MAKALAH PERILAKU, BUDAYA & ORGANISASI "PERILAKU DAN BUDAYA ORGANISASI"


BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
            Memahami perilaku individu-individu dalam organisasi bukanlah pekerjaan yang mudah bagi seorang pemimpin. Setiap individu adalah unik (berbeda) setiap individu menuntut perlakuan, sikap dan tindakan yang berbeda dari yang lainnya. Disamping individu, didalam organisasi juga ada kelompok. Untuk memahami perilaku kelompok jauh lebih sulit lagi karena di dalam kelompok itu terdapat banyak individu yang mana masing-masing individu adalah berbeda.
            Pemahaman atas perilaku individu sangatlah penting. Dengan memahami perilaku individu yang lain, seperti rekan kerja, atasan, bawahan, baik di lingkungan organisasi maupun masyarakat umum maka kita akan dapat berfikir, bersikap, dan bertindak dengan tepat, yang dengan demikian maka komunikasi akan berlangsung secara efektif dan efisien. Dengan begitu maka tujuan organisasi akan dapat tercapai.

1.2     Rumusan Masalah
1.   Apa yang di maksud dengan perilaku individu dalam budaya organisasi?
2.   Apa yang di maksud dengan kekuasaan, politik, dan kepemimpinan?
1.3     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu perilaku individu dalam budaya organisasi.
2.      Untuk mengetahui pengertian kekuasaan, politik, dan kepemimpinan.







BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Konsep Perilaku Individu dalam Budaya Organisasi
            Perilaku individu merupakan bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi.[1]
2.1.1 Karakteristik Perilaku Individu
Karakteristik individu yang berpengaruh pada organisasi : kemampuan, kebutuhan, kepercayaan, pengharapan, dan pengalaman masa lalunya. [2]
2.1.2 Karateristik Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap Individu
Karakteristik organisasi yang muncul dari karakteristik karakteristik individu yang bergerak didalamnya, begitupun sebaliknya. Karakteristik organisasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1)         Sumber daya
Individu merupakan salah satu sumber daya di samping sumber daya alam. Dalam hal ini pengaruhnya adalah perilaku individu yang terbentuk mamou memanfaatkan atau tidak memanfaatkan sumber daya alam yang ada dalam suatu organisasi.
2)      Kepemimpinan
Pemimpin yang mampu menyesuaikan diri dengan perilaku atau karkteristik dari individu-individu atau bawahannya, itulah tang sangat penting dalam sebuah organisasi. Kepemimpinan yang muncul dangatlah berpengaruh pada produktivitas dari hasil kerja individu.
3)         Imbalan/Insentif
Imbalan atau intensif merupakan motivasi seorang individu dalam sebuah organisasi.
4)         Struktur organisasi
Garis kewenangan dan rentang kendali dalam suatu organisasi dilihat dari struktur organisasinya. Ini akan menunjukkan ruang lingkup, tanggung jawab, dan peran setiap individu dalam suatu organisasi.
5)         Desain pekerjaan
Pekerjaan yang berbeda-beda dalam suatu organisasi akan menujukkan kemampuan setiap individu mengerjakan pekerjaan yang dipercayakan oleh pimpinannya.[3]
            2.1.3    Kepribadian dan Pembelajaran
            Kepribadian merupakan perangkat gambaran diri yang terintegrasi dan merupakan pernagkat total dari kekuatan intrepsikis, yang membuat diri kita ini menjadi unik, dengan perilaku yang spesifik. Di dalam perilaku organisasi sering dikatakan bahwa kepribadian orang dewasa itu dipengaruhi oleh factor-faktor keturunan dan lingkungan dengan “variable antara” berupa kondisi situasional.[4]
            Manusia belajar melalui berbagai bagai cara. Mazhab behavioris menganggap pembelajaran sebagai perubahan dalam tingkah laku. Mazhab kognitif menganggap pembelajaran sebagai suatu proses dalaman yang tidak diperhatikan secara langsung. Mazhab humanis menekankan perbedaan individu dan kehendak sikap dalam pembelajaran. Mazhab social menganggap pembelajaran meliputi aspek yang lebih daripada tingkah laku yang nyata. [5]
2.1.4    Perilaku Organisasi Positif
2.1.4.1 Pengertian Perilaku Organisasi Positif
            Definisi dari perilaku organisasi positif menurut LUthans(2002) adalah studi dan aplikasi dari kapasitas psikologi dan kekuatan dari sumber daya manusia yang berorientasi secara positif, yang dapat diukur, dikembangkan, dan secara efektif dapat dikelola untuk meningkatkan kinerja di organisasi pada saat ini.
Pada awalnya, pembentukan teori perilaku organisasi positif mencakup: confidence, hope, optimism, subjective well-being, resiliency, dan emotional intelegennt. Namun, perkembangan studi selanjutnya mengidentifikasi bahwa factor-faktor psikologi positif yang signifikan berpengaruh pada kinerja organisasi hanya hope, resiliency, dan optimism.  Variable-variabel tersebut dipilih sebab memenuhi kriteria-kriteria sebagi berikut :
a)      Bersifat positif.
b)      Unik untuk bidang perilaku organisasi, dengan berdasar pada teori dan penelitian yang valid.
c)      Terbuka untuk pengembangan, perubahan, dan manajemen untuk perbaikan kinerja.[6]
2.1.4.2 Psikologi positif
            Menurut beberapa ahli definisi psikologi positif adalah upaya teoritik dan riset mengenai proses membuat hidup menjadi lebih bermakna (Peterson dan Park, 2003).
Psikologi positif merupakan ilmu yang mempelajari kondisi dan proses-proses yang berpengaruh pada pengembangan atau fungsi optimal dari individu, kelompok, dan institusi(Gable dan Haidt, 2005).
Menurut Compton (2005), psikologi positif merupakan ilmu yang menggunakan teori-teori psikologis, penelitian, dan teknik intervensi untuk memahami sisi positif, adaptif, kreatif, dan elemen-elemen yang bermakna secara emosional pada perilaku manusia.[7]
2.1.4.3 Kriteria perilaku organisasi positif
a)      Optimisme
b)      Harapan
c)      Kebahagiaan [8]




















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku individu dalam budaya organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi.
Kekuasaan merupakan kapasitas seseorang, kelompok, atau organisasi umtuk mempengaruhi pihak lain. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam Negara, serta dapat dua pendapat tentang kepemimpinan
1)      Joseph L. Massie/John Douglas : Kepemimpinan terjadi ketika seseorang menginduksi orang lain untuk bekerja menuju tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2)      Harold Koontz dan Cyril O’Donnel : kepemimpinan dapat didefinsikan sebagai kemampuan untuk menggunakan pengaruh interpersonal, dengan cara komunikasi, menuju pencapaian tujuan.

           









DAFTAR PUSTAKA
Muchlas, makmuri. 2008. Perilaku oraganisasi. Yogyakarta:Gadjah mada university press
Sopiah. 2008. Perilaku organisasional. Yogyakarta: ANDI
Winardi. 2000. Kepemimpinan dan manajemen. Jakarta:Rineka cipta



https://www.google.com/search?safe=strict&hl=in-ID&source=android-browser&ei=-S6hW72OC8LovATR4ZfACw&ins=true&q=perilaku+politik+dalam+budaya+organisasi &oq=perilaku+politik+dalam+budaya+&gs_I=mobile-gws-wiz-serp.1.3.0i22i30I3j33i22i29i30I2.83107.106779..108937…9.0..1.749.7145.0j30j4-2j2j1……0….1…….5..0j0i71j35i39j46i67j0i67j0i131j33i160j30i10j0i13.g_eZgAfHAI0

Belum ada Komentar untuk "MAKALAH PERILAKU, BUDAYA & ORGANISASI "PERILAKU DAN BUDAYA ORGANISASI""

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik Anda...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel