QANAAH TERHADAP KEDUA NIKMAT
*```Qanaah Terhadap Kedua Nikmat*```
Kita diajarkan untuk qanaah dalam perkara dunia. Agar hati kita tidak bernafsu untuk apa yang tidak kita miliki. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencela orang yang selalu merasa kurang. Beliau bersabda,
لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ
Andai manusia memiliki satu lembah emas, dia akan mengejar untuk memiliki dua lembah. Dan tidak ada yang memenuhi mulut manusia, kecuali tanah. Dan Allah menerima taubat bagi mereka yang rajin bertaubat. (HR. Bukhari 6439 & Muslim 1048).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyebutkan, bahwa orang yangqanaah, hidupnya akan bahagia. Beliau bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا، وقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ
Sungguh bahagia orang yang masuk islam, diberi rizqi yang cukup, dan Allah jadikan orang yang qanaah terhadap apa yang Allah berikan kepadanya. (HR. Ahmad 6572 & Muslim 1054).
Sebagaimana kita diajarkan untuk bersikap qanaah terhadap rizqi dunia, kita juga diajarkan untuk qanaah terhadap pemberian berupa syariat. Dan bentuk qanaah terhadap syariat adalah kita menerima dengan lapang hati, dan tidak menambah-nambahi sedikitpun. Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita suatu amalan, kita ikuti seperti yang beliau ajarkan, tanpa menambah-nambahi dengan tata cara ibadah apapun.
Orang yang menambah-nambahi dalam tata cara ibadah, berarti dia tidak qanaah terhadap pemberian Allah berupa syariat. Karena itulah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras hal ini. Dalam mukadimah khutbah beliau, seringkali beliau mengulang nasehat,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
“Hindari semua perkara yang baru dalam masalah agama, karena semua perkara yang baru dalam agama adalah bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat.” (HR. Ahmad 17144 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Karena bid’ah dalam urusan agama, adalah tindakan yang menunjukkan bahwa dia tidak qana’ah terhadap syariat Allah.
Amin nur baits
Belum ada Komentar untuk "QANAAH TERHADAP KEDUA NIKMAT"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik Anda...