MAKALAH PERILAKU, BUDAYA & ORGANISASI "PERILAKU DAN BUDAYA ORGANISASI"
Minggu, Oktober 07, 2018
Tambah Komentar
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memahami
perilaku individu-individu dalam organisasi bukanlah pekerjaan yang mudah bagi
seorang pemimpin. Setiap individu adalah unik (berbeda) setiap individu
menuntut perlakuan, sikap dan tindakan yang berbeda dari yang lainnya.
Disamping individu, didalam organisasi juga ada kelompok. Untuk memahami
perilaku kelompok jauh lebih sulit lagi karena di dalam kelompok itu terdapat
banyak individu yang mana masing-masing individu adalah berbeda.
Pemahaman
atas perilaku individu sangatlah penting. Dengan memahami perilaku individu
yang lain, seperti rekan kerja, atasan, bawahan, baik di lingkungan organisasi
maupun masyarakat umum maka kita akan dapat berfikir, bersikap, dan bertindak
dengan tepat, yang dengan demikian maka komunikasi akan berlangsung secara
efektif dan efisien. Dengan begitu maka tujuan organisasi akan dapat tercapai.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan perilaku
individu dalam budaya organisasi?
2. Apa yang di maksud dengan kekuasaan,
politik, dan kepemimpinan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu perilaku individu
dalam budaya organisasi.
2. Untuk mengetahui pengertian kekuasaan,
politik, dan kepemimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep
Perilaku Individu dalam Budaya Organisasi
Perilaku individu merupakan bentuk
interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi.[1]
2.1.1 Karakteristik Perilaku Individu
Karakteristik individu yang
berpengaruh pada organisasi : kemampuan, kebutuhan, kepercayaan, pengharapan,
dan pengalaman masa lalunya. [2]
2.1.2 Karateristik Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap
Individu
Karakteristik organisasi yang muncul
dari karakteristik karakteristik individu yang bergerak didalamnya, begitupun
sebaliknya. Karakteristik organisasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1)
Sumber
daya
Individu
merupakan salah satu sumber daya di samping sumber daya alam. Dalam hal ini
pengaruhnya adalah perilaku individu yang terbentuk mamou memanfaatkan atau
tidak memanfaatkan sumber daya alam yang ada dalam suatu organisasi.
2) Kepemimpinan
Pemimpin
yang mampu menyesuaikan diri dengan perilaku atau karkteristik dari
individu-individu atau bawahannya, itulah tang sangat penting dalam sebuah
organisasi. Kepemimpinan yang muncul dangatlah berpengaruh pada produktivitas
dari hasil kerja individu.
3)
Imbalan/Insentif
Imbalan
atau intensif merupakan motivasi seorang individu dalam sebuah organisasi.
4)
Struktur
organisasi
Garis
kewenangan dan rentang kendali dalam suatu organisasi dilihat dari struktur organisasinya.
Ini akan menunjukkan ruang lingkup, tanggung jawab, dan peran setiap individu
dalam suatu organisasi.
5)
Desain
pekerjaan
Pekerjaan
yang berbeda-beda dalam suatu organisasi akan menujukkan kemampuan setiap
individu mengerjakan pekerjaan yang dipercayakan oleh pimpinannya.[3]
2.1.3 Kepribadian dan Pembelajaran
Kepribadian
merupakan perangkat gambaran diri yang terintegrasi dan merupakan pernagkat
total dari kekuatan intrepsikis, yang membuat diri kita ini menjadi unik,
dengan perilaku yang spesifik. Di dalam perilaku organisasi sering dikatakan
bahwa kepribadian orang dewasa itu dipengaruhi oleh factor-faktor keturunan dan
lingkungan dengan “variable antara” berupa kondisi situasional.[4]
Manusia
belajar melalui berbagai bagai cara. Mazhab behavioris menganggap pembelajaran
sebagai perubahan dalam tingkah laku. Mazhab kognitif menganggap pembelajaran
sebagai suatu proses dalaman yang tidak diperhatikan secara langsung. Mazhab
humanis menekankan perbedaan individu dan kehendak sikap dalam pembelajaran.
Mazhab social menganggap pembelajaran meliputi aspek yang lebih daripada
tingkah laku yang nyata. [5]
2.1.4 Perilaku
Organisasi Positif
2.1.4.1 Pengertian Perilaku Organisasi Positif
Definisi
dari perilaku organisasi positif menurut LUthans(2002) adalah studi dan
aplikasi dari kapasitas psikologi dan kekuatan dari sumber daya manusia yang
berorientasi secara positif, yang dapat diukur, dikembangkan, dan secara
efektif dapat dikelola untuk meningkatkan kinerja di organisasi pada saat ini.
Pada awalnya, pembentukan teori perilaku organisasi
positif mencakup: confidence, hope, optimism, subjective well-being,
resiliency, dan emotional intelegennt. Namun, perkembangan studi selanjutnya
mengidentifikasi bahwa factor-faktor psikologi positif yang signifikan berpengaruh
pada kinerja organisasi hanya hope, resiliency, dan optimism. Variable-variabel tersebut dipilih sebab
memenuhi kriteria-kriteria sebagi berikut :
a) Bersifat positif.
b) Unik untuk bidang perilaku organisasi,
dengan berdasar pada teori dan penelitian yang valid.
c) Terbuka untuk pengembangan, perubahan, dan
manajemen untuk perbaikan kinerja.[6]
2.1.4.2 Psikologi positif
Menurut
beberapa ahli definisi psikologi positif adalah upaya teoritik dan riset
mengenai proses membuat hidup menjadi lebih bermakna (Peterson dan Park, 2003).
Psikologi positif merupakan ilmu yang mempelajari
kondisi dan proses-proses yang berpengaruh pada pengembangan atau fungsi
optimal dari individu, kelompok, dan institusi(Gable dan Haidt, 2005).
Menurut Compton (2005), psikologi positif merupakan
ilmu yang menggunakan teori-teori psikologis, penelitian, dan teknik intervensi
untuk memahami sisi positif, adaptif, kreatif, dan elemen-elemen yang bermakna
secara emosional pada perilaku manusia.[7]
2.1.4.3 Kriteria perilaku organisasi positif
a) Optimisme
b) Harapan
c) Kebahagiaan [8]
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Perilaku individu dalam budaya
organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan
karakteristik organisasi.
Kekuasaan
merupakan kapasitas seseorang, kelompok, atau organisasi umtuk mempengaruhi
pihak lain. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya
dalam Negara, serta dapat dua pendapat tentang kepemimpinan
1)
Joseph
L. Massie/John Douglas : Kepemimpinan terjadi ketika seseorang menginduksi
orang lain untuk bekerja menuju tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2)
Harold
Koontz dan Cyril O’Donnel : kepemimpinan dapat didefinsikan sebagai kemampuan
untuk menggunakan pengaruh interpersonal, dengan cara komunikasi, menuju
pencapaian tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Muchlas,
makmuri. 2008. Perilaku oraganisasi. Yogyakarta:Gadjah mada university press
Sopiah.
2008. Perilaku organisasional. Yogyakarta: ANDI
Winardi.
2000. Kepemimpinan dan manajemen. Jakarta:Rineka cipta
https://www.google.com/search?safe=strict&hl=in-ID&source=android-browser&ei=-S6hW72OC8LovATR4ZfACw&ins=true&q=perilaku+politik+dalam+budaya+organisasi
&oq=perilaku+politik+dalam+budaya+&gs_I=mobile-gws-wiz-serp.1.3.0i22i30I3j33i22i29i30I2.83107.106779..108937…9.0..1.749.7145.0j30j4-2j2j1……0….1…….5..0j0i71j35i39j46i67j0i67j0i131j33i160j30i10j0i13.g_eZgAfHAI0
Belum ada Komentar untuk "MAKALAH PERILAKU, BUDAYA & ORGANISASI "PERILAKU DAN BUDAYA ORGANISASI""
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...