AQIDAH AKHLAK KELAS 10 : AYO KITA PELAJARI INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA
Jumat, November 03, 2017
Tambah Komentar
AYO KITA PELAJARI
INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA
Seseorang seharusnya menjauhi akhlak tercela.
Berikut ini
beberapa kahlak tercela yang harus kita jauhi. yaitu antara lain:
1. Zalim terhadap diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan kepada Allah Swt.
2. Egois yaitu selalu
mementingkan diri sendiri dan tidak menghiraukan kepentingan orang lain
3. Kikir dengan
hartanya dan tidak mau bersadaqah.
Dalam bab ini ini akan
membahas induk akhlak tercela, yaitu: hubbu-ad dunya, hasad, kibrujub, riya
A. hubbu
ad-Dunya
1. Pengertian Hubbu ad-Duny
Hubbu ad-Dunya berarti
cinta dunia, yaitu menganggap hartabenda adalah segalanya. Penyakit Hubbu
ad-Dunya(cinta pada dunia) berawal dari penyakit iman, yang berakar pada
persepsi yang salah bahwa dunia ini adalah tujuan akhir kehidupan, sehingga
akhirat dilupakan. sebagaimana di singgung pada hadis berikut.“Akan datang
suatu masa umat lain akan memperebutkan kamu ibarat orang-orang lapar
memperebutkan makanan dalam hidangan.” Sahabat bertanya, “Apakah lantaran pada
waktu itu jumlah kami hanya sedikit Ya Rasulullah?”. Dijawab oleh beliau,
“Bukan, bahkan sesungguhnya jumlah kamu pada waktu itu banyak, tetapi kualitas
kamu ibarat buih yang terapung-apung di atas laut, dan dalam jiwamu tertanam
kelemahan jiwa.” Sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud kelemahan jiwa, Ya
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati!”. (HR. Abu
Daud).
2. Ciri-ciri Hubbu ad-Dunya
1) Menganggap dunia sebagai
tujuan utama, bukan sebagai sarana mencapai kebahagiaan akhirat
2) Suka mengumpulkan
harta benda dengan menghalalkan segala cara tanpa memperhatikan halal dan
haramnya
Bermegah-megahan telah melalaikan
kamu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur. (QS. At-Takastur : 1-2)
3) Kikir, tidak rela sediki pun hartanya lepas atau
berkurang.
3. Bahaya Hubbu ad-Dunya
1) Cinta dunia adalah
segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah.
2) Jika seorang telah dikuasai
(hatinya) oleh iblis, maka akan menjadi lemah, iblis akan membolak-balikan
hatinya bagaikan seorang anak kecil mempermainkan bola.
3) Cinta dunia merupakan sumber
segala kesalahan karena cinta dunia, sering mengakibatkan seseorang cinta
terhadap harta benda dan di dalam harta benda terdapat banyak penyakit.
4. Cara Menghindari Hubbu
ad-Dunya
1. Mengingat kehidupan
di dunia itu hanya sementara. (QS. Al-hadid : 20)
2. Perbanyak mengingat
kematian. (QS. Ali Imran: 185)
3. Meyakini dan
menyadari bahwa setiap tindakan kita direkam oleh anggota badan kita, yang nanti
di hari akhir akan bersaksi di depan Allah (QS. Fushshilat: 20 - 22)
4. Qana’ah, yaitu rela
menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari
sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan.
B. Hasad
a. Pengertian
Hasad berarti dengki
maksudnya suatu sikap atau perbuatan yang mencerminkan rasa marah, tidak suka
karena rasa iri. Orang yang hasut menginginkan kenikmatan yang diperoleh orang
lain dan berharap supaya berpindah kepadanya. Sifat inilah yang menempel pada diri
Iblis. Ketika ia diperintahkan oleh Allah untuk menundukkan diri kepada Adam,
ia menolak mentah-mentah. Sifat angkuhnya keluar menjadi pernyataan yang sangat
vokal. Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud
(kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih
baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan dari
tanah". (Q.S. Al-A’raf: 12)
Orang sombong, sebagaimana
yang dinyatakan dalam hadis, bukanlah mereka yang selalu berpakaian bagus dan
berpenampilan trendi. Yang dimaksud orang sombong dalah mereka yang menolak
kebenaran dan memandang rendah orang lain. Sifat perusak kedua adalah serakah.
Orang yang serakah. Ia tak
pernah puas dengan kekayaannya. Dalam perhitungannya, harta yang dimilikinya
selalu belum genap. Dalam pikirannya selalu menari-nari berbagai keinginan
untuk menggenapinya. Sifat perusak ketigaadalah hasut, iri dan dengki. Setiap
negara mengandung tiga golongan masyarakat, yaitu penguasa, pengusaha, dan
rakyat biasa. Jika penguasanya sombong, pengusahanya serakah, dan rakyatnya iri
hati, maka negara itu pasti hancur. Inilah yang barangkali terjadi sekarang.
b. Bahaya Hasad
Larangan melakukan hasad
disebabkan karena mengandung beberapa efek negatif, di antaranya:
1) Hasad salah satu sifat
Iblis yang akan merusak amal kebaikan. “Jauhilah olehmu sifat dengki,
sesungguhnya dengki itu akan memakan kebajikan sebagaimana api memakan kayu
bakar“ (HR. Abu Daud)
2. Di samping itu
hasad juga merusak tatanan masyarakat. Hasad merusak pergaulan menjadi tidak
harmonis dan tidak tulus.
3. Orang yang memiliki
sifat hasad pasti tidak pernah merasa bahagia, sebab hatinya selalu
gelisah jika ada orang lain memperoleh kebahagiaan.
c. Cara Mengobati
Penyakit Hasad
1. Menanamkan
kesadaran bahwa sifat dengki akan membuat seseorang menderita batin;
2. Menumbuhkan
kesadaran bahwa akibat dari dengki itu adalah permusuhan dan permusuhan akan
membawa petaka;
3. Kita saling mengingatkan
dan saling menasehati;
C. Takabur-Ujub
a. Pengertian Takabur-Ujub
Secara bahasa (etimologi),
‘Ujub,berasal dari kata “’ajaba”, yang artinya “kagum, terheran-heran,
takjub. Al-I’jabu bin Nafsi berarti kagum pada diri sendiri.
Sedangkan takabur berarti “sombong” atau “berusaha menampakkan keagungan diri”.
Dalam kitab lisanul Arab, antara lain disebutkan bahwa at-takabur wal
istikbarberarti at-ta’azzhum(sombong/ Kibr).
Secara istilah dapat kita
pahami bahwa ‘ujub yaitu suatu sikap membanggakan diri, dengan memberikan satu
penghargaan yang terlalu berlebihan kepada kemampuan diri. Jadi seorang yang
memiliki akhlak Kibr melihat dirinya lebih tinggi dari orang lain, karenanya ia
merasa bangga berlebihan, gembira dan puas terhadap apa yang diyakininya
b. Penyebab Takabur-Ujub
1) Ujub dan takabur
karena kelebihan fisik, misalnya tampan, cantik dan kuat.
2) Ujub dan takabur
karena kekuatan fisiknya dalam melawan musuh.
3) Ujub dan takabur karena ilmu,
akal dan kecerdikannya dalam memahami ilmu-ilmu agama dan juga urusan-urusan
keduniaannya.
c. Bahaya Takabur-Ujub
1). ‘Ujub menyebabkan timbulnya
rasa sombong (takabur).
2). Bila seseorang sudah
dihinggapi penyakit ‘ujub dan takabur, ia lupa pada bahaya-bahaya ‘ujubdan
takabur itu sendiri.
3). Karena ‘ujubdan takabur
membuat seseorang kurang sadar terhadap kedudukan dirinya, ia akan memuji-muji
dirinya, menyanjung dirinya sendiri dan menganggap suci dirinya.
d. Cara Menghindari Takabur-Ujub
1) Kita harus memiliki
sifat percaya diri, tetapi jika sudah memasuki ketakaburan dan menganggap
rendah terhadap yang lain, inilah yang dikatakan ujubyang di larang agama. Hal
tersebut harus dihindari dengan cara bahwa kita harus percaya diri tetapi ingat
bahwa kita tetap punya sisi lemah. Orang lain juga mempunyai potensi dan kita
harus menghargai potensi tersebut. Ada pepatah yang mengatakan bahwa di atas
langit masih ada langit.
2) Kita
harus ingat dan sadar, bahwa dalam sejarah, orang yang ujub, takabur dengan
kekuatannya, maka Allah yang akan menghancurkannya, karea Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong.
3) Kita juga harus sadar bahwa
ilmu yang kita miliki sangatlah sedikit dibandingkan dengan ilmu Allah Swt.
Bakhan sesungguhnya ilmu kita lebih sedikit dibandingkan dengan orang-orang
sekitar kita.
D. Riya’
a. Pengertian
Riya’ adalah
mengerjakan suatu perbuatan atau ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang
lain, bukan karena Allah semata. Orang riya’ tidak ikhlas dalam beramal, ia
senantiasa pamer dan cari perhatian supaya mendapat pujian, sanjungan dan pengakuan.Ada
beberapa ayat yang membahas tentang riya’ antara lain : QS.
Al-Ma’un : 4-7, QS. Al-Baqarah : 264, dan QS. An-Nisa’ : 142.
b. Bentuk Riya’
1. Riya’ dalam niat
Ketika seseorang akan
melakukan sebuah amal dalam hatinya telah ada keinginan atau tujuan selain
mencari ridha Allah.Ia sejak awal telah mempunyai niat tidak ikhlas. Padahal
diterima atau tidaknya amal ibadah yang kita lakukan sangatlah bergantung pada
niat. “ Sesungguhnya sahnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya” (HR.
Muslim)
2. Riya’ dalam perbuatan
Yang dimaksud dengan riya’
dalam perbuatan adalah ketika kita melakukan sebuah amal ibadah ia berharap
mendapat perhatian dari orang lain. Ciri-cirinya adalah ia melakukan amal
ibadah dengan sungguh-sungguh, penuh semangat tatkala ada orang lain yang
melihatnya. Contoh: seorang anak belajar sungguh-sungguh ketika orang tuanya
ada di rumah. Namun tatkala orang tuanya tidak ada, ia tidak belajar lagi atau
menjadi kendor semangatnya.Salah satu sifat lagi yang erat kaitannya dengan riya’
adalah sum’ah, yaitu suka memperdengarkan atau menceritakan
kebaikankebaikannya, keberhasilannya kepada orang lain dengan tujuan ia
mendapat pujian dari orang yang mendengarkan atau ia ingin dikatakan hebat.
c. Bahaya Riya’
1. Akan merasa hampa dan kecewa dalam batinnya
apabila perhatian atau pujian yang ia harapkan ternyata tidak ia dapatkan;
2. Muncul rasa tidak puas terhadap apa yang ia
lakukan;
3. Muncul sikap keberpura-puraan;
d. Cara Menanggulangi Penyakit
Riya’
Upaya-upaya agar penyakit
ruhani tersebut lenyap dari diri kita,di antaranya dengan cara:
1. Memfokuskan niat
ibadah, bahwa ibadah kita hanya untuk Allah;
2. Hindari sikap suka
memamerkan sesuatu yang kita punya, karena pada hakikatnya yang kita punya itu
hanyalah milik Allah;
3. Tidak menimbulkan
kecemburuan sosial bagi orang lain;
Belum ada Komentar untuk "AQIDAH AKHLAK KELAS 10 : AYO KITA PELAJARI INDUK-INDUK AKHLAK TERCELA"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...