MAKALAH BAHASA INDONESIA "SEJARAH SUMPAH PEMUDA"


BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
        Ir. Soekarno dalam pidatonya menyebutkan “beri saya sepuluh pemuda maka akan saya guncangkan dunia.” dengan gamblang menjelaskan bahwa jiwa pemuda adalah jiwa memiliki semangat juang tinggi, jiwa pemuda memiliki kekuatan untuk menggoncangkan dunia. Pemuda, yang dikenal masyarakat, sebagai Agent of Change. Bukan ringan menyandang gelar itu. Sebagai agen perubahan, para pemuda memikul beban nasib rakyat Indonesia di masa depan. Sebelum menjadi agen perubahan, pemuda Indonesia juga harus memahami perjuangan pemuda pada zaman pra kemerdekaan. bukan hanya sekadar mendengar dari mulut ke mulut, namun para pemuda harus melirik napak tilas perjuangan para pemuda di zaman itu. Dimana saat itu semua pemuda berkumpul dalam satu forum yang terdiri dari berbagai daerah yang akhirnya melahirkan sumpah pemuda. Berbicara tentang sumpah pemuda seharusnya membuat kita sebagai pemuda bangsa saat ini lebih mempunyai jiwa patriotisme yang besar dibandingkan semangat pemuda zaman dulu. Terlebih kita sekarang dihadapkan dengan yang namanya era milenial dimana teknologi semakin maju yang memudahkan kita untuk bersatu dan berjuang.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang melatarbelakangi terbentuknya sumpah pemuda?
2.      Siapa yang mempelopori terbentuknya sumpah pemuda?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang melatarbelakangi terbentuknya sumpa pemuda
2.      Untuk mengetahui siapa saja yang memepelopori terbentuknya sumpah pemuda
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 LATAR BELAKANG TERBENTUNYA SUMPAH PEMUDA

Pada 1908, ditandai dengan berdirinya Budi Utomo yang diprakarsai oleh Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan EFE. Douwes Dekker, bangsa Indonesia mulai bangkit. Tujuan mulia pendirian organisasi ini adalah membangun kehidupan bangsa yang lebih baik, memajukan bidang pendidikan, pertanian, peternakan dan kebudayaan. Masa penjajahan sudah menenggelamkan semua bidang tersebut. Sudah saatnya bangsa Indonesia bangkit dan merebut kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang besar. Perkembangan Budi Utomo cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan munculnya organisasi-organisasi kepemudaan seperti Tri Koro Darmo (Jong Java), Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa, Sekar Rukun, dan Pemuda Timor. Pemuda-pemuda di daerah sangat bersemangat untuk berjuang tetapi tidak memiliki rasa ingin bersatu. Inilah yang membuat cita-cita untuk merdeka semakin sulit diwujudkan.
Organisasi-organisasi inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda. Salah satu organisasi pemuda yang paling gencar mengumandangkan persatuan bangsa adalah Perhimpunan Indonesia (PI). PI adalah organisasi pemuda yang terdiri atas pemuda-pemuda Indonesia dari berbagai suku bangsa yang sedang menimba ilmu di negeri Belanda. Pada saat itu, sudah tidak ada lagi rasa kesukuan dan kedaerahan di antara mereka. Para pemuda sudah sadar bahwa sifat kedaerahan akan menghambat cita-cita mereka. Sifat ketergantungan dengan pemimpin juga menjadi kendala tersendiri dalam meraih kemerdekaan. Inilah yang melatarbelakangi diselenggarakannya kongres pemuda yang merumuskan Sumpah Pemuda.
Dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada, maka dimulailah pertemuan-pertemuan untuk menemukan kata mufakat sejak 1920an. Sayangnya, karena perbedaan landasan, organisasi-organisasi tersebut belum menemukan titik temu. Kemudian pada 15 November 1925, diadakanlah kongres pemuda untuk membentuk panitia pelaksanaan kesepakatan bersama. Pada 30 April 1926 organisasi-organisasi pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat massal yang dikenal dengan nama Kongres Pemuda I.
Kongres inilah yang merupakan titik awal bersatunya para pemuda Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Kongres ini berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama, yaitu:
1.      Kemerdekaan Indonesia dari penjajahan merupakan cita-cita bersama seluruh pemuda di Indonesia.
2.      Seluruh organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuan.

Ide menyelenggarakan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi persatuan pelajar seluruh Indonesia. PPPI berinisiatif untuk mengadakan rapat di tiga gedung yang berbeda yang terbagi dalam tiga kali rapat. Rapat diadakan pada 26-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kemudian, pada 26 sampai 28 Oktober 1928, semua perkumpulan pemuda, mahasiswa, dan partai politik menghadiri Kongres Pemuda II. Kongres ini berlangsung selama 3 hari, agenda pertemuan ini adalah mempersatukan dan mengobarkan semangat perjuangan dalam diri masing masing peserta. Sayang, sempat terjadi insiden dalam kongres ini, polisi Belanda menegur pemimpin rapat untuk tidak menyebut-nyebut tentang kemerdekaan Indonesia. Kebebasan para pemimpin ini serasa dibatasi dan cita-cita untuk merdeka dipersulit. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya dipejara dan diasingkan ke daerah terpencil. Kebencian terhadap penjajah pun kian besar karena insiden ini.
Semakin dikekang, pemuda Indonesia justru semakin kuat melawan berbagai bentuk penjajahan dan kolonialisme. Keinginan untuk merdeka juga semakin kuat karena hanya dengan mencapai kemerdekaanlah para pemuda bisa bebas dari segala bentuk penjajahan. Para pemuda memperjuangkan hak-hak anak yang harus mendapatkan pendidikan kebangsaan. Selain itu pentingnya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah juga patut diperjuangakan. Perlu diketahui bahwa pada masa penjajahan, pendidikan sangat terbatas pada orang-orang yang berpenghasilan lebih. Anak para pejabat akan mendapatkan pendidikan yang layak. Disisi lain, anak-anak yang oran tuanya miskin tidak mendapatkan pendidikan. Inilah yang membuat bangsa Indonesia dimasa penjajahan sulit berkembang.
Pada 28 Oktober 1928, hari ketiga Kongres Pemuda II, Sumpah Pemuda lahir. Mohamad Yamin membuat inti sari seluruh isi kongres. Dari inti sari itulah lahir perumusan Sumpah Pemuda yang secara aklamasi disetujui oleh seluruh peserta kongres. Begini bunyinya:
1.      Pertama: Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia.
2.      Kedua : Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia.
3.      Ketiga : Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Sebelum kongres diakhiri, seluruh peserta kongres dengan semangat mendengar dan menyayikan lagu Indonesia Raya karya salah peserta kongres yaitu Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan meriah oleh peserta kongres. Semakin terlecutlah semangat mereka untuk mencapai kemerdekaan yang sudah lama diimpi-impikan. Pada saat itu penjajahan di Indonesia sudah terlalu lama. Lebih dari 3 abad bangsa Indonesia hidup di bawah penderitaan penjajahan. Hanya dengan merdekalah bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih baik dan berkembang menjadi bangsa yang besar. Kejadian inilah yang kemudian menjadi sejarah hari sumpah pemuda 28 Oktober 1928.



Sumpah pemuda terbentuk dengan alasan para pemuda-pemuda Indonesia menginginkan Indonesia lebih maju. Dengan begitu semua pemuda ingin bergerak dalam satu barisan, satu suaran satu aspirasi. Oleh karena itu dibentuklah sumpah pemuda.(red/rf)
            Selain itu para pemuda

2.2 TOKOH YANG MEMEPELOPORI TERBENTUKNYA SUMPAH PEMUDA


1. Soegondo Jojopoespito.
            Mungkin inilah sosok yang paling banyak dikenal dalam Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Ya, Soegondo Jojopoespito merupakan Ketua Kongres Pemuda II. Pemimpin kelahiran 1905 ini merupakan salah satu aktivis Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia yang kemudian membuatnya ditunjuk menjadi ketua Kongres Pemuda II.

2. Muhammad Yamin.
Ia adalah salah satu pencetus Kongres Pemuda II, namun posisinya malah menjadi sekretaris. Meski dicalonkan sebagai ketua, ia tak terpilih lantaran berasal dari Jong Sumatranen Bond. Padahal saat itu Kongres Pemuda membutuhkan pemimpin yang dianggap sangat netral. Muh. Yamin jugalah yang merumuskan teks Sumpah Pemuda dan selalu mengusung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
3. Soenario Sastrowardoyo.
Menyebut nama Sastrowardoyo, kamu pasti bakal langsung teringat dengan Dian Sastrowardoyo. Ya, Dian memang cucu dari penasihat di Kongres Pemuda II ini. Soenaryo merupakan pengacara yang aktif membela para aktivis kemerdekaan. Dalam Kongres Pemuda II, Soenario juga menyampaikan pidato dengan tema Pergerakan Pemuda dan Persatuan Indonesia.
4. Wage Rudolf Soepratman.
Nama WR Supratman pasti tak asing lagi untuk masyarakat Indonesia. Pada Kongres Pemuda II itulah WR Supratman memperkenalkan lagu ciptaannya yang kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Kala itu, lagu Indonesia Raya dimainkan WR Supratman menggunakan biola.
5. Djoko Marsaid.
Posisi wakil ketua tentu menjadi penting setelah adanya ketua. Djoko Marsaid merupakan wakil ketua pada saat Kongres Pemuda II berlangsung. Djoko adalah perwakilan dari Jong Java.

6. Amir Syarifuddin.
Perwakilan dari Jong Batak ini dipercaya menjadi bendahara dalam Kongres Pemuda II. Ia merupakan aktivis pergerakan anti-Jepang yang pernah terancam hukuman mati. Ia banyak menyumbang pemikiran cerdasnya untuk merumuskan Sumpah Pemuda.
7. Sarmidi Mangoensarkoro.
Merupakan pembicara para Kongres Pemuda II pada hari kedua tanggal 28 Oktober 1928. Bersama dengan Poernomowoelan, ia berbicara membahas masalah pendidikan. Sarmidi Mangoensarkoro berpendapat anak harus mendapat pendidikan kebangsaan serta mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Selain itu, anak juga harus dididik secara demokratis.
8. Sie Kong Liong.
Ia punya peran besar dalam berhasilnya Kongres Pemuda II. Bagaimana tidak, pemondokan yang menjadi tempat berkumpul serta menyelenggarakan Kongres Sumpah Pemuda II adalah miliknya. Pemondokan yang penting untuk Kongres Pemuda II ini sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Selain 8 nama tersebut, tentunya masing ada banyak nama yang berperan dalam Kongres Pemuda, baik sebagai panitia, peserta, maupun orang-orang di balik terlaksananya KOngres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Di antara nama itu seperti Johan Mohammad Cai (Jong Islamieten Bond), R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia), R.C.I. Sendoek (Jong Celebes), Johannes Leimena (Jong Ambon), Mohammad Rochjani Su'ud (Pemoeda Kaoem Betawi) yang menjadi para pembantu panitia Kongres Pemuda II



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran















https://terangsaja.wordpress.com/tag/latar-belakang-terjadinya-sumpah-pemuda/













DAFTAR PUSTAKA



Belum ada Komentar untuk "MAKALAH BAHASA INDONESIA "SEJARAH SUMPAH PEMUDA""

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel