TAUHID, PENGERTIANNYA, PEMBAGIANNYA DAN DALIL-DALILNYA
📋 TAUHID, PENGERTIANNYA, PEMBAGIANNYA DAN DALIL-DALILNYA
➡ PENGERTIAN TAUHID
Tauhid (التوحيد) secara bahasa berasal dari kata (وَحَّدَهُ تَوْحِيدا) yang bermakna (جَعَلَهُ واحِداً) yaitu: Membuat sesuatu menjadi satu atau mengesakannya. [Lihat Al-Qamus Al-Muhith, hal. 414]
Adapun secara istilah yang dimaksud dengan tauhid adalah,
إفراد الله- تعالى- بما يختص به من الربوبية والألوهية والأسماء والصفات
“Mengesakan Allah ta’ala dalam perkara yang merupakan kekhususan bagi-Nya, yaitu dalam rububiyyah, uluhiyyah dan asma’ wash shifaat.” [Al-Qoulul Mufid ‘ala Kitab At-Tauhid, 1/8]
Lawan dari tauhid adalah syirik (الشرك) yaitu menyekutukan Allah ta’ala dalam perkara yang merupakan kekhususan bagi-Nya; rububiyyah, uluhiyyah dan asma wa shifaat.
➡ *PEMBAGIAN TAUHID*
⚠( *PENTING* )⚠
Setelah melakukan penelitian secara menyeluruh terhadap teks-teks Al-Qur’an dan As-Sunnah maka Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah membagi tauhid menjadi tiga bagian:
✅ PERTAMA: TAUHID RUBUBIYYAH
Tauhid rububiyyah adalah,
إفراد الله -عز وجل- بالخلق، والملك، والتدبير
“Mengesakan Allah ‘azza wa jalla dalam penciptaan, penguasaan dan pengaturan.” [Al-Qoulul Mufid, 1/9]
Artinya adalah meyakini bahwa hanya Allah ta’ala yang mencipta, menguasai dan mengatur urusan-urusan makhluk-Nya; yang mencakup urusan kehidupan dan kematian, pengaturan rezeki, memberikan kemanfaatan dan menolak kemudharatan, dan semua perbuatan-perbuatan Allah ta’ala yang lainnya.
Kita meyakini hanya Allah ta’ala yang maha mampu melakukan perbuatan-perbuatan-Nya, tidak ada yang membantu-Nya atau bersekutu bersama-Nya.
✅ KEDUA: TAUHID ULUHIYAH
Tauhid uluhiyyah adalah,
إفراد الله- عز وجل- بالعبادة
“Mengesakan Allah ‘azza wa jalla dalam ibadah.” [Al-Qoulul Mufid, 1/14]
Maka wajib meyakini bahwa hanya Allah saja yang boleh disembah atau diserahkan satu bentuk ibadah, adapun semua sesembahan selain Allah adalah batil.
✅ KETIGA: TAUHID ASMA WA SHIFAAT
Tauhid Asma’ wa Shifaat adalah,
إفراد الله – عز وجل – بما له من الأسماء والصفات
“Mengesakan Allah ta’ala dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya.” [Al-Qoulul Mufid, 1/16]
Maknanya secara terperinci adalah,
إفراد الله تعالى بما سمى به نفسه ووصف به نفسه في كتابه، أو على لسان رسوله صلى الله عليه وسلم وذلك بإثبات ما أثبته، ونفي ما نفاه من غير تحريف، ولا تعطيل، ومن غير تكييف، ولا تمثيل
“Mengesakan Allah ta’ala pada nama yang Dia namakan untuk diri-Nya dan sifat yang Dia sifatkan untuk diri-Nya di dalam kitab-Nya atau melalui lisan (sunnah) Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Yaitu dengan menetapkan nama dan sifat yang Dia tetapkan dan menafikan apa yang Dia nafikan.
Tanpa melakukan tahrif (penyimpangan makna atau lafaz) dan tanpa ta’thil (pengingkaran), dan tanpa melakukan takyif (menggambarkan sifat Allah ta’ala) dan tanpa tamtsil (menyerupakan sifat Allah ta’ala dengan makhluk-Nya).” [Syarhu Tsalatsatil Ushul, Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah, hal. 40]
Maka seorang muslim hendaklah meyakini bahwa Allah ta’ala memiliki nama-nama yang maha indah dan sifat-sifat yang maha mulia, yang *tidak boleh diserupakan dengan sifat-sifat makhluk...*
Baca Selengkapnya: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/887762648039885
════ ❁✿❁ ════
Belum ada Komentar untuk "TAUHID, PENGERTIANNYA, PEMBAGIANNYA DAN DALIL-DALILNYA "
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...