALAH BAHASA INDONESIA "SEJARAH SUMPAH PEMUDA"
Rabu, Oktober 17, 2018
Tambah Komentar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ir. Soekarno dalam
pidatonya menyebutkan “beri saya sepuluh pemuda maka akan saya guncangkan
dunia.” dengan gamblang menjelaskan bahwa jiwa pemuda adalah jiwa memiliki
semangat juang tinggi, jiwa pemuda memiliki kekuatan untuk menggoncangkan
dunia. Pemuda, yang dikenal masyarakat, sebagai Agent of Change. Bukan
ringan menyandang gelar itu. Sebagai agen perubahan, para pemuda memikul beban
nasib rakyat Indonesia di masa depan. Sebelum menjadi agen perubahan, pemuda
Indonesia juga harus memahami perjuangan pemuda pada zaman pra kemerdekaan.
bukan hanya sekadar mendengar dari mulut ke mulut, namun para pemuda harus
melirik napak tilas perjuangan para pemuda di zaman itu. Dimana saat itu semua
pemuda berkumpul dalam satu forum yang terdiri dari berbagai daerah yang
akhirnya melahirkan sumpah pemuda. Berbicara tentang sumpah pemuda seharusnya
membuat kita sebagai pemuda bangsa saat ini lebih mempunyai jiwa patriotisme
yang besar dibandingkan semangat pemuda zaman dulu. Terlebih kita sekarang
dihadapkan dengan yang namanya era milenial dimana teknologi semakin maju yang
memudahkan kita untuk bersatu dan berjuang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang
melatarbelakangi terbentuknya sumpah pemuda?
2. Siapa yang
mempelopori terbentuknya sumpah pemuda?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui hal-hal apa saja yang melatarbelakangi terbentuknya sumpa pemuda
2. Untuk
mengetahui siapa saja yang memepelopori terbentuknya sumpah pemuda
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 LATAR BELAKANG
TERBENTUNYA SUMPAH PEMUDA
Pada 1908, ditandai dengan berdirinya Budi
Utomo yang diprakarsai oleh Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan EFE. Douwes
Dekker, bangsa Indonesia mulai bangkit. Tujuan mulia pendirian organisasi ini
adalah membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, memajukan bidang pendidikan,
pertanian, peternakan dan kebudayaan. Masa penjajahan sudah menenggelamkan
semua bidang tersebut. Sudah saatnya bangsa Indonesia bangkit dan merebut
kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang besar. Perkembangan Budi Utomo cukup
baik. Hal ini dibuktikan dengan munculnya organisasi-organisasi kepemudaan
seperti Tri Koro Darmo (Jong Java), Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong
Betawi, Jong Minahasa, Sekar Rukun, dan Pemuda Timor. Pemuda-pemuda di daerah
sangat bersemangat untuk berjuang tetapi tidak memiliki rasa ingin bersatu.
Inilah yang membuat cita-cita untuk merdeka semakin sulit diwujudkan.
Organisasi-organisasi inilah yang menjadi cikal
bakal lahirnya Sumpah Pemuda. Salah satu organisasi pemuda yang paling gencar
mengumandangkan persatuan bangsa adalah Perhimpunan Indonesia (PI). PI adalah
organisasi pemuda yang terdiri atas pemuda-pemuda Indonesia dari berbagai suku
bangsa yang sedang menimba ilmu di negeri Belanda. Pada saat itu, sudah tidak
ada lagi rasa kesukuan dan kedaerahan di antara mereka. Para pemuda sudah sadar
bahwa sifat kedaerahan akan menghambat cita-cita mereka. Sifat ketergantungan
dengan pemimpin juga menjadi kendala tersendiri dalam meraih kemerdekaan.
Inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya kongres pemuda yang merumuskan
Sumpah Pemuda.
Dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan
antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada, maka dimulailah pertemuan-pertemuan
untuk menemukan kata mufakat sejak 1920an. Sayangnya, karena perbedaan
landasan, organisasi-organisasi tersebut belum menemukan titik temu. Kemudian
pada 15 November 1925, diadakanlah kongres pemuda untuk membentuk panitia
pelaksanaan kesepakatan bersama. Pada 30 April 1926 organisasi-organisasi
pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat massal yang dikenal dengan nama Kongres
Pemuda I.
Kongres inilah yang merupakan titik awal bersatunya
para pemuda Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Kongres ini berhasil
merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama, yaitu:
1.
Kemerdekaan Indonesia dari penjajahan merupakan
cita-cita bersama seluruh pemuda di Indonesia.
2.
Seluruh organisasi kepemudaan bertujuan untuk
menggalang persatuan.
Ide menyelenggarakan Kongres Pemuda Kedua berasal dari
Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi persatuan pelajar
seluruh Indonesia. PPPI berinisiatif untuk mengadakan rapat di tiga gedung yang
berbeda yang terbagi dalam tiga kali rapat. Rapat diadakan pada 26-28 Oktober
1928 di Jakarta. Kemudian, pada 26 sampai 28 Oktober 1928, semua perkumpulan
pemuda, mahasiswa, dan partai politik menghadiri Kongres Pemuda II. Kongres ini
berlangsung selama 3 hari, agenda pertemuan ini adalah mempersatukan dan
mengobarkan semangat perjuangan dalam diri masing masing peserta. Sayang,
sempat terjadi insiden dalam kongres ini, polisi Belanda menegur pemimpin rapat
untuk tidak menyebut-nyebut tentang kemerdekaan Indonesia. Kebebasan para
pemimpin ini serasa dibatasi dan cita-cita untuk merdeka dipersulit. Tak
sedikit dari mereka yang akhirnya dipejara dan diasingkan ke daerah terpencil.
Kebencian terhadap penjajah pun kian besar karena insiden ini.
Semakin dikekang, pemuda Indonesia justru semakin kuat
melawan berbagai bentuk penjajahan dan kolonialisme. Keinginan untuk merdeka
juga semakin kuat karena hanya dengan mencapai kemerdekaanlah para pemuda bisa
bebas dari segala bentuk penjajahan. Para pemuda memperjuangkan hak-hak anak
yang harus mendapatkan pendidikan kebangsaan. Selain itu pentingnya
keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah juga patut
diperjuangakan. Perlu diketahui bahwa pada masa penjajahan, pendidikan sangat
terbatas pada orang-orang yang berpenghasilan lebih. Anak para pejabat akan
mendapatkan pendidikan yang layak. Disisi lain, anak-anak yang oran tuanya
miskin tidak mendapatkan pendidikan. Inilah yang membuat bangsa Indonesia
dimasa penjajahan sulit berkembang.
Pada 28 Oktober 1928, hari ketiga Kongres Pemuda II,
Sumpah Pemuda lahir. Mohamad Yamin membuat inti sari seluruh isi kongres. Dari
inti sari itulah lahir perumusan Sumpah Pemuda yang secara aklamasi disetujui
oleh seluruh peserta kongres. Begini bunyinya:
1.
Pertama: Kami putera dan puteri Indonesia mengaku
bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia.
satu, tanah Indonesia.
2.
Kedua : Kami putera dan puteri Indonesia mengaku
berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
bangsa Indonesia.
3.
Ketiga : Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
bahasa Indonesia.
Sebelum kongres diakhiri, seluruh peserta kongres
dengan semangat mendengar dan menyayikan lagu Indonesia Raya karya salah
peserta kongres yaitu Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan
meriah oleh peserta kongres. Semakin terlecutlah semangat mereka untuk mencapai
kemerdekaan yang sudah lama diimpi-impikan. Pada saat itu penjajahan di
Indonesia sudah terlalu lama. Lebih dari 3 abad bangsa Indonesia hidup di bawah
penderitaan penjajahan. Hanya dengan merdekalah bangsa Indonesia bisa menjadi
bangsa yang lebih baik dan berkembang menjadi bangsa yang besar. Kejadian
inilah yang kemudian menjadi sejarah hari sumpah pemuda 28 Oktober 1928.
Sumpah pemuda terbentuk
dengan alasan para pemuda-pemuda Indonesia menginginkan Indonesia lebih maju.
Dengan begitu semua pemuda ingin bergerak dalam satu barisan, satu suaran satu
aspirasi. Oleh karena itu dibentuklah sumpah pemuda.(red/rf)
Selain itu para pemuda
2.2 TOKOH YANG MEMEPELOPORI TERBENTUKNYA SUMPAH PEMUDA
1. Soegondo Jojopoespito.
Mungkin inilah sosok yang
paling banyak dikenal dalam Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda.
Ya, Soegondo Jojopoespito merupakan Ketua Kongres Pemuda II. Pemimpin kelahiran
1905 ini merupakan salah satu aktivis Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia
yang kemudian membuatnya ditunjuk menjadi ketua Kongres Pemuda II.
2. Muhammad Yamin.
Ia adalah salah satu pencetus Kongres Pemuda II, namun
posisinya malah menjadi sekretaris. Meski dicalonkan sebagai ketua, ia tak
terpilih lantaran berasal dari Jong Sumatranen Bond. Padahal saat itu Kongres
Pemuda membutuhkan pemimpin yang dianggap sangat netral. Muh. Yamin jugalah
yang merumuskan teks Sumpah Pemuda dan selalu mengusung Bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan.
3. Soenario
Sastrowardoyo.
Menyebut nama Sastrowardoyo, kamu pasti bakal langsung
teringat dengan Dian Sastrowardoyo. Ya, Dian memang cucu dari penasihat di
Kongres Pemuda II ini. Soenaryo merupakan pengacara yang aktif membela para
aktivis kemerdekaan. Dalam Kongres Pemuda II, Soenario juga menyampaikan pidato
dengan tema Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.
4. Wage Rudolf
Soepratman.
Nama WR Supratman pasti tak asing lagi untuk
masyarakat Indonesia. Pada Kongres Pemuda II itulah WR Supratman memperkenalkan
lagu ciptaannya yang kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Kala itu, lagu
Indonesia Raya dimainkan WR Supratman menggunakan biola.
5. Djoko Marsaid.
Posisi wakil ketua tentu menjadi penting setelah
adanya ketua. Djoko Marsaid merupakan wakil ketua pada saat Kongres Pemuda II
berlangsung. Djoko adalah perwakilan dari Jong Java.
6. Amir Syarifuddin.
Perwakilan dari Jong Batak ini dipercaya menjadi
bendahara dalam Kongres Pemuda II. Ia merupakan aktivis pergerakan anti-Jepang
yang pernah terancam hukuman mati. Ia banyak menyumbang pemikiran cerdasnya
untuk merumuskan Sumpah Pemuda.
7. Sarmidi
Mangoensarkoro.
Merupakan pembicara para Kongres Pemuda II pada hari
kedua tanggal 28 Oktober 1928. Bersama dengan Poernomowoelan, ia berbicara
membahas masalah pendidikan. Sarmidi Mangoensarkoro berpendapat anak harus
mendapat pendidikan kebangsaan serta mendapat keseimbangan antara pendidikan di
sekolah dan di rumah. Selain itu, anak juga harus dididik secara demokratis.
8. Sie Kong Liong.
Ia punya peran besar dalam berhasilnya Kongres Pemuda
II. Bagaimana tidak, pemondokan yang menjadi tempat berkumpul serta
menyelenggarakan Kongres Sumpah Pemuda II adalah miliknya. Pemondokan yang
penting untuk Kongres Pemuda II ini sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Selain 8 nama tersebut,
tentunya masing ada banyak nama yang berperan dalam Kongres Pemuda, baik
sebagai panitia, peserta, maupun orang-orang di balik terlaksananya KOngres
Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Di antara nama itu seperti Johan
Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond), R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia),
R.C.I. Sendoek (Jong Celebes), Johannes Leimena (Jong Ambon), Mohammad Rochjani
Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi) yang menjadi para pembantu panitia Kongres Pemuda
II
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
https://terangsaja.wordpress.com/tag/latar-belakang-terjadinya-sumpah-pemuda/
https://www.brilio.net/serius/8-tokoh-penting-di-balik-sumpah-pemuda-kamu-kenal-nggak-161028d.html
DAFTAR PUSTAKA
Belum ada Komentar untuk "MAKALAH BAHASA INDONESIA "SEJARAH SUMPAH PEMUDA""
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...